Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Partai politik sekarang sudah banyak kehilangan kepercayaan publik

Partai politik sekarang sudah banyak kehilangan kepercayaan publik Atribut partai. ©2014 merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman

Merdeka.com - Setelah runtuhnya rezim Orde Baru, Indonesia dihadapkan pada perubahan ke arah lebih bebas dan leluasa. Meninggalkan rezim otoriter ibarat mendapatkan kemerdekaan dari penjajahan dan penindasan. Namun, perubahan itu pun tak serta merta menjadikan negeri ini lepas dirundung masalah. Paling banyak setelah reformasi adalah kasus korupsi melibatkan kader partai duduk sebagai penyambung suara rakyat.

Kasus-kasus rasuah ini pun mengantarkan partai tidak lagi dipercayai publik termasuk juga kaum muda. Jargon-jargon janji-janji politik saban kampanye kini sudah tak lagi memikat. Menurut Ariel Heryanto, Sosiolog juga profesor The Australian National University mengatakan, minimnya kaum muda terjun ke politik bisa jadi disebabkan oleh banyak faktor. Terutama sistem di partai politik yang sebagian besar sudah korup.

"Anak-anak muda yang ideal akan frustrasi dan terjungkal jika ingin masuk partai yang sekarang dan memperbaiki hanya bermodalkan semangat dan idealisme," ujar Ariel Heryanto melalui pesan elektronik, Rabu kemarin.

Orang lain juga bertanya?

Berikut petikan wawancara Profesor Ariel Heryanto kepada Marselinus Gual dari merdeka.com.

Apa pendapat Anda tentang partai politik kita dalam hubungannya dengan minat kaum muda di bidang politik?

Partai politik yang sekarang sudah banyak kehilangan kepercayaan dari publik, termasuk kaum mudanya. Anak-anak muda yang ideal akan frustrasi dan terjungkal jika ingin masuk partai yang sekarang dan memperbaiki hanya bermodalkan semangat dan idealisme. Sementara yang lain masuk partai karena ingin dapat bagian dalam sebuah mesin politik yang sudah korup tetapi berjaya dalam sistem yang ada.

Bagaimana pendapat Anda tentang kaderisasi politik di Indonesia, apakah sudah memberikan ruang kepada kaum muda untuk ikut berperan aktif?

Saya tidak tahu persisnya, yang saya tahu kaderisasi itu selalu berjalan untuk kepentingan elit yang memimpin partai. Sebagian besar untuk mobilisasi dan mereproduksi sistem yang sudah ada dan sistem itu sebagian besar sudah korup.

Parpol cenderung menggunakan kaum muda sebagai target pada saat pemilu, bagaimana menurut Anda?

Parpol di mana pun di dunia akan mencoba merayu publik seluas-luasnya. Bukan hanya kaum muda.

Apakah sikap apatis kaum muda merupakan salah satu faktor kecilnya minat terhadap politik?

Menurut saya kaum muda Indonesia tidak apatis, atau tepatnya tidak lebih apatis dari kaum muda yang lain.

Fenomena saat ini, popularitas menjadi barang jualan untuk memperoleh kemenangan, apa dampaknya bagi perpolitikan Indonesia?

Akibatnya kehidupan politik jadi mirip reality show di televisi.

Banyak yang beranggapan orang terjun ke politik tujuannya sangat pragmatis, misal untuk mendapatkan uang, bagaimana pendapat Anda?

Di satu segi, kenyataan materialisme itu harus diterima. Masalah uang, harta, benda tidak bisa sepenuhnya diabaikan. Begitulah jalannya politik di seluruh dunia. Tetapi di Indonesia sejak kira-kira tahun 1990-an, masalah uang sangat dominan dan mengalahkan hampir semua unsur-unsur lain dalam politik yang seharusnya sehat.

Ada kesan jika minat politik kaum muda dalam politik hanya melalui media sosial, bagaimana tanggapan Anda?

Kesan saya tidak begitu.

Menurut Anda, apakah saat ini ada tokoh muda menginspirasi munculnya minat politik di kalangan kaum muda?

Jelas ada. Tetapi masih terlalu dini dan terlalu muda untuk disebutkan namanya. Banyak yang saya kenal secara pribadi. Kalau saya sebut beberapa, bisa menimbulkan kesan seakan-akan saya kurang menghargai yang lain.

Menurut Anda, apa yang dibutuhkan agar kaum muda bisa meneruskan politik yang bagus di masa mendatang?

Pendidikan, sikap terbuka, kemauan dan keberanian mencoba biar pun beresiko gagal dan tentu saja kemampuan berorganisasi. Kadang-kadang krisis memacu proses itu, dan memicu lahirnya politikus-politikus muda yang berbakat. (mdk/arb)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Hasil Survei, Gara-Gara ini Kepercayaan Presiden Hingga TNI Turun Peringatan Untuk Prabowo
VIDEO: Hasil Survei, Gara-Gara ini Kepercayaan Presiden Hingga TNI Turun Peringatan Untuk Prabowo

Penurunan tingkat kepercayaan ini menjadi pekerjaan rumah untuk pemerintahan Prabowo Gibran mendatang

Baca Selengkapnya
Survei Populi Center: Kepercayaan Publik Terhadap MK Turun Usai Putusan Batas Usia Capres-Cawapres
Survei Populi Center: Kepercayaan Publik Terhadap MK Turun Usai Putusan Batas Usia Capres-Cawapres

Dalam survei dilakukan Populi Center, tingkat kepercayaan publik terhadap MK mencapai 54,8 persen.

Baca Selengkapnya
Ganjar Sebut Anak Muda Lebih Tertarik Jadi Presiden daripada Masuk Parpol
Ganjar Sebut Anak Muda Lebih Tertarik Jadi Presiden daripada Masuk Parpol

Ganjar lebih dulu bercerita saat dirinya pernah menjadi mahasiswa dan mengikuti aktivitas demo atau aksi.

Baca Selengkapnya
Ganjar Sebut Banyak Pemuda Tidak Tertarik pada Partai Politik, Begini Respons Jaringan Aktivis 98
Ganjar Sebut Banyak Pemuda Tidak Tertarik pada Partai Politik, Begini Respons Jaringan Aktivis 98

Ganjar anak-anak muda saat ini lebih tertarik untuk memilih menjadi presiden dibandingkan masuk dalam partai politik.

Baca Selengkapnya
Survei Indikator: Kepercayaan ke MK Sudah Mulai Pulih, KPK Belum Tunjukkan Tanda Recovery
Survei Indikator: Kepercayaan ke MK Sudah Mulai Pulih, KPK Belum Tunjukkan Tanda Recovery

Survei Indikator menyebut tingkat kepercayaan publik kepada Mahkamah Konstitusi (MK) mulai kembali pulih yakni sebesar 63,4 perse

Baca Selengkapnya
Surya Paloh: Kita Berada di Ujung Tanduk Kerusakan yang Paling Mencemaskan
Surya Paloh: Kita Berada di Ujung Tanduk Kerusakan yang Paling Mencemaskan

Surya Paloh berharap para pemimpin nasional tidak kehilangan kontrol.

Baca Selengkapnya
Eko Patrio Ungkap Penyebab Elektabilitas PAN Meningkat di Survei Terbaru
Eko Patrio Ungkap Penyebab Elektabilitas PAN Meningkat di Survei Terbaru

PAN meraih 3,1 persen. Angka itu meningkat jika dibandingkan survei pada Maret lalu hanya 2 persen.

Baca Selengkapnya
Terancam Kehilangan Dua Kursi di DPRD Jateng, PPP Ungkap Suara Caleg Tergerus 'Serangan Fajar' Lawan Politik
Terancam Kehilangan Dua Kursi di DPRD Jateng, PPP Ungkap Suara Caleg Tergerus 'Serangan Fajar' Lawan Politik

PPP menuding kegagalan akibat dampak pertarungan politik selama kampanye dikendalikan kekuatan dana yang besar.

Baca Selengkapnya
Reaksi PSI Jelang Putusan MK Terkait Gugatan Batasan Usia Capres-Cawapres
Reaksi PSI Jelang Putusan MK Terkait Gugatan Batasan Usia Capres-Cawapres

Niatan PSI melakukan gugatanagar anak muda dapat aktif dalam dunia politik.

Baca Selengkapnya
Kenapa Selalu Ada Oligarki di Kekuasaan? Ini Pemicu dan Dampaknya
Kenapa Selalu Ada Oligarki di Kekuasaan? Ini Pemicu dan Dampaknya

KPU akan menggelar Pemilu dan Pilkada serentak pada tahun 2024. Pemilu presiden dan caleg digelar 14 Februari, sementara Pilkada dilaksanakan pada November.

Baca Selengkapnya
Survei Charta Politika: 63% Masyarakat Tak Setuju Praktik Dinasti Politik
Survei Charta Politika: 63% Masyarakat Tak Setuju Praktik Dinasti Politik

Survei dilakukan pada 4-11 Januari 2024 terhadap 1.220 responden. Survei dilakukan melalui teknik wawancara tatap muka

Baca Selengkapnya
Hasil Survei Populi: Masyarakat Cemas Permainan Politik Uang di Pilpres 2024
Hasil Survei Populi: Masyarakat Cemas Permainan Politik Uang di Pilpres 2024

Persoalan politik uang menempati posisi pertama di angka 37,2 persen.

Baca Selengkapnya