Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Politik Indonesia masih dikuasai peninggalan Orde Baru

Politik Indonesia masih dikuasai peninggalan Orde Baru Ariel Heryanto. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Panggung politik Indonesia tak bisa lepas dari peran kaum muda. Rezim Orde Baru pun tumbang ketika kaum muda mendesak Mantan Presiden Soeharto 18 tahun lalu untuk segera turun. Kaum muda membawa arah baru sejarah perpolitikan Indonesia. Orde Baru diganti Reformasi.

Jauh sebelum itu, tokoh muda seperti Bung Karno, Sutan Sjahrir, Bung Hatta serta Bung Tomo adalah kalangan muda sangat berperan di bidang politik. Mereka tercatat sebagai dalam politik sejak usia muda. Kemerdekaan bangsa ini pun tak lepas dari usaha mereka.

Dibalik fakta ini, keterlibatan kaum muda di bidang perpolitikan masih terbilang kecil. Saat ini peta perpolitikan masih dikuasai oleh wajah-wajah usang. Situasi ini makin diperburuk dengan banyaknya kader partai terlibat kasus korupsi. Kurangnya pendidikan politik, hingga tergadai-nya idealisme kaum muda sebagai agen perubahan merupakan salah satu faktor.

Menurut sosiolog juga guru besar The Australian National University, Ariel Heryanto, kurangnya minat kaum muda di bidang politik itu didasari dua faktor. Salah satunya adalah pertumbuhan ekonomi yang makmur. Ariel pun mengatakan jika hingga kini perpolitikan di Indonesia tak banyak berubah.

"Politik Indonesia masa ini masih dikuasai peninggalan Orde Baru, yang merupakan warisan negara kolonial. Tetapi keadaan sekarang sudah jauh lebih baik ketimbang 30 atau 40 tahun lalu," ujarnya kepada merdeka.com melalui pesan elektronik, Rabu kemarin.

Berikut petikan wawancara Ariel Heryanto kepada Marselinus Gual dari merdeka.com mengenai peranan anak muda dalam politik di Indonesia.

Situasi apa saja yang membuat minat kaum muda kurang berperan dalam politik?

Dua kemungkinan. Kemungkinan satu, represi politik yang sangat kejam disertai pertumbuhan ekonomi yang makmur. Contohnya, Singapura dalam waktu dua atau tiga dekade terakhir. Kemungkinan kedua, demokrasi liberal yang membuat terpusatnya kekuasaan politik hanya di tangan elit. Contohnya, Amerika Serikat pada masa-masa tertentu.

Kita memiliki sejarah kaum muda berperan dalam mencapai kemerdekaan, bagaimana pendapat Anda dengan situasi politik dan kaum muda saat ini?

Saya duga, "sejarah" yang Anda maksud itu sejarah resmi yang dikisahkan dalam media arus utama dan sejarah yang disahkan pemerintah. Sejarah yang saya pahami agak beda. Sejauh pemahaman saya, sebagian besar penduduk di mana pun kurang berminat pada politik. Juga di Indonesia yang dulu atau yang sekarang. Yang berminat pada politik selalu jumlahnya kecil. Semacam minoritas. Kecuali dalam masa krisis.

Pemilih muda di Indonesia jumlahnya sekitar 50 persen, sementara angkatan muda duduk di pemerintahan dan parlemen masih sedikit, bagaimana pendapat Anda mengenai hal ini?

Politik Indonesia masa ini masih dikuasai peninggalan Orde Baru, yang merupakan warisan negara kolonial. Tetapi keadaan sekarang sudah jauh lebih baik ketimbang 30 atau 40 tahun lalu.

Apakah politik di Indonesia masih belum memberi ruang bagi kaum muda saat ini?

Pranata politik yang resmi membuka ruang-ruang kecil. Tetapi kaum muda tidak selalu menunggu diundang masuk. Pada masa-masa tertentu mereka mendobrak tembok dan pintu politik yang tertutup. Hal ini paling mencolok dalam Pemilihan Presiden 2014. Jokowi bisa menang bukan karena partai politik yang dikuasai orang-orang tua dan kaum muda yang sudah menggadaikan idealismenya, tetapi dia didukung anak-anak muda di luar partai. Hal yang sama kelihatan di antara pendukung Ahok.

Seberapa pentingnya pendidikan politik bagi kaum muda bagi Anda?

Tentu saja penting. Bukan hanya bagi kaum muda, tetapi bagi seluruh warga.

Apakah faktor budaya seperti menghormati yang lebih tua mempengaruhi kurangnya minat kaum muda di perpolitikan?

Saya tidak melihat itu sebagai faktor yang dominan.

Modernisme dan gaya hidup pop menjadi tren, apa yang Anda lihat dengan nasib dan minat politik kaum muda?

Silakan tengok buku saya Identitas dan Kenikmatan; Politik Budaya Layar Indonesia (2015). (mdk/arb)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fadli Zon: Orde Baru Bagian Sejarah Indonesia yang Tidak Perlu lagi Diungkit-ungkit
Fadli Zon: Orde Baru Bagian Sejarah Indonesia yang Tidak Perlu lagi Diungkit-ungkit

Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Fadli Zon menilai masalah orde baru sudah selesai.

Baca Selengkapnya
Hendropriyono soal Ketakutan Orde Baru: Itu Sejarah, Sudah Lewat
Hendropriyono soal Ketakutan Orde Baru: Itu Sejarah, Sudah Lewat

Hendro pun mengkritisi pihak-pihak yang bermoral rendah.

Baca Selengkapnya
Hakim MK Arief Hidayat: Indonesia Tak Baik-Baik Saja, Sistem Bernegara Sudah Jauh dari Pembukaan UUD 1945
Hakim MK Arief Hidayat: Indonesia Tak Baik-Baik Saja, Sistem Bernegara Sudah Jauh dari Pembukaan UUD 1945

Hakim Konstitusi Arief Hidayat menilai, Indonesia tidak dalam kondisi yang baik-baik saja.

Baca Selengkapnya
Airlangga Balas Megawati: Orde Baru Chapter yang Sudah Lewat
Airlangga Balas Megawati: Orde Baru Chapter yang Sudah Lewat

Airlangga menyatakan bahwa saat ini sudah masuk orde reformasi.

Baca Selengkapnya
Ketua ICMI: Hanya yang Bermodal Besar Bisa Eksis dalam Perpolitikan Indonesia
Ketua ICMI: Hanya yang Bermodal Besar Bisa Eksis dalam Perpolitikan Indonesia

Keadaan ini jelas kontraproduktif dengan cita-cita membangun peradaban bangsa.

Baca Selengkapnya
Demokrasi Apa yang Dipakai di Indonesia?  Ini Penjelasan Lengkapnya
Demokrasi Apa yang Dipakai di Indonesia? Ini Penjelasan Lengkapnya

Indonesia telah menerapkan empat jenis demokrasi menurut sejarah.

Baca Selengkapnya
Dinasti Politik Merupakan Suatu Anomali di Era Indonesia Modern
Dinasti Politik Merupakan Suatu Anomali di Era Indonesia Modern

Apakah partai politik saat ini benar-benar mewakili aspirasi rakyat dan sungguh-sungguh menjalankan aspirasi tersebut.

Baca Selengkapnya
Hasto ke Caleg Terpilih dari PDIP: Kita Mewarisi Hukum Kolonial dalam Bentuk Arogansi Kekuasaan!
Hasto ke Caleg Terpilih dari PDIP: Kita Mewarisi Hukum Kolonial dalam Bentuk Arogansi Kekuasaan!

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut Indonesia masih mewarisi semangat kolonial dalam sektor hukum.

Baca Selengkapnya
Tujuan Orde Baru, Latar Belakang, Kelebihan, dan Perbedaannya dengan Orde Lama
Tujuan Orde Baru, Latar Belakang, Kelebihan, dan Perbedaannya dengan Orde Lama

Orde Baru dapat didefinisikan sebagai suatu penataan kembali kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia berlandaskan dasar negara indonesia.

Baca Selengkapnya
Megawati Sindir Penguasa Mirip Zaman Orba, TKN Prabowo: Kegelisahan Gagal Jadikan Jokowi Alat Partai
Megawati Sindir Penguasa Mirip Zaman Orba, TKN Prabowo: Kegelisahan Gagal Jadikan Jokowi Alat Partai

TKN Prabowo membantah pernyataan Ketua PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri soal pemerintahan Jokowi seperti Orba

Baca Selengkapnya
Sejarawan: Pleidoi Indonesia Menggugat Bung Karno Relevan dengan Situasi saat Ini
Sejarawan: Pleidoi Indonesia Menggugat Bung Karno Relevan dengan Situasi saat Ini

Dia menyakini belum ada yang bisa menandingi pemikiran Bung Karno dalam pleidoi Indonesia Menggungat tersebut.

Baca Selengkapnya
Megawati Sebut Penguasa Saat Ini Bertindak Seperti Orde Baru, Begini Respons Istana
Megawati Sebut Penguasa Saat Ini Bertindak Seperti Orde Baru, Begini Respons Istana

Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri merasa jengkel dengan para penguasa yang bertindak seperti zaman orde baru

Baca Selengkapnya