Primbon, kriminologi dan teori labelling
Merdeka.com - Medio 2007 lalu, Hery seorang mahasiswa Fakultas Hukum di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto mengajukan kerangka penelitian (outline) untuk skripsi. Judul yang diangkat menggelitik dan dianggap menyimpang dari dari yang lazim.
Dia mengambil judul 'Pengaruh Weton Rabu Wage dalam Tindak Kejahatan dengan judul kecil 'Tinjauan Sosiologis di Lapas Nusakambangan'. Bukan tanpa alasan Hery mengambil judul tersebut.
"Rencana untuk mengangkat Primbon dalam skripsi muncul saat mengikuti mata kuliah kriminologi. Kebetulan salah satu mata kuliah wajib di Fakutas Hukum adalah kriminologi atau mencari sebab-sebab kejahatan," ujar Hery kepada merdeka.com beberapa waktu lalu.
-
Siapa Purwanto? Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Purwanto meninggal dunia pada Selasa (5/12) pukul 20.05 WIB.
-
KPM Prima itu apa? Jika kamu ingin membeli sebuah kendaraan namun masih belum juga memiliki dana yang cukup, maka KPM Prima dari Danamon dan Adira Finance bisa menjadi jawabannya.
-
Kenapa keberadaan Piramida Pugung Raharjo masih misteri? Meskipun begitu, hingga tahun 2023, belum ada penjelasan resmi mengenai tujuan sebenarnya dari pembangunan piramida berundak di Lampung. Apakah piramida tersebut digunakan sebagai tempat penyembahan atau sebagai lokasi pelaksanaan ritual khusus masih belum terungkap secara resmi.
-
Siapa pendiri Kabupaten Ponorogo? Bathara Katong, pendiri kabupaten Ponorogo menipu musuhnya dengan cara cerdik.
-
Kenapa Kulon Progo punya banyak peninggalan seksologi? Menurut antropolog Suwardi Edraswara, dalam perspektif etnobotani kawasan Menoreh memiliki banyak tumbuhan yang khas dan sejuk. Itulah sebabnya, menurut Endraswara, bukan hal aneh bila di wilayah itu banyak muncul peninggalan etnoarkeologi seksualitas budaya Keyogyakartaan.
-
Apa nama pedukuhan Probolinggo zaman Majapahit? Seiring berjalannya waktu, daerah yang merupakan kawasan perbatasan dua kerajaan besar ini berkembang pesat. Sejarah Pada zaman Pemerintahan Prabu Radjasanagara (Sri Nata Hayam Wuruk), raja Majapahit yang ke IV (1350-1389), Probolinggo dikenal dengan nama Banger.
Dalam mata kuliah kriminologi diajarkan aliran positivis yang dipupolerkan Cesare Lombrosso (1835-1909). Lombroso adalah seorang dokter dari Italia yang mendapat julukan Bapak Kriminologi Modern lewat teorinya yang terkenal yaitu Born Criminal.
Menurut Lombroso, seorang penjahat adalah orang yang memiliki bakat untuk menjadi jahat. Bakat jahat tersebut berasal dari keturunan secara genetik. Bakat jahat tersebut juga tidak dapat ditolak serta tidak dapat diubah.
Lombroso mendasarkan teorinya pada hasil penelitiannya terhadap narapidana di sebuah penjara. Sebagai seorang ahli forensik (kedokteran kehakiman) Lombroso meneliti tengkorak kepala para narapidana. Dia lalu mencoba untuk menemukan korelasi antara bentuk fisik dengan sebab kejahatan. Pada akhirnya dia mencetuskan sebuah teori aneh. Menurut Lombroso seseorang yang memiliki bakat jahat memiliki ciri fisik tertentu seperti wajah asimetris, bibir yang tebal, rambut keriting, hidung pesek, dagu lancip, tulang pipi yang keras.
"Teori Lombroso tentu mendapat penolakan dan pertentangan baik dari sisi agama maupun sosial. Namun bukan penelitiannya ini kemudian membuat dia dianggap sebagai Bapak Kriminologi modern, tetapi usaha yang gigih untuk mencari sebab-sebab atau mengenali kejahatan," ujarnya.
Lalu apa hubungannya dengan Primbon dan weton?
primbon ©2015 merdeka.com/istimewa
Dalam Kitab Betaljemur Adammakna, salah satu bab menulis tentang watak seseorang. Dalam Primbon, secara garis besar watak manusia dibagi menjadi 35 karakter. 35 Ini dari perkawinan 7 hari (Senin sampai Minggu) dan 5 pasaran (Kliwon, Pahing, Legi, Pon dan Wage). Jadi hari Senin misalnya, ada Senin Kliwon, Senin Pahing, Senin Legi, Senin Senin Pon dan Wage. Begitu juga hari lainnya.
Dalam primbon, tidak cuma karakter dan sifat dasar, tetapi ada juga kecenderungan sifat negatif masing-masing hari. Misalnya weton Rabu Wage memiliki kecenderungan mencuri bila terdesak.
"Nah benarkah mereka yang suka mencuri itu wetonnya Rabu Wage? Ini rencananya yang akan saya teliti. Mengapa kita lebih bisa menerima ramalan watak dari zodiak atau shio yang hanya membagi watak manusia menjadi 12 karakter dan bersumber dari budaya lain, padahal kita juga punya budaya itu," ujarnya.
Namun outline yang dia serahkan ke kampus ditolak. Di atas papan pengumuman di pusat administrasi, outline ditolak dengan alasan judul tersebut tidak masuk ranah hukum pidana. Hery pun menemui dosen ketua hukum pidana.
Menurut Hery, judulnya outlinenya berkaitan dengan mata kuliah Kriminologi. Dan Kriminologi itu itu masuk dalam ranah hukum pidana di Fakutas Hukum Unsoed. Namun setelah menjelaskan alasannya, dosen tersebut memiliki pandangan lain sehingga judul tersebut dinilai tidak layak.
"Sarjana hukum itu harus berpikiran ke depan. Bukan malah mundur ke belakang. Meneliti primbon itu artinya kamu tidak berpikir ke depan, yang lain sudah berpikiran ke bulan sampeyan masih saja primbon diutak-atik," ujar Hery menirukan dosen tersebut.
Hal lain yang menjadi pertimbangan menolak outline judul tersebut karena ditakutkan menghidupkan teori labelling. Seseorang dengan weton Rabu Wage yang dianggap punya penyimpangan mencuri maka akan dicap sebagai pencuri. Semua orang yang lahir di pasaran itu akan dianggap sebagai pencuri.
"Padahal diteliti saja belum. Belum tentu benar apa yang ada dalam primbon itu," ujarnya.
Kitab Primbon Betaljemur Adamakna ©istimewa
Primbon hingga kini memang masih dipegang teguh sebagian masyarakat Jawa. Namun tentu sudah banyak yang mulai meninggalkan tradisi unik ini. Di era yang serba modern ini sudah banyak yang mulai meninggalkan petungan atau hitungan ala Jawa ini.
Plt Raja Keraton Surakarta Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Puger mengatakan usaha untuk merasionalkan primbon memang masih sangat minim. Hal ini karena primbon dianggap sebagai budaya yang kuno, musrik dan kejawen. Padahal apa yang ditulis dan diyakini dalam primbon bisa dirasionalkan.
"Masalahnya tidak banyak yang bisa menjelaskan (soal primbon). Terkadang ada yang tahu primbon tetapi tidak dalam. Itu yang membuat primbon itu semakin ditinggalkan. Padahal bisa dijelaskan secara ilmiah," ujar KGPH Puger kepada merdeka.com dalam perbincangan dengan merdeka.com beberapa waktu lalu.
Menurut KGPH Puger, primbon merupakan sebuah budaya turun temurun yang banyak mengandung filosofi budaya Jawa. Tujuan primbon agar manusia memahami dan lebih waspada dalam hidup dengan cara membaca tanda-tanda alam yang ditulis oleh para leluhur.
"Kalau ada kajian-kajian tentu kita mendukung. Bisa datang langsung ke keraton atau bertemu saya. Nanti akan saya jelaskan secara gamblang," imbuhnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengangkatannya sebagai putra mahkota sempat mengundang polemik.
Baca SelengkapnyaSebagian besar peninggalan kuno itu sudah tak utuh dan hanya meninggalkan sebuah teka-teki.
Baca SelengkapnyaSultan Agung Hanyokrokusumo dari Mataram mengakulturasikan kalender Hijriyah sebagai kalender Jawa
Baca SelengkapnyaSebuah video berisi perselisihan keluarga Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat viral di sejumlah media sosial.
Baca SelengkapnyaMargarito menilai keterlibatan penjabat kepala daerah memenangkan Prabowo-Gibran perlu dibuktikan secara hukum.
Baca SelengkapnyaMenurut Sugeng, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh Gibran di Solo.
Baca SelengkapnyaTujuh kerbau bule keturunan Kiai Slamet menjadi cucuk lampah (pemimpin kirab) arak-arakan yang diikuti lebih dari 5.000 abdi dalem, sentana dan kerabat keraton.
Baca SelengkapnyaBagi masyarakat Jawa, malam pergantian tahun baru ini merupakan ajang perenungan diri.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan kalau acara kirab tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat umum.
Baca SelengkapnyaAlih-alih menanggapi proses tindaklanjut kerja sama dengan Anies, Hasto justru menegaskan PDIP sudah memiliki sejumlah nama yang sudah masuk dalam radarnya.
Baca SelengkapnyaTanggal 1 Suro diperingati setelah magrib pada hari sebelum tanggal 1, dan biasanya disebut malam satu suro.
Baca SelengkapnyaSekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengomentari pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo soal estafet kepemimpinan.
Baca Selengkapnya