Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rebutan kursi tiada henti

Rebutan kursi tiada henti Susilo Bambang Yudhoyono. merdeka.com/dok

Merdeka.com - Keributan antarpartai koalisi pemerintahan SBY, sesungguhnya bukan hanya pada soal BBM dan Bank Century. Banyak hal lain yang bisa menjadi penanda: pornografi, jaminan sosial, otoritas jasa keuangan, tembakau, pengaturan pemilu, dll.

Karena isu-isu tersebut tidak melibatkan amarah massa, maka rencana kebijakan pemerintah SBY yang ditentang oleh partai-partai koalisi itu tidak mengguncang pemerintahan. Namun, sikap partai-partai koalisi yang berbeda-beda itu, jelas menganggu efektivitas pemerintahan SBY, baik saat bersama Kalla maupun Boediono.

Bagaimana tidak, pada saat seluruh tenaga pemerintah dikerahkan untuk menghadapi berbagai masalah ekonomi sosial, koalisi pemerintah malah bertikai sendiri. Akibatnya, situasi politik keamanan yang kondusif, gagal dimanfaatkan secara maksimal untuk memompa pertumbuhan dan pemerataan ekonomi.

Orang lain juga bertanya?

Selain keriuhan pengambilan kebijakan, ketidakefektifan pemerintahan SBY juga disebabkan oleh perebutan kursi kabinet yang terjadi hampir sepanjang lima tahun pemerintahannya. Pertama, ini disebabkan oleh keputusan politik SBY untuk mengevaluasi kinerja para menterinya; kedua, partai-partai politik juga merasa tidak mendapatkan jatah yang adil.

Saat membentuk Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) pasca-Pilpres 2004, SBY-Kalla membutuhkan waktu berbulan-bulan. Proses pembentukan kabinet sudah dilakukan sejak hasil pilpres putaran kedua diketahui pada Agustus hingga pelantikan pada Oktober 2004. Bahkan hampir dua bulan setelah pelantikan, kabinet belum terbentuk.

Tarik-menarik antarpartai demikian kuat dan komposisi kabinet tidak memuaskan. Perhatikan komposisi KIB I:  PD dapat 2 kursi, PG (2), PP (2), PKS (3), PAN (2), PKB (2), PBB (2) dan PKPI (1). Komposisi ini jelas merugikan PG, karena jatahnya tidak seimbang dengan jumlah kursinya di DPR.

Sementara, partai lain menganggap wajar PG hanya mendapat jatah 2 kursi, karena selain memiliki kursi wakil presiden, juga terlambat bergabung dalam koalisi. Namun PG yang merasa menjadi bemper kekuasaan di parlemen, merasa tidak sepadan jatah kursi kabinetnya.

Hal inilah yang membuat PG tidak terlalu taat pada garis koalisi. Karena sering bikin ulah, SBY akhirnya mengalah, sehingga pada reshuffle kabinet pertama kursi PG ditambah. Di sini nama Paskah Suzetta masuk menggantikan posisi Menteri Negara PPN/Bappenas Sri Mulyani yang geser ke menteri keuangan.

Penambahan itu rupanya belum cukup, sehingga pada reshuffle kabinet kedua, jatah kursi PG ditambah 1 lagi menjadi 4. Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaludin yang dianggap mewakili profesional, dicopot dan kursinya diberikan kepada Andi Mattalatta. Setelah ini, PG relatif tenang dan tidak banyak bikin masalah dalam koalisi.

Jika pada pemerintahan SBY-Kalla, PG sering dianggap sebagai biang utama keributan koalisi, pada pemerintahan SBY-Boediono predikat itu melekat pada PKS. Pertama, hal ini terlihat dari sikap keras PKS dalam skandal Bank Century; kedua, kader-kader PKS di DPR kerap bersuara lantang menentang rencana kebijakan pemerintah.

Oleh karena itu, memasuki tahun kedua periode kekuasaannya, SBY hendak mengeluarkan PKS dari kabinet pada saat melakukan evaluasi KIB II tahun lalu. Saat itu SBY mendekati PDIP agar mau bergabung dalam kabinet. Meski Taufik Kiemas menyatakan setuju, namun Megawati tetap berkukuh dalam oposisi.

Gagal mendekati PDIP, SBY beralih ke Partai Gerindra. Lagi-lagi gagal, karena Partai Gerindra minta jatah 2 kursi, sementara SBY hanya menawari 1 kursi. Satu kursi itu pun bukan kursi yang diinginkan Prabowo.

Kini, setelah PKS bikin ulah dalam perumusan kebijakan BBM, muncul desakan agar SBY mengeluarkan PKS dari koalisi. Namun hal itu tidak mudah dilakukan selama SBY belum punya pengganti PKS sebagai partai pendukung pemerintahan. (mdk/ren)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: SBY Marah Tunjuk Kader Demokrat Ngobrol saat Beri Arahan di Sragen Jateng
VIDEO: SBY Marah Tunjuk Kader Demokrat Ngobrol saat Beri Arahan di Sragen Jateng

Peristiwa tidak disangka terjadi ketika SBY mendadak marah sampai menunjuk ke arah kader.

Baca Selengkapnya
Pesan SBY ke Kader Demokrat: Kita Ikhtiar Sekuat Tenaga Pertahankan Kursi yang Ada
Pesan SBY ke Kader Demokrat: Kita Ikhtiar Sekuat Tenaga Pertahankan Kursi yang Ada

SBY yakin Allah akan memberikan pertolongan, akan memberikan jalan kalau Partai Demokrat berupaya sekuat tenaga.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Detik-Detik SBY Marah Tunjuk Kader Demokrat Ngobrol: Lihat Sini Kamu, Jangan Bicara!
VIDEO: Detik-Detik SBY Marah Tunjuk Kader Demokrat Ngobrol: Lihat Sini Kamu, Jangan Bicara!

SBY meminta kader Demokrat itu tidak bicara dan mendengarkan arahan penting darinya.

Baca Selengkapnya
Aksi SBY Marah sampai Menegur Orang Tidur dan Ngobrol saat Pidato
Aksi SBY Marah sampai Menegur Orang Tidur dan Ngobrol saat Pidato

SBY marah melihat ada kadernya yang asyik ngobrol saat dia sedang memberikan arahan.

Baca Selengkapnya
Dulu SBY Kritik Jokowi Cawe-Cawe, Sekarang AHY Masuk Kabinet
Dulu SBY Kritik Jokowi Cawe-Cawe, Sekarang AHY Masuk Kabinet

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dilantik sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) pada hari Rabu (21/02) lalu

Baca Selengkapnya
AHY Tegaskan Pertemuan SBY dan Jokowi Tidak Membahas Tukar Guling Dukungan dengan Jatah Menteri
AHY Tegaskan Pertemuan SBY dan Jokowi Tidak Membahas Tukar Guling Dukungan dengan Jatah Menteri

Pertemuan SBY dan Jokowi didorong oleh para partai politik yang tergabung di KIM

Baca Selengkapnya
SBY: Allah Tidak Izinkan Kita Berkoalisi Dengan yang Tidak Jujur
SBY: Allah Tidak Izinkan Kita Berkoalisi Dengan yang Tidak Jujur

Demokrat mendapatkan hikmah karena Anies akhirnya memutuskan meninggalkan AHY.

Baca Selengkapnya
SBY Jengkel Lihat Manuver Surya Paloh dan Anies: Melebihi Batas Moral, It Is Really Ugly
SBY Jengkel Lihat Manuver Surya Paloh dan Anies: Melebihi Batas Moral, It Is Really Ugly

SBY mengatakan seluruh kader Demokrat wajib bersyukur dikhianati NasDem dan Anies.

Baca Selengkapnya
Megawati Sentil Partai Politik Rebutan Jatah Menteri, Ini Ucapannya
Megawati Sentil Partai Politik Rebutan Jatah Menteri, Ini Ucapannya

Megawati Sentil Partai Politik Rebutan Jatah Menteri, Ini Ucapannya

Baca Selengkapnya
SBY: Demokrat Kena 'Prank' Musang Berbulu Domba, Manis di Depan, jika Lemah Dicaplok
SBY: Demokrat Kena 'Prank' Musang Berbulu Domba, Manis di Depan, jika Lemah Dicaplok

Pesan yang kedua yakni, kader merasa bahwa Partai Demokrat diprank oleh musang berbulu domba. Dia pun mengaku tertegun dengan kalimat itu.

Baca Selengkapnya
INFOGRAFIS: Para King Maker Turun Gunung Hadapi Perang Bharatayudha  2024
INFOGRAFIS: Para King Maker Turun Gunung Hadapi Perang Bharatayudha 2024

Megawati, SBY dan Jusuf Kalla secara tidak langsung ikut bertarung di Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya