MotoGP Ngotot Gelar Seri Penutup 2024 di Barcelona Meski Banyak Penolakan Pembalap
Dorna Sports sedang melakukan negosiasi untuk menyelenggarakan balapan penutup MotoGP 2024 di Sirkuit Barcelona-Catalunya yang terletak di Montmelo, Spanyol.
Chief Sporting Officer Dorna Sports, Carlos Ezpeleta, mengungkapkan bahwa mereka sedang dalam proses negosiasi dengan pemerintah Catalunya untuk menyelenggarakan seri terakhir MotoGP 2024 di Sirkuit Barcelona-Catalunya, Montmelo, Spanyol. Ia menambahkan bahwa sirkuit tersebut merupakan pilihan teratas, meskipun ada beberapa pembalap yang kurang bersedia untuk berlaga di Spanyol.
Pada 29-30 Oktober 2024, kawasan Valencia mengalami bencana akibat Badai Dana dan banjir bandang. Bencana ini tidak hanya merusak rumah-rumah warga dan fasilitas umum, tetapi juga berdampak pada sebagian kecil fasilitas Sirkuit Ricardo Tormo di Valencia. Meskipun FIM dan Dorna bertekad untuk tetap mengadakan balapan di trek ini, penolakan datang dari para pembalap. Mereka menegaskan bahwa penghormatan terhadap korban banjir bandang adalah prioritas, dan mereka akan melakukan boikot jika balapan tetap dilaksanakan di Valencia.
Akhirnya, kesepakatan untuk membatalkan seri tersebut tercapai, dan FIM, Dorna, serta IRTA segera mencari sirkuit alternatif. Mereka optimis bahwa Barcelona-Catalunya adalah pilihan yang tepat.
Alasan di Barcelona
Sirkuit ini dipilih karena sebagian besar penghuni paddock akan kembali dari Malaysia melalui Barcelona, sehingga tidak akan ada masalah logistik yang berarti. Di samping itu, para penggemar yang telah membeli tiket untuk MotoGP Valencia dapat menggunakan tiket tersebut untuk menyaksikan seri terakhir di Barcelona.
Meski demikian, Ezpeleta menegaskan bahwa keputusan ini belum sepenuhnya final. "Penting memberi tahu para rider sebelum pergi ke trek kemarin (Sabtu), terutama rider-rider yang berebut posisi penting... Kami rasa penting menggelar seri final musim ini. Kami berutang budi kepada penghuni paddock dan fans. Kami telah melihat semua kemungkinan yang kami punya," ujarnya via MotoGP.com, Minggu (3/11/2024).
Dia juga menyatakan, "Sulit mengatur gelaran hanya dalam dua pekan, tetapi dalam 48 jam terakhir kami sudah lihat semua alternatif. Kami rasa Barcelona tempat paling memungkinkan jika melihat keadaan Valencia, juga jika mengingat banyak orang sudah bepergian untuk mencapai seri penutup, terutama fans. Kami rasa ini tempat terbaik untuk mereka."
Pernyataan ini menunjukkan upaya maksimal untuk memastikan kelancaran acara dan kepuasan semua pihak yang terlibat. Dengan pertimbangan yang matang, diharapkan semua bisa berjalan sesuai rencana meski dengan waktu yang terbatas.
Marc Marquez dan Enea Bastianini tidak setuju
Walaupun demikian, gagasan untuk melanjutkan balapan di Spanyol menuai kritik dari sejumlah pembalap. Hal ini disebabkan oleh Badai Dana yang tidak hanya berdampak pada Valencia, tetapi juga menjangkau daerah lain di Spanyol seperti Aragon dan Jerez.
Salah satu pembalap, Marc Marquez, menyatakan keinginannya agar seri penutup tidak diadakan di Spanyol. "Sudah jadi tugas kami mementingkan bantuan untuk orang yang kehilangan rumah, kehilangan orang terdekat. Bahkan ada orang yang tak tahu mau makan apa hari ini. Saya tak mau membicarakan apakah kami harus tetap balapan di Spanyol. Bakal jadi kesalahan jika menggelar GP terakhir di Spanyol. Dari sudut pandang etika, ini kesalahan," ujarnya.
Selain itu, Enea Bastianini juga merasakan ketidaknyamanan jika balapan tetap dilaksanakan di Spanyol, meskipun tidak di Valencia. Ia berpendapat bahwa menggelar balapan di tengah bencana alam tidak hanya tidak etis, tetapi juga memberi keuntungan kepada Marquez dalam persaingan untuk peringkat ketiga.
"Bagi saya, tidak tepat balapan di Spanyol. Namun, beginilah keadaannya. Itu adalah pilihan Dorna," ungkapnya.