BRIN Tegaskan Wadah Plastik Berbahan Polycarbonate Aman untuk Distribusi di Wilayah RI
Syuhada mengatakan hal tersebut terkait kekhawatiran tentang kemungkinan paparan bisphenol A (BPA) yang dapat terjadi.
BRIN menyatakan wadah plastik berbahan polycarbonate (PC) maupun polyethylene terephthalate (PET) cocok untuk mengemas air minum dalam kemasan (AMDK) di Indonesia yang kondisi geografisnya beragam, karena karakteristiknya yang sesuai untuk menjaga kualitas dan keamanan pangan.
“Sering kali dipilih karena sifatnya yang fleksibel, ringan, tahan pecah, transparan, mudah diberi label, dapat didaur ulang, dapat digunakan kembali, dan dapat diproduksi massal dengan biaya yang terjangkau,” ujar Periset Ahli Madya Pusat Riset Teknologi Polimer (PRTP) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Syuhada dalam keterangannya di Jakarta, Rabu..
Syuhada mengatakan hal tersebut terkait kekhawatiran tentang kemungkinan paparan bisphenol A (BPA) yang dapat terjadi.
Jurnal Applied Mechanics and Materials Vol 469 Tahun 2014
Dia menjelaskan menurut penelitian dalam jurnal Applied Mechanics and Materials Vol 469 Tahun 2014, semakin lama penggunaan ulang wadah PC, migrasi kandungan bisphenol-A (BPA) pada temperatur kamar (normal) ke dalam air di dalam wadah PC cenderung berkurang secara linier, seiring dengan meningkatnya frekuensi penggunaan berulang wadah tersebut.
Dia menambahkan penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Food Additives and Contaminants Vol 19, No 1/2002, menyimpulkan bahwa pencucian berulang wadah PET dan PC sebanyak 15 kali tidak mempengaruhi migrasi total dan migrasi spesifik dalam cairan simulan pangan non-AMDK, seperti asam, alkohol, dan lemak.
Adapun berdasarkan regulasi Food Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat, PC dan PET diizinkan sebagai bahan kontak pangan, baik untuk sekali pakai maupun berulang.
Dia menuturkan galon kuat berbahan PC sangat populer, karena ketahanannya terhadap perubahan suhu dan kekuatan struktural yang unggul. Ini menjadikan galon PC ideal untuk distribusi di Indonesia dengan kondisi geografis yang menantang.
Selain itu, katanya, galon kuat berbahan PC juga dapat digunakan berulang kali, sehingga mendukung konservasi energi dan sumber daya, serta berkontribusi pada pengurangan emisi karbon. Mengutip penelitian Lembaga Penyelidikan Ekonomi Masyarakat (LPEM) FEB UI, konsumen memilih galon kuat berbahan PC untuk meminimalkan dampak lingkungan.
"Tanpa galon guna ulang, 7 dari 10 konsumen akan beralih ke kemasan sekali pakai, yang berpotensi meningkatkan sampah kemasan hingga 770.000 ton per tahun dan emisi plastik sebesar 1.655.500 ton per tahun," paparnya.
Sementara, lanjutnya, plastik berbahan PET memiliki bobot yang ringan, biaya produksi yang rendah, dan warnanya yang transparan. Adapun kelebihan lain dari PET adalah kemampuannya untuk didaur ulang menggunakan teknologi solid state polymerization (SSP).
PC Maupun PET telah Diakui Aman
“Dengan demikian, galon guna ulang PET menjadi solusi yang mendukung ekonomi sirkular dan mematuhi peraturan lingkungan yang berlaku, karena dapat digunakan kembali dan didaur ulang dengan efisien,” ucapnya.
Dari segi keamanannya terhadap kesehatan, Syuhada menegaskan baik kemasan PC maupun PET telah diakui aman untuk kontak langsung dengan makanan dan minuman oleh otoritas berwenang seperti FDA di AS, European Food Safety Authority (EFSA), dan Badan POM.
“Asalkan kualitas kemasannya memenuhi standar yang berlaku dan melalui proses quality control (QC), pencucian, serta sterilisasi yang menyeluruh,” katanya.