Cara Mudah Investor Melakukan Investasi di Saham AS
Platform investasi ini memungkinkan pengguna membeli saham AS mulai dari USD 1 dengan fractional shares, kini meluncurkan fitur baru, yaitu Options Trading.
Gotrade Indonesia, sebuah platform investasi yang memungkinkan pengguna untuk membeli saham AS mulai dari USD 1 dengan fractional shares, kini meluncurkan fitur baru bernama Options Trading. Fitur ini merupakan inovasi penting yang bertujuan untuk memberikan akses lebih luas kepada investor Indonesia terhadap peluang investasi dengan tingkat fleksibilitas yang tinggi.
Dengan adanya Options Trading, investor dapat merancang strategi yang sesuai dengan tujuan keuangan mereka, baik untuk memaksimalkan potensi keuntungan maupun untuk melindungi investasi di tengah kondisi pasar yang fluktuatif. Options yang ditawarkan oleh Gotrade dirancang untuk memberdayakan investor dalam mengambil keputusan yang didasarkan pada data yang akurat. Setiap langkah investasi menjadi lebih terukur, memberikan kesempatan bagi investor untuk bertindak dengan keyakinan yang lebih besar.
Direktur Gotrade Indonesia, Aditya Hendraatmaja, menyatakan, "Options Trading adalah bentuk komitmen Gotrade untuk menghadirkan pengalaman investasi yang tidak hanya inovatif, tetapi juga memberdayakan pengguna untuk lebih percaya diri dalam mencapai tujuan finansial mereka," dalam sebuah keterangan tertulis pada Selasa (7/1/2025). Gotrade juga menyediakan akses ke lebih dari 600 jenis options saham dan ETF, yang dirancang untuk memenuhi beragam kebutuhan strategi investasi.
Kontrak dengan Durasi Hingga 3 Tahun
Investor memiliki kebebasan untuk menentukan durasi kontrak sesuai dengan strategi yang diinginkan, mulai dari jangka pendek hingga tiga tahun penuh. Fleksibilitas ini memberikan kemudahan dalam merancang strategi investasi yang sejalan dengan tujuan finansial, baik untuk langkah cepat maupun perencanaan jangka panjang.
Sebagai pelopor dalam akses investasi dan trading saham AS di Indonesia, Gotrade berkomitmen untuk menyediakan solusi investasi yang aman, terpercaya, dan mudah diakses oleh seluruh investor, baik yang baru memulai maupun yang sudah berpengalaman. Dengan pendekatan ini, Gotrade berusaha untuk menjadikan investasi lebih inklusif dan bermanfaat bagi semua kalangan.
Sri Mulyani mengusulkan agar pembelajaran tentang saham dimulai dari tingkat SD, menurut pengamat
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengusulkan agar pendidikan mengenai pasar modal dimulai sejak tingkat Sekolah Dasar (SD). Terkait dengan hal ini, pengamat pasar modal dari Universitas Indonesia, Budi Frensidy, memberikan pandangannya bahwa pengenalan instrumen saham kepada siswa SD adalah langkah yang positif. Ia berpendapat bahwa mengenalkan saham kepada anak-anak sama dengan memberikan mereka pengetahuan tentang investasi jangka panjang. "Tidak apa-apa (mengenalkan saham kepada siswa SD-red). Hanya untuk mengenalkan sebagai ilmu, itu tidak apa-apa," ungkapnya saat dihubungi oleh Liputan6.com pada Selasa, 7 Januari 2025.
Namun, Budi juga menekankan pentingnya edukasi tentang investasi saham bagi orang tua. "Kalau anaknya mengerti saham, tetapi orangtuanya belum paham itu juga tidak efektif. Jadi orangtua juga harus diberikan edukasi," tambahnya. Ia percaya bahwa untuk meningkatkan jumlah investor di pasar modal, edukasi harus dimulai dari kalangan mahasiswa. Selain itu, Budi juga menyarankan agar karyawan dari emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) diberikan pemahaman mengenai investasi saham. "Di BEI ada 943 emiten. Kenalkan saham kepada karyawan di emiten tersebut. Coba kalau ada 100-200 karyawan bisa tambah jutaan (investor-red). Selain itu, Pegawai Negeri Sipil (PNS) juga cukup banyak," jelasnya.
Kata Pakar Pendidikan
Di sisi lain, Pakar Pendidikan dari Universitas Muhammadiyah Surabaya, Holy Ichda Wahyuni, berpendapat bahwa kebijakan ini perlu ditinjau kembali dengan melalui riset dan analisis yang mendalam. "Karena memasukkan unsur baru dalam kurikulum tentu banyak sekali aspek yang menjadi pertimbangan, dan kesiapan yang matang terhadap berbagai instrumen," jelas Holy pada Jumat, 3 Januari 2025, sebagaimana dikutip dari laman um-surabaya.ac.id pada Selasa, 7 Januari 2025.
Dasar-dasar literasi keuangan
Instrumen yang bersifat utama maupun pendukung perlu dirancang secara khusus agar dapat menyampaikan kompleksitas materi saham kepada anak-anak di Sekolah Dasar (SD). Para dosen di Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) sepakat bahwa di tingkat SD, yang seharusnya diajarkan adalah pengenalan dasar mengenai literasi keuangan. Hal ini mencakup bagaimana seorang anak dapat mengelola uang dengan bijak, serta menanamkan nilai-nilai kejujuran dan tanggung jawab. Pendekatan ini terasa lebih sederhana dan bersifat umum, sehingga lebih sesuai untuk usia mereka.
Holy mengungkapkan bahwa "materi saham terlalu kompleks dan kurang kontekstual bagi dunia anak di tingkat sekolah dasar." Meskipun niat untuk mengenalkan anak-anak pada pasar bebas dan mempersiapkan mereka dalam mengatur keuangan jangka panjang sangat baik dan visioner, Holy menekankan perlunya evaluasi kembali mengenai sasaran materi tersebut. Penting untuk mempertimbangkan tahap perkembangan anak-anak di usia SD. Mungkin saja, materi ini lebih tepat disampaikan kepada mereka yang berada di tingkat yang lebih tinggi, seperti SMP.
Dia menambahkan, "Jangan sampai karena masuknya materi ini lantas mereduksi nilai esensial dari materi-materi fundamental di tingkatan SD, seperti membaca, menulis, berhitung, pemecahan masalah, serta yang tidak kalah penting penguatan moral dan akhlakul karimah." Holy juga menyatakan bahwa dibandingkan dengan saham, ada beberapa materi yang sebenarnya lebih mendesak untuk diajarkan. Namun, hingga saat ini, materi-materi tersebut belum menjadi bagian dari pembelajaran yang mandiri dan optimal di tingkat sekolah dasar.