Melihat Langsung Pabrik Bahan Baku Ban Michelin di Indonesia, Cuma Ada 3 di Dunia!
Merdeka.com berkesempatan ke pabrik pengolahan bahan baku utama produk ban mobil di Cilegon, Banten. Milik PT Michelin Indonesia.
PT Synthetic Rubber Indonesia (SRI) dimiliki PT Michelin Indonesia dan PT Chandra Asri Petrochemical.
Melihat Langsung Pabrik Bahan Baku Ban Michelin di Indonesia, Cuma Ada 3 di Dunia!
PT Synthetic Rubber Indonesia (SRI) merupakan pabrik yang memproduksi
SSBR (Solution Styrene Butadiene Rubber) atau bahan utama untuk tapak ban. Kapasitas produksinya 120.000 ton per tahun.
Pabrik ini usaha patungan PT Michelin Indonesia dengan PT Chandra Asri Petrochemical, dan sudah berusaia 5 tahun.
Pada Kamis (30/11), sejumlah media termasuk Merdeka.com berkesempatan melihat langsung pembuatan SSBR di pabrik ini di Kawasan Industri Pancapuri, Cilegon, Banten.
Pabrik di Kawasan Industri Pancapuri, Cilegon, ini berdiri di lahan seluas 25
hektare. ini pabrik SSBR ketiga Michelin, dua lainnya berada di Amerika dan
Eropa. Yang menjadi keunggulan pabrik ini adalah sistem operasionalnya
digitalisasi dan full otomatis.
Plant tour ini dimulai dari ruang kontrol pabrik. Ruangan ini
menjadi tempat para operator untuk memantau operasional pabrik.
Menariknya, hampir seluruh operasi pabrik dikontrol di ruangan ini. Hanya butuh 25 pekerja tiap shift di pabrik yang full otomatis ini.
Setelah ruang kontrol, kami ke area luar tempat pengolahan. Tampak banyak pipa dengan beragam ukuran dan warna. Masing-masing pipa berisi komponen pendukung yang
dibutuhkan.
Standar Global Michelin
Proses pengolahan pertama: pemurnian bahan mentah, sesuai standar global Michelin, pabrik ban asal Prancis. Seluruh prosesnya
otomatis dan tidak membutuhkan tenaga manusia secara langsung.
Masih di area sama, bahan mentah yang sudah dimurnikan akan dipolimerisasi dan dikonsentrasikan supaya menjadi lebih solid.
Setelah menjadi lebih solid, bahannya dimasukkan ke tangki raksasa untuk memulai proses stripping; dicampur dengan air membentuk gumpalan-gumpalan kecil. Ukuran gumpalan dapat diatur sesuai kebutuhan.
Di bagian selanjutnya, bahan mentah atau polymer solution yang menjadi gumpalan
kecil dikeringkan.
Setelah kering, gumpalan tersebut akan dicetak menjadi kotak-kotak dengan berat 34 kg, dan siap untuk dikemas.
"PT SRI memiliki DNA Michelin dalam proses dan teknologi. Michelin dan Chandra Asri, pemimpin di masing-masing industri, dan kekuatan gabungan keduanya telah melahirkan pemimpin di industri karet sintetis.”
Sai Banu Ramani, Presiden Direktur PT Michelin Indonesia.