Mengungkap Kontroversi Pabrikan Mobil asal Vietnam
Pabrikan mobil asal Vietnam dilaporkan melakukan perlakuan yang sangat tidak manusiawi terhadap sejumlah karyawannya.
VinFast dilaporkan telah melakukan tindakan kerja paksa terhadap sejumlah karyawannya. Seorang whistleblower bernama Hazar Denli mengungkapkan hal ini serta beberapa praktik mencurigakan lainnya yang terjadi di pabrik asal Vietnam tersebut. Menurut Carscoops, Denli kehilangan pekerjaannya setelah ia mengungkapkan kekhawatirannya secara online terkait masalah keselamatan di VinFast. Dalam laporan terbaru yang dirilis oleh The Times, Denli menuduh bahwa VinFast juga mengunci karyawan semalaman untuk memaksa mereka bekerja.
Selain Hazar Denli, seorang pelapor lainnya juga memberikan konfirmasi mengenai pernyataan tersebut kepada The Times. Publikasi itu menyebutkan bahwa mereka telah melihat dokumen internal yang menunjukkan bahwa seorang anggota staf Tata mengakui bahwa penguncian karyawan memang terjadi. VinFast diketahui menggandeng Tata Technologies Limited (TTL), cabang Tata Group dari Inggris, untuk mengembangkan beberapa produk mereka, yang menjelaskan hubungan antara kedua perusahaan serta bagaimana Denli terlibat dalam proyek VinFast. Dokumen yang dipelajari adalah ringkasan dari pertemuan antara penyelidik perusahaan dan staf Tata lainnya, yang dilaporkan menyatakan: "Ada satu cerita spesifik yang dia rujuk (dalam unggahannya di Reddit) di suatu waktu selama isu Covid, mereka mengunci pabrik, siapa pun di pabrik terkunci dan tidur di sana," tulis laporan tersebut. "Tidak banyak orang yang menjadi subjek penguncian itu. Kami tahu orang-orang yang terlibat dalam hal ini dan tahu bahwa Hazar memiliki teman dekat di antara mereka. Kami tidak mengalami sendiri, tetapi tahu dari siapa dia mendapatkan informasi," tambah pernyataan tersebut.
VinFast belum memberikan penjelasan resmi
Sumber yang tidak disebutkan namanya mengungkapkan bahwa terdapat banyak insiden di mana pekerja terkunci di pabrik. "Ada banyak kejadian di mana orang-orang sedang dalam perjalanan menuju bandara, tetapi diminta untuk berbalik, tidak naik pesawat, dan kembali ke pabrik. Itulah karakter dan budaya yang ada," ujar laporan tersebut. Setelah mengundurkan diri dari perusahaan, Denli mendapatkan pekerjaan di Jaguar Land Rover (JLR), yang juga merupakan bagian dari Tata Group. Namun, ia dipecat setelah menyampaikan kekhawatirannya di platform Reddit, ketika TTL menghubungi direktur HR JLR dan meminta agar ia diberhentikan. Saat ini, Denli telah mengajukan gugatan hukum terkait pemecatan yang dianggap tidak adil. Walaupun tuduhan ini belum terbukti di pengadilan, hal ini menimbulkan pertanyaan serius yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut. Hingga saat ini, baik VinFast maupun Tata Group dilaporkan enggan memberikan pernyataan publik yang mendetail untuk menanggapi klaim tersebut.