Presiden Toyota Mainkan Strategi Agresif: Pangkas Emisi Karbon 50 Persen di 2035!
Merdeka.com - Di bawah presiden baru, Toyota Motor Corporation (TMC) memainkan strategi agresif di kendaraan elektrifikas.
Koji Sato, Chief Executive Officer (CEO) TMC yang baru per 1 April 2023, berencana mempercepat upaya dekarbonisasi dengan memangkas jumlah emisi karbon setiap mobil baru yang dijual Toyota di seluruh dunia.
Targetnya, emisi karbon setiap mobil Toyota berkurang lebih dari 50 persen pada 2035 dibandingkan tahun produksi 2019.
-
Bagaimana Toyota dominasi pasar otomotif Indonesia? Selain model Kijang, Toyota mampu mendominasi pasar Indonesia berkat model populer lainnya, seperti Avanza, Veloz, Rush, Agya, Calya, Yaris, hingga Fortuner.
-
Penjualan Toyota mana naik tahun 2024? 'Di Sumatra, penurunan terasa lebih signifikan dibandingkan daerah lainnya. Sebaliknya, Bali justru menunjukkan stabilitas dan bahkan mengalami peningkatan. Bali mungkin mulai pulih setelah penurunan yang drastis akibat pandemi. Selama dua tahun terakhir, Bali terus mengalami pertumbuhan,' ujarnya.
-
Siapa pendiri Toyota? Sakichi Toyoda, the founder of Toyota, was a renowned inventor
-
Toyota atasi penurunan penjualan? 'Bagi kami kan yang penting adalah membangun long term relation, bagaimana membangun hubungan yang baik dengan konsumen. Menjaga retensi, apakah itu bengkel, atau apa pun lah yang bisa kita lakukan. Karena kan modal kita adalah konsumen, yang kalau kita lihat beberapa tahun terakhir yang membeli mobil ya itu lagi-itu lagi,' ujarnya.
-
Di mana posisi Indonesia dalam volume produksi otomotif? Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, industri otomotif Indonesia berada di peringkat ke-11 dunia dari sisi volume produksi dengan 1,47 juta unit per tahun.
“Kami akan mempromosikan peralihan dari mobil bertenaga bensin kekendaraan hybrid, kendaraan listrik, dan lain-lain,” kata Koji Sato, dikutip dari Nikkei Asia, baru-baru ini.
Raksasa otomotif asal Jepang ini mengejar rencana elektrifikasi otomotif dengan pendekatan 'multi-pathway' sambil mempertimbangkan kondisi regional. Prioritas utamanya, pengurangan emisi karbon dengan menggalakkan peralihan ke kendaraan bertenaga listrik (EV).
Toyota adalah perussahaan otomotif terbesar di dunia bersama VW Group (Jerman). Pada tahun lalu, TMC menjual 10,48 juta unit kendaraan di seluurh dunia dan menguasai sekitar 13 persen pangsa pasar.
Rencananya, Toyota akan mempromosikan model EV, PHEV, dan FCEV di negara-negara maju. Sementara di pasar negara berkembang, rasio penjualan HEV (hybrid) akan ditingkatkan.
Pembangkit Listrik Energi Terbarukan
©2021 Merdeka.com
Toyota menetapkan target pengurangan emisi karbon berdasarkan standar "Well-to-Wheel". Standar tersebut mencakup gas CO2 yang dihasilkan dalam produksi bahan bakar.
Meski mobil listrik tidak ada emisi karbonnya, beberapa di antaranya masih menggunakan listrik yang diproduksi dari pembangkit berbahan bakar fosil. Karena penggunaan bahan bakar non-fosil tidak dapat dilakukan oleh Toyota saja, produsen mobil ini akan mendukungupaya masyarakat untuk mempercepat pengenalan sumber energi terbarukan.
Toyota telah berjuang untuk mengurangi emisi karbon lebih dari 33 persen periode 2019-2030. Ini kontribusinya pada komitmen Jepang terhadap "netralitas karbon" yang mana Negara Sakura ini menargetkan pengurangan efek gas rumah kaca menjadi "nol bersih" pada 2050.
Maka itu, Sato memutuskan Toyota harus lebih mempercepat upayanya dengan menetapkan target sementara sebelum 2050.
Proses pencapaian target baru tersebut dilakukan dengan mengerahkan upaya di seluruh rantai pasoknya, yang melibatkan upaya pengurangan pada tahap produksi, logistik, dan operasi lainnya.
Selain itu, Toyota akan mempromosikan penggunaan sumber energi terbarukan dan hidrogen di pabriknya.
Pabrikan lain juga melakukan hal serupa. Nissan Motor berusaha untuk mengurangi emisi karbon per mobil baru sebesar 90 persen pada 2050
Sedangkan General Motors asal Amerika Serikat bermaksud mengurangi jumlah emisi dari semua produk dan aktivitas bisnisnya di seluruh dunia menjadi nol bersih pada 2040.
Administrasi Presiden Amerika Serikat Joe Biden memutuskan bahwa lebih separuh kendaraan baru yang dijual di AS harus menjadi kendaraan listrik pada 2030.
Reporter magang: Vallerie Dominic (mdk/sya)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Siapa Sangka Toyota Tetap Jadi Merek Terlaris Global Meski Penjualan Turun
Baca SelengkapnyaPenurunan target ini menjadi sorotan, terutama mengingat semakin ketatnya persaingan di pasar EV
Baca SelengkapnyaToyota-Astra Motor (TAM) prediksi penjualan whole sales tahun ini tumbuh dibanding tahun lalu. Sebab penjualan Januari-November mencapai 304.736 unit.
Baca SelengkapnyaTotal penjualan mobil hybrid Toyota mencapai 33.603 unit per November, meraih pangsa pasar 54,3 persen di pasar otomotif Indonesia.
Baca SelengkapnyaToyota Jadi Tulang Punggung Ekspor Kendaraan Nasional
Baca SelengkapnyaSektor transportasi dengan pangsa energi terbarukan yang tinggi di sektor ketenagalistrikan diperlukan untuk mengurangi emisi.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengusulkan tiga strategi demi mengejar target nol emisi karbon di masa depan.
Baca SelengkapnyaPameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 akan digelar selama 11 hari.
Baca SelengkapnyaChina tingkatkan ekspor mobil ke pasar dunia, Indonesia pun gak mau ketinggalan!
Baca SelengkapnyaPenjualan mobil nasional Juli 2024 turun 0,62%, Astra tetap dominan dengan pangsa pasar 59% dan peningkatan penjualan Toyota.
Baca SelengkapnyaPerang mobil listrik di dunia makin nyata, setelah pabrikan otomotif terbesar kedua di dunia, Toyota, meningkatkan produksi EV jadi tiga kali lipat pada 2025.
Baca SelengkapnyaMenperin Agus mengungkapkan bahwa industri otomotif Indonesia masih memiliki iklim yang positif.
Baca Selengkapnya