Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

138 Kali Bencana Terjadi di Sumsel Sepanjang 2021, Kebakaran Rumah Mendominasi

138 Kali Bencana Terjadi di Sumsel Sepanjang 2021, Kebakaran Rumah Mendominasi Gubernur Sumsel Herman Deru. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Hingga Oktober 2021, 138 kali bencana terjadi di wilayah Sumatera Selatan. Dari jumlah itu, kebakaran rumah penduduk mendominasi yang tercatat sebanyak 92 kali.

Gubernur Sumsel Herman Deru mengungkapkan, bencana hidrometeorologi di provinsi itu masih menjadi momok menakutkan bagi masyarakatnya. Hanya saja tahun ini lebih dominan terjadi kebakaran rumah penduduk.

"Sudah ada 138 kali kejadian bencana, paling banyak kebakaran rumah, angkanya juga sangat tinggi, sampai 92 kejadian," ungkap Deru, Rabu (17/11).

Dalam catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kejadian angin puting beliung juga cukup sering, yakni sebanyak 20 kali. Bencana lain disusul banjir 15 kejadian, longsor dan banjir bandang masing-masing 5 kali.

"Bencana-bencana itu membuat 4.874 kepala keluarga terdampak," ujarnya.

Herman menambahkan, bencana alam cenderung lebih dominan terjadi pada saat musim hujan. Sebab, kondisi geografis daerah di Sumsel terbagi dalam dataran tinggi dan rendah.

Semisal di Pagaralam, Lahat, Muara Enim, dan Ogan Komering Ulu Selatan, rentan terjadi tanah longsong, banjir bandang, dan puting beliung karena berada di perbukitan dan pegunungan. Sementara di Sumsel bagian timur seperti Palembang, Musi Banyuasin, Ogan Ilir, Banyuasin, dan Ogan Ilir, berada di dataran rendah dan perairan sehingga membuat banjir menjadi ancaman setiap datangnya musim hujan.

"Dataran tinggi rawan banjir bandang, longsor, dan angin puting beliung, sedangkan dataran rendah rentan terjadi banjir, belum lagi luapan sungai," ujarnya.

Oleh karena itu, dia berharap instansi terkait harus mengantisipasi terjadinya bencana di saat musim hujan. Personil dan kelengkapan peralatan mesti disiapkan sejak dini agar dampak lebih berbahaya dapat ditekan.

"Masyarakat juga perlu disosialisasikan, lakukan mitigasi sejak dini," kata dia.

Kepala Pelaksana BPBD Sums Iriansyah mengatakan, kewaspadaan bencana hidrometeorologi akan berakhir hingga awal tahun depan. Bencana alam masih mengancam hampir seluruh wilayah itu.

"Mayoritas daerah di Sumsel rawan terjadi bencana alam, perlu diwaspadai," terangnya.

Dalam kesiapsiagaan dan penanganan, setidaknya 850 personel disiapkan, belum termasuk dari TNI dan polri. Peralatan dinilainya sudah mencukupi sehingga siap diturunkan ke lokasi bencana dengan cepat.

"Bantuan selama terjadinya bencana juga akan disalurkan, pasokan tersedia," pungkasnya.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dua Helikopter Rusak dan Sumber Air Mengering, Pemadaman Karhutla di Sumsel Terkendala
Dua Helikopter Rusak dan Sumber Air Mengering, Pemadaman Karhutla di Sumsel Terkendala

Total sudah 32.496 hektare lahan yang terbakar sepanjang Januari hingga September 2023.

Baca Selengkapnya
Karhutla Sumsel Meluas, Api Bermunculan di Wilayah Tiga Kabupaten
Karhutla Sumsel Meluas, Api Bermunculan di Wilayah Tiga Kabupaten

Kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan semakin meluas. Selain Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir, api mulai bermunculan di Banyuasin.

Baca Selengkapnya
Dampak Karhutla Meluas, Udara di Palembang Mulai Tidak Sehat
Dampak Karhutla Meluas, Udara di Palembang Mulai Tidak Sehat

Kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan terus meluas. Akibatnya, udara di Palembang memasuki kategori tak sehat.

Baca Selengkapnya
Karhutla di Sumsel Sekarang Lebih Parah Dibanding 2019, Ini Penyebabnya
Karhutla di Sumsel Sekarang Lebih Parah Dibanding 2019, Ini Penyebabnya

Karhutla terparah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.

Baca Selengkapnya
Sumsel Diprediksi Tanpa Hujan hingga 67 Hari, Mayoritas Daerah Rawan Karhutla
Sumsel Diprediksi Tanpa Hujan hingga 67 Hari, Mayoritas Daerah Rawan Karhutla

BMKG memprediksi wilayah Sumsel tak akan diguyur hujan hingga 67 hari yang berpotensi memicu bencana kekeringan dan karhutla.

Baca Selengkapnya
Waspada! Sumbar jadi Provinsi Kedua Terbanyak Bencana Nasional Setelah Jabar
Waspada! Sumbar jadi Provinsi Kedua Terbanyak Bencana Nasional Setelah Jabar

Muhadjir meminta Pemko, Pemkab, Pemrov, TNI, Polri serta masyarakat jangan asal mengartikan bencana tersebut sembarangan

Baca Selengkapnya
2 Daerah di Sumsel jadi Kota dengan Polusi Udara Terburuk di Indonesia, Nomor 1 Palembang
2 Daerah di Sumsel jadi Kota dengan Polusi Udara Terburuk di Indonesia, Nomor 1 Palembang

Hal ini dampak asap dari kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah di Sumatera Selatan.

Baca Selengkapnya
Update Dampak Gempa M 4,6 Sukabumi: 347 Warga Terdampak dan 96 Rumah Rusak
Update Dampak Gempa M 4,6 Sukabumi: 347 Warga Terdampak dan 96 Rumah Rusak

BNPB mencatat, 96 rumah rusak tersebut tersebar di Sukabumi dan Bogor.

Baca Selengkapnya
BPBD Catat Kerugian Sementara Bencana Sumbar Mencapai Rp108,38 Miliar
BPBD Catat Kerugian Sementara Bencana Sumbar Mencapai Rp108,38 Miliar

Bencana banjir bandang di Sumbar menyebabkan puluhan orang meninggal dunia

Baca Selengkapnya
Bencana di Jakarta Didominasi Kebakaran, Paling Banyak Wilayah Jaktim
Bencana di Jakarta Didominasi Kebakaran, Paling Banyak Wilayah Jaktim

Sejak awal tahun ini tercatat sudah 242 kejadian kebakaran

Baca Selengkapnya
Imbas Gempa Sumedang, Pj Gubernur Jabar: 110 Rumah Rusak Parah dan 456 Warga Mengungsi
Imbas Gempa Sumedang, Pj Gubernur Jabar: 110 Rumah Rusak Parah dan 456 Warga Mengungsi

248 rumah rusak dan 456 warga harus mengungsi, akibat gempa Sumedang

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Palembang Dikepung Pekatnya Kabut Asap Kebakaran Hutan
FOTO: Penampakan Palembang Dikepung Pekatnya Kabut Asap Kebakaran Hutan

Sebaran kabut asap akibat karhutla ini membuat kualitas udara di Palembang memburuk dan lebih parah dari polusi di Jakarta.

Baca Selengkapnya