Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

2 Jari diamputasi, wanita asal Bandung ini tuntut RS bersalin

2 Jari diamputasi, wanita asal Bandung ini tuntut RS bersalin Ilustrasi Malapraktik. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Tina Retna (37) melaporkan dugaan malapraktik oleh sebuah rumah sakit bersalin kawasan Jalan Babakan Tarogong, Bandung ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK). Dua jari wanita tersebut terpaksa diamputasi usai menjalani perawatan di rumah sakit tersebut.

Tina sempat menjalani kuret pada kandungannya pada 2015 lalu akibat keguguran. Saat penanganan, dirinya mengaku disuntik bius oleh pihak rumah sakit.

"Biasanya kan 1 kali (suntik), tapi saya disuntik sampai 4 kali. Waktu itu alasannya suntikan pertama tidak ngaruh, jadi harus disuntik lagi katanya," kata Tina kepada wartawan di kantor BPSK Kota Bandung.

Orang lain juga bertanya?

Operasi kuret yang dijalaninya berjalan dengan lancar. Namun saat sadar, Tina mengeluh sakit pada bagian tangan sebelah kanan, khususnya pada bagian pergelangan tangan bekas suntikan keempat saat jelang operasi kuret tersebut.

Karena sakitnya tidak hilang, dia kemudian diberi cairan pendingin bernama boorwater untuk meredakan nyeri di pergelangan tangannya. Hal itu pun tidak berdampak signifikan, bahkan diakuinya bertambah parah.

"Belakangan saya baru tahu, kalau ternyata cairan kompres itu sudah tidak dijual lagi di apotik sejak tahun 1999, karena memang pada bagian luar membuat dingin, tapi bisa merusak bagian jaringan di dalamnya," katanya.

Seiring berjalannya waktu, kondisi tangan kanannya semakin parah. Hingga pada 7 Februari 2017 jari telunjuk dan ibu jari tangan sebelah kanan harus terpaksa diamputasi di RS Imanuel karena jaringannya sudah mati dan membusuk.

Dibantu Himpunan Lembaga Konsumen Indonesia (HLKI), Tina menuntut ganti rugi atas akibat yang ditanggungnya. Selama ini harus mengeluarkan biaya untuk berobat meskipun berakhir dengan amputasi.

"Dua tahun saya lakukan berobat saya minta ganti rugi saya kerja juga jadi terhalang minder. Kalau scara materi logisnya ini puluhan jutaan. Apalagi setiap tahun jari palsu ini setiap tahun harus ganti. Kerja jadi terhambat juga," ucapnya.

Ketua HLKI Firman Turmantara mengatakan akan mendampingi kliennya untuk memperoleh haknya. Firman menyebutkan, sejauh ini pihaknya sudah mencoba membantu Tina menyelesaikan masalah tersebut.

Pada 31 Maret lalu, pihaknya sudah berusaha melakukan mediasi yang dihadiri oleh pihak RSBM dan korban. Namun tidak menemui titik temu. Dia menambahkan, dari barang bukti dan keterangan korban masalah ini bisa dipidanakan. Namun pihaknya tetap ingin menyelesaikan dengan baik-baik.

"Akhirnya kita lakukan gugatan ke BPSK sekarang. Kalau di BPSK juga tidak ada kejelasan baru kita akan lakukan langkah hukum lainnya," pungkasnya. (mdk/ded)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ada Jarum Nyangkut di Vagina Perempuan Ini yang Sulit Diangkat
Ada Jarum Nyangkut di Vagina Perempuan Ini yang Sulit Diangkat

Jarum yang ditemukan tersebut ternyata ditinggalkan oleh tenaga medis saat wanita itu melahirkan 18 tahun yang lalu.

Baca Selengkapnya
Sakit Jantung, Pasien RS Abdul Manaf Malah Kakinya Diamputasi Diduga Malpraktek
Sakit Jantung, Pasien RS Abdul Manaf Malah Kakinya Diamputasi Diduga Malpraktek

Perisitiwa ini bermula ketika pasien merasakan sakit di dada dan badan juga terasa lemas.

Baca Selengkapnya
Fakta-Fakta Kasus Dokter Diduga Cabuli Istri Pasien Sedang Hamil Modusnya Suntik Vitamin
Fakta-Fakta Kasus Dokter Diduga Cabuli Istri Pasien Sedang Hamil Modusnya Suntik Vitamin

Korban berinisial TA (22) melayangkan laporan dugaan pencabulan itu ke Polda Sumatera Selatan pada pekan lalu.

Baca Selengkapnya
Fakta Baru Pembunuhan Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading, Tidak Ada Luka Luar di Tubuh Korban
Fakta Baru Pembunuhan Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading, Tidak Ada Luka Luar di Tubuh Korban

Korban sebelumnya dibunuh kekasih gelapnya berinisial A di sebuah ruko kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Sabtu (20/4).

Baca Selengkapnya
Sakit Asam Urat, Ibu Transmigrasi Pedagang Keliling Diberi Obat Tradisional Pakai Kulit Kayu Pemberian Orang Punan
Sakit Asam Urat, Ibu Transmigrasi Pedagang Keliling Diberi Obat Tradisional Pakai Kulit Kayu Pemberian Orang Punan

Seorang transmigran di Kalimantan berobat menggunakan kulit kayu dari masyarakat Dayak Punan.

Baca Selengkapnya
Nia Ramadhani Masuk UGD Karena Cantengan, Kuku Jempol Kaki Dicabut
Nia Ramadhani Masuk UGD Karena Cantengan, Kuku Jempol Kaki Dicabut

Nia Ramadhani mengalami rasa sakit yang tak tertahankan akibat cantengan di jempol kakinya.

Baca Selengkapnya
Apes, Ibu di Depok Kena Peluru Nyasar ke Pipinya saat Menuju Pasar Bareng Suami
Apes, Ibu di Depok Kena Peluru Nyasar ke Pipinya saat Menuju Pasar Bareng Suami

Ibu rumah tangga menjadi korban peluru karet nyasar saat berboncengan dengan suami ke pasar.

Baca Selengkapnya
Kronologi Pasien Maag Alami Kerusakan Ginjal hingga Meninggal Seusai Berobat ke Bidan
Kronologi Pasien Maag Alami Kerusakan Ginjal hingga Meninggal Seusai Berobat ke Bidan

Seorang pasien wanita, R (59), meninggal dunia diduga akibat malapraktik yang dilakukan Bidan ZN di Prabumulih, Sumatera Selatan.

Baca Selengkapnya
Viral Seorang Perempuan Asal Ngawi Meninggal Usai Cabut Gigi Bungsu
Viral Seorang Perempuan Asal Ngawi Meninggal Usai Cabut Gigi Bungsu

Saat itu pihak klinik mengatakan pembengkakan tersebut hanya bengkak biasa dan normal dialami pasca operasi.

Baca Selengkapnya
Tidak Ada Korban Jiwa Buntut Ledakan di Semen Padang Hospital, 102 Pasien Dievakuasi
Tidak Ada Korban Jiwa Buntut Ledakan di Semen Padang Hospital, 102 Pasien Dievakuasi

Sebanyak 102 pasien dievakuasi usai ledakan besar di Semen Padang Hospital

Baca Selengkapnya