294 Rumah di Lombok Barat Terendam Banjir
Merdeka.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, 294 unit rumah warga di Kabupaten Lombok Barat teredam banjir. Tepatnya di Dusun Tumpeng, Desa Jagarage Kecamatan Kediri dan Desa Ombe Kecamatan Gerung. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan, ketinggian muka air mencapai 50 cm.
Lebih lanjut lagi, lokasi banjir tersebar di dua kecamatan, yakni Kecamatan Kediri yakni di Desa Ombe Dese, Desa Ombe Baru, Dusun Ome, Desa Jagaraga Indah, Dusun Tumpeng, Desa Dasan Baru, dan Dusun Dasan Baru. Kemudian di Kecamatan Geruk tepatnya di Desa Jagaraga.
"Banjir di Lombok Barat mengakibatkan 294 unit rumah warga terendam, akibatnya 294 kepala keluarga terdampak dan 6 KK di antaranya mengungsi ke tempat yang lebih aman," kata Raditya dalam keterangan tertulisnya, Senin (3/5).
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Dimana banjir di Demak terjadi? Terputusnya akses jalan nasional itu dikarenakan wilayah Kecamatan Karanganyar, Demak, kembali terendam banjir setinggi 1,5 meter.
-
Di mana banjir Demak terjadi? Banjir besar yang menerjang wilayah Demak terjadi sejak Kamis (8/2).
Raditya mengatakan, banjir diakibatkan tingginya curah hujan pada Sabtu sore lalu. Sehingga memicu meluapnya air sungai yang melintas di Dusun Tumpeng, Desa Jagarage dan Desa Ombe.
Berdasarkan pantauan tim dari BPBD Kabupaten Lombok Barat di lokasi kejadian, terdapat banyak sidementasi pada saluran atau drainase yang menyebabkan terjadinya pendangkalan, sehingga perlu langkah antisipasi yaitu untuk mengangkat sidementasi tersebut.
"Hingga rilis ini diturunkan belum ada laporan korban jiwa dari kejadian ini," kata dia.
BPBD telah melakukan pendataan, pemantauan dan pendistribusian bantuan logistik pada warga terdampak. Berdasarkan kajian InaRISK BNPB, Kabupaten Lombok Barat memiliki risiko bencana banjir sedang hingga tinggi dengan luas risiko mencapai 13.744 hektar atau mencakup 10 kecamatan.
BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. BNPB juga meminta masyarakat untuk selalu mengecek prakiraan cuaca di BMKG
"Masyarakat juga diharapkan selalu siap siaga terhadap bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu dengan menyiapkan rencana kesiapsiagaan dari tingkat yang paling kecil yakni keluarga," imbaunya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BPBD mencatat 4 kelurahan atau desa di wilayah pesisir utara Kabupaten Tangerang terendam banjir rob akibat air laut pasang sejak pekan kemarin.
Baca SelengkapnyaBanjir kali ini lebih besar jika dibandingkan dengan kejadian serupa pada awal Februari lalu.
Baca SelengkapnyaBanjir yang merendam sejumlah wilayah di kabupaten setempat akibat hujan deras.
Baca SelengkapnyaNana menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya melakukan perbaikan tanggul yang jebol di sejumlah titik.
Baca SelengkapnyaBPBD Jateng bersama BPBD kabupaten kota juga menyediakan tempat pengungsian.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaBPBD Grobogan juga berkoordinasi dengan perangkat desa untuk melakukan assessment dan evakuasi warga
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca SelengkapnyaBanjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, sejumlah rumah mengalami kerusakan berat.
Baca SelengkapnyaTingginya air berdampak pula pada ruas jalan sehingga akses lalulintas terganggu.
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan sehingga mengakibatkan jalan nasional jalur Demak-Semarang lumpuh total.
Baca Selengkapnya