Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

35 Titik Panas Muncul di Riau, Terindikasi Kebakaran Lahan

35 Titik Panas Muncul di Riau, Terindikasi Kebakaran Lahan Kebakaran hutan di Sumsel. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Titik panas di Provinsi Riau hari ini meningkat hingga 35 titik, sebelumnya hanya 8 titik. Peningkatan itu terindikasi dari kebakaran hutan dan lahan.

"Titik panas meningkat hari ini, karena pada hari sebelumnya hanya 8 titik, hari ini mencapai 35 titik," ujar Kasi Data dan Informasi BMKG stasiun Pekanbaru, Marzuki, Sabtu (27/7).

Marzuki merincikan, 35 titik panas tersebut tersebar di empat Kabupaten yakni Pelalawan 23 titik, Siak 9 titik, Indragiri Hulu 1 titik dan Indragiri Hilir 2 titik. Dari jumlah tersebut, 24 titik di antaranya dipastikan adalah titik api karena memiliki level konfidence di atas 70 persen.

"Kalau untuk titik api, terdeteksi di 2 kabupaten yakni Pelalawan dan Siak," ucap Marzuki.

Dia menjelaskan, untuk di Pelalawan titik api berada di Kecamatan Pangkalan Kuras sebanyak 6 titik dan sisanya yakni 13 titik berada di Kecamatan Langgam. Sedangkan di Siak, titik api terdeteksi di Kecamatan Siak 2 titik dan Kecamatan Siak Sri Indrapura 3 titik.

BMKG terus mengimbau masyarakat tidak melakukan aktivitas yang memicu terjadi kebakaran hutan dan lahan. Sementara itu, kebakaran hutan dan lahan kembali terjadi di areal perusahaan kebun sawit, di Desa Srigemilang Kecamatan Koto Gasip Kabupaten Siak.

"Kita temukan lahan yang terbakar milik perusahaan sawit. Ada PT Wahana Sawit Indah, berbatasan dengan Sawit Makmur setelah itu PT Citra," ujar Kepala Daerah Operasi (Daops) Mangga Agni Kabupaten Siak, Ihsan Abdillah.

Ihsan menyebutkan, kendala di lapangan untuk menjinakkan si jago merah karena kekurangan air. Karena, meski sudah membuat sumber air, namun tidak mencukupi untuk pemadaman di lahan kebun sawit milik korporasi itu.

"Sudah kita buat 10 embung atau sumber air buatan dan juga sekat kanal. Namun tidak cukup," ucapnya.

Saat ini tim darat yang terdiri dari 40 personel terus berjibaku memadamkan api. "Dari TNI banyak, Polri juga ada, manggal agni, masyarakat peduli api dan BPBD terus berusaha menjinakkan api," kata Ihsan.

Sulitnya pemadaman kebakaran tersebut, membuat tim dari Kabupaten Siak meminta bantuan helikoper water bombing (bom air). "Hari ini Satgas Udara mulai ikut membantu dengan melakukan pemadaman dari udara," terangnya.

Ihsan menyebutkan, kebakaran tidak hanya di Kecamatan Kota Gasip tadi daerah lain di Siak juga terbakar. "Luas yang 20 hektar itu hanya du Koto Gasip saja, kebakaran juga ada di Kecamatan Dayun. Fokus kita masih di Koto Gasip dulu," ucapnya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sepanjang 2023, 34 Orang Ditetapkan Tersangka Kebakaran Lahan di Riau & Paling Banyak di Rohil
Sepanjang 2023, 34 Orang Ditetapkan Tersangka Kebakaran Lahan di Riau & Paling Banyak di Rohil

Luas lahan terbakar di Provinsi Riau sepanjang 2023 ini sudah mencapai 1.906 hektare (ha) yang terbakar.

Baca Selengkapnya
FOTO: Pekanbaru Siaga Kebakaran Hutan Akibat Cuaca Panas Ekstrem
FOTO: Pekanbaru Siaga Kebakaran Hutan Akibat Cuaca Panas Ekstrem

Cuaca panas ekstrem melanda Kota Pekanbaru, Riau. Suhu rata-rata di kota tersebut mencapai 38 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya
Sepanjang 2024, 1.500 Ha Lahan di Riau Terbakar, 7 Orang jadi Tersangka
Sepanjang 2024, 1.500 Ha Lahan di Riau Terbakar, 7 Orang jadi Tersangka

Masyarakat diimbau tidak melakukan pembakaran, baik saat membuka lahan atau membuang puntung rokok sembarangan.

Baca Selengkapnya
Karhutla Sumsel Meluas, Api Bermunculan di Wilayah Tiga Kabupaten
Karhutla Sumsel Meluas, Api Bermunculan di Wilayah Tiga Kabupaten

Kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan semakin meluas. Selain Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir, api mulai bermunculan di Banyuasin.

Baca Selengkapnya
Kondisi Terkini Kebakaran Hutan Lereng Gunung Lawu, Terjadi Tiga Kali dalam Sebulan
Kondisi Terkini Kebakaran Hutan Lereng Gunung Lawu, Terjadi Tiga Kali dalam Sebulan

Miris, hutan lindung di lereng Gunung Lawu sudah terbakar tiga kali dalam sebulan.

Baca Selengkapnya
Riau Siaga Darurat Karhutla, Jenderal Bintang 2 Ini Perintahkan Anak Buah Gencar Patroli: Jangan Kasih Kendor
Riau Siaga Darurat Karhutla, Jenderal Bintang 2 Ini Perintahkan Anak Buah Gencar Patroli: Jangan Kasih Kendor

"Jangan kasih kendor bagi pelaku-pelaku kebakaran lahan baik perorangan maupun perusahaan," kata Kapolda Riau.

Baca Selengkapnya
Waspada, Ada 27 Titik Panas di Sumut
Waspada, Ada 27 Titik Panas di Sumut

Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Tenggara - Barat Daya.

Baca Selengkapnya
Apel Gelar Pasukan Tangani Karhutla, Kapolres Rohul: Jangan Coba-coba Bakar Lahan
Apel Gelar Pasukan Tangani Karhutla, Kapolres Rohul: Jangan Coba-coba Bakar Lahan

Selama periode 1 Juli sampai 24 Juli 2024, terdapat 28 titik panas

Baca Selengkapnya
Dua Helikopter Rusak dan Sumber Air Mengering, Pemadaman Karhutla di Sumsel Terkendala
Dua Helikopter Rusak dan Sumber Air Mengering, Pemadaman Karhutla di Sumsel Terkendala

Total sudah 32.496 hektare lahan yang terbakar sepanjang Januari hingga September 2023.

Baca Selengkapnya
Karhutla di Sumsel Sekarang Lebih Parah Dibanding 2019, Ini Penyebabnya
Karhutla di Sumsel Sekarang Lebih Parah Dibanding 2019, Ini Penyebabnya

Karhutla terparah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.

Baca Selengkapnya
Ratusan Ha Lahan di Sumsel Terbakar, Diduga Ada yang Dipicu Puntung Rokok Dibuang Sembarangan
Ratusan Ha Lahan di Sumsel Terbakar, Diduga Ada yang Dipicu Puntung Rokok Dibuang Sembarangan

Ratusan hektare lahan di Sumatera Selatan terbakar sepanjang musim kemarau tahun ini. Kebakaran terparah terjadi di Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir (OKI).

Baca Selengkapnya
Karhutla Mulai Marak di Sumsel, Puluhan Hektare Lahan Terbakar dalam Sehari
Karhutla Mulai Marak di Sumsel, Puluhan Hektare Lahan Terbakar dalam Sehari

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.

Baca Selengkapnya