4 Mahasiswi Unsoed bikin alat identifikasi keaslian obat kuat
Merdeka.com - Menjamurnya penjualan obat kuat secara bebas di pasaran hingga pinggir jalan menjadi keresahan bagi masyarakat yang membutuhkan. Persoalan keaslian atau tidak dari obat kuat tersebut, kemudian membuat beberapa mahasiswa Farmasi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) untuk membuat alat identifikasi keaslian obat kuat.
Adalah Nabila Fasya, Eva Karyati, Diani Sri Agustine dan Yesi Gladiani Sutrisno yang kemudian mencoba berinovasi membuat alat penguji keaslian obat kuat tersebut. Menurut Yesi, selama ini kecurigaan obat kuat yang dijual bebas menjadi persoalan. Lantaran selama ini, obat kuat dikenal karena bisa membangkitkan vitalitas dan dijual dengan harga yang mahal.
"Karena itu, kami menilai maraknya penjualan obat kuat di pasaran perlu diperiksa dulu dan dipastikan keasliannya. Tetapi persoalan pengetesan obat kuat juga menimbulkan masalah, karena selama ini alatnya hanya dimiliki instansi kesehatan, serta pemerintah. Bahkan, butuh waktu yang cukup lama untuk mengetahui hasilnya, dan lagipula tidak semua orang bisa mengerti hasil pengetesannya," ujar Yesi.
-
Apa saja contoh obat dengan logo biru? Logo lingkaran berwarna biru pada kemasan menunjukkan bahwa obat tersebut termasuk dalam kategori obat bebas terbatas. Logo ini biasanya disertai label 'Bebas Terbatas'. Meskipun obat ini dapat diperoleh tanpa resep dokter, penggunaannya harus mengikuti aturan yang tertera pada kemasan. Konsumen disarankan untuk berkonsultasi dengan apoteker atau tenaga medis sebelum mengonsumsinya. Contoh obat dengan logo biru termasuk acetylcysteine, ibuprofen sirup, dan pseudoefedrin.
-
Apa tujuan uji klinis obat ini? Uji klinis pertama di dunia untuk obat yang dirancang untuk menumbuhkan gigi akan dimulai pada bulan September tahun ini di Rumah Sakit Universitas Kyoto, Jepang.
-
Apa yang dijual oleh pengedar Pil Koplo? Dari tangan pelaku polisi menyita ribuan butir pil koplo yang hendak dijual ke semua kalangan.
-
Apa yang diujicoba oleh para ilmuwan? Para ilmuwan sedang melakukan percobaan untuk membuat prototipe chip jaringan 6G di masa depan.
-
Mengapa obat ini dikembangkan? Kehilangan gigi sering kali menjadi masalah bagi orang-orang yang mengidap kondisi ini, mulai dari masalah penampilan hingga masalah fungsional, seperti berkurangnya kemampuan menggigit.
-
Bagaimana cara mengetahui obat keras? Obat keras ditandai dengan lingkaran merah yang memiliki huruf K di tengahnya. Label ini juga biasanya mencantumkan kata 'Keras'. Untuk mendapatkan obat ini, diperlukan resep dokter karena obat keras dapat menyebabkan efek samping yang serius. Penyalahgunaan obat keras tanpa pengawasan medis dapat berdampak negatif pada tubuh dan merusak sistem tubuh tertentu.
Persoalan inilah yang kemudian diniatkan Yesi bersama teman-temannya untuk membuat alat penguji tersebut dengan bahan yang mudah dan murah, serta bisa diketahui masyarakat awam. Dia mengemukakan, cara kerjanya cukup sederhana. Alat yang disebut Tesifil, yang merupakan akronim tes strip sildenafil (obat kuat), memiliki empat reagen atau pereaksi kimia yang spesifik dan terimobilisasi dengan membran.
"Kemudian reagen-reagen spesifik tersebut membentuk interaksi secara spesifik dengan gugus-gugus fungsi yang terdapat dalam senyawa sildenafil. Dari situ, nanti kita bisa melihat hasilnya dalam bentuk perubahan warna, antara sebelum dan sesudah pengetesan. Jika ada perubahan warna yang sesuai dengan standar ditempelkan dalam kemasan, bisa dikatakan obat kuatnya asli," ujarnya.
Lebih detail, dijelaskan alat deteksi tesifil tersebut seperti tes strip kehamilan. Yakni, tesifil cukup dicelupkan dalam larutan tablet pil biru yang telah digerus dan dilarutkan dalam air. "Waktu respons dari tes strip didapatkan hasil, dalam bentuk respons perubahan warna dalam waktu lima detik setelah dicelupkan dalam larutan sampel yang mengandung sildenafil sitrat," sambung Nabila.
Nabila berharap, dengan adanya tesifil, bisa membantu masyarakat agar bisa mendeteksi obat kuat yang asli atau palsu di pasaran dengan harga yang murah dan cepat. Ditambahkan, pembimbing tim Pimnas Farmasi Unsoed, Hendri Wasito, dibutuhkan waktu yang cukup panjang untuk menghasilkan penelitian tersebut.
"Proses pengembangan cukup lama, karena dimulai dari penggalian ide hingga beberapa tahap selanjutnya. Namun yang paling sulit bagi mereka adalah menemukan reagen apa yang paling cocok. Kita sampai butuh 20 reagen dan dari 20 reagen, hanya empat yang positif. Kemudian dari empat reagen tersebut dioptimasi lagi dan diimobilisasi lagi hingga mendapat hasil yang paling cocok," tambahnya.
Inovasi tesifil ini mendapat apresiasi besar dalam Pekan Ilmiah Nasional (Pimnas) 2016 di Bogor, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Hasil penelitian empat mahasiswa Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Unsoed ini berhasil meraih perak dalam ajang bergengsi mahasiswa tingkat nasional dalam kategori presentasi poster penelitian eksata. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Alat deteksi dini kanker serviks pakai AI ini jadi kabar bahagia bagi perempuan.
Baca SelengkapnyaFakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatra Utara (USU) punya alat canggih pembuat gigi tiruan dalam waktu sehari saja.
Baca SelengkapnyaSido Muncul berkolaborasi dengan Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta guna mengembangkan dan memperkenalkan penggunaan obat herbal.
Baca SelengkapnyaPara tersangka yang terlibat di laboratorium itu diketahui memproduksi sekaligus mengedarkan pil ekstasi dalam kurun enam bulan terakhir.
Baca SelengkapnyaSebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi, UGM tak pernah berhenti berinovasi. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah di bidang penanganan penyakit kanker
Baca SelengkapnyaAjang IPITEX atau juga dikenal dengan Thailand Inventor’s 2024 digelar di Bangkok 2-6 Februari 2024
Baca SelengkapnyaPolda Riau membongkar produsen pil ekstasi palsu berbahan obat flu Procold di Pekanbaru.
Baca SelengkapnyaDari komunikasi di media sosial, biasanya pelaku akan mengirimkan barang haram ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaKeberadaan gudang ini diketahui setelah sebelumnya dilakukan penggerebeken terkait produksi pil koplo di Bekasi.
Baca SelengkapnyaSiswa kelas 12 MIPA 6 ini membuat meja biliar low budget lengkap dengan bolanya. Mereka kemudian mengisi waktu jam kosong dengan bermain biliar.
Baca SelengkapnyaPeredaran narkoba begitu marak terjadi di Grobogan. Berbagai kalangan bisa menikmati barang terlarang itu.
Baca SelengkapnyaSimposium Nasional mengusung tema “Memanfaatkan Obat Herbal Menuju Indonesia Sehat".
Baca Selengkapnya