5 Cerita mengerikan tawuran pelajar
Merdeka.com - Tawuran di kalangan pelajar di sejumlah wilayah masih marak. Entah bagaimana awalnya, namun aktivitas pelajar dengan saling menyerang menggunakan batu, senjata tajam maupun benda tumpul seolah menjadi potret umum sehari-hari.
Tak jarang sejumlah pelajar terluka atau bahkan tewas karena serangan senjata tajam dan pukulan benda tumpul. Atau mungkin mengalami kecelakaan karena terdesak saat diserang oleh kelompok pelajar lain yang menjadi lawannya. Berikut 5 cerita mengerikan tawuran pelajar seperti dirangkum merdeka.com.
Bacok leher belakang
-
Mengapa pelajar terlibat perkelahian? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Siapa yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Siapa yang terlibat dalam perkelahian antar pelajar? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Kenapa kekerasan anak di sekolah semakin marak? Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan maraknya kekerasan terhadap anak di lingkungan satuan pendidikan karena lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya kelompok pertemanan yang berpengaruh negatif. 'Kekerasan pada anak di satuan pendidikan cenderung dilakukan secara berkelompok akibat lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya circle yang berpengaruh negatif,' kata Anggota KPAI Aris Adi Leksono saat dihubungi di Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Senin (11/3).
-
Siapa yang beresiko mengalami masalah karena kekerasan? Anak-anak yang mengalami atau menyaksikan kekerasan, trauma, pelecehan, atau penelantaran cenderung mengalami kesulitan kognitif di satu atau lebih bidang dibandingkan dengan anak-anak yang tidak mengalami hal-hal tersebut.
-
Siapa yang paling sering dipukul oleh balita? Anak yang memukul teman sebaya biasanya disebabkan oleh ketidakmampuan mereka dalam mengelola dan mengenali emosinya.
Satu siswa SMK Sudirman Ungaran, Kabupaten Semarang atas nama Alga Hidayat (15) warga Pudakpayung Sewan, RT 5 RW 4 Kelurahan Pudakpayung, Kota Semarang tewas terkena bacokan pada leher belakang saat terlibat tawuran antar pelajar di Lingkungan Tambakboyo, Ambarawa, Jawa Tengah Jumat(27/9)sore.Korban sempat dibawa oleh warga yang saat itu berada di sekitar lokasi ke RSUD Ambarawa untuk menjalani perawatan. Namun karena terluka parah dan mengalami pendarahan banyak maka Alga akhirnya meninggal dalam perawatan tim medis, Jumat(27/9) sekitar pukul 23.40 WIB malam.Informasi yang berhasil dihimpun merdeka.com, polisi baik Polsek Bawen maupun Polsek Ambarawa sempat melakukan penyisiran di dua wilayah yakni Bawen dan Ambarawa yang ditengarai bakal menjadi tempat tawuran. Namun, polisi tidak menemukan adanya indikasi tawuran.Kasubag Humas Polres Semarang, AKP Endang Suprobo saat dikonfirmasi menyatakan, ketika melakukan pengecekan ke RSUD Ambarawa polisi mendapat keterangan bahwa tidak ada apa-apa atau tidak ada yang mengkhawatirkan tentang kondisi korban.
Telinga ditusuk
Puluhan pelajar dari dua SMK berbeda, yakni SMK Mandiri Legok dan SMK Yastrif terlibat tawuran di Kampung Baru, Desa Babak, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, Kamis (6/9). Satu orang alumni SMK Mandiri bernama Suhendar alias Enday tewas dengan luka tusuk pada belakang telinga kanan.Peristiwa itu berawal ketika pelajar SMK Mandiri Legok meminta bantuan kepada Enday. Enday terkenal sebagai alumni yang pemberani dalam urusan tawuran."Mereka (pelajar SMK Mandiri) rencananya akan menyerang pelajar Yastrif di Parung Pajang Bogor. Namun, belum sampai di sekolah yang akan dituju, mereka sudah bertemu. Korban diajak adik kelasnya," kata seorang anggota Polsek Legok yang enggan disebutkan namanya.Dalam tawuran itu, korban dan siswa SMK Mandiri Legok mengalami kekalahan karena jumlahnya lebih sedikit.
Dua hari tiga tewas
Rabu (29/8), seorang siswa SMPN 06 Jakarta Timur, Jasuli (16), tewas tertabrak kereta di sekitar Stasiun Buaran, Duren Sawit, Jakarta Timur. Remaja ini kehilangan nyawanya karena tertabrak kereta api saat dirinya dikejar oleh kelompok pelajar lain. Dalam keadaan panik Jasuli bahkan sempat beberapa kali berlari dari satu jalur kereta api ke jalur kereta lainnya hingga tiba-tiba sebuah kereta api dari arah Stasiun Kota menuju Stasiun Bekasi menabrak dan menyeret tubuhnya.Masih gara-gara tawuran, Kamis (30/8), seorang pria paruh baya Rahiman (64) warga asal Dusun Gempol Jaya RT 5 RW 2, Karawang tewas tertabrak kereta karena menghindari tawuran antar pelajar di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Klender, Jakarta Timur. Saat itu Rahiman hendak menyeberang jalan melihat adanya tawuran antar pelajar. Dia panik dan menyeberang rel kereta tanpa melihat adanya kereta.Masih di hari yang sama, seorang pelajar bernama Ahmad Yani (16), salah seorang siswa kelas 1 SMK 39, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, akhirnya meregang nyawa di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), Rumah Sakit Islam, Pondok Kopi, Jakarta Timur. Korban tewas kehabisan banyak darah setelah dibacok di bagian punggung oleh kelompok pelajar lainnya saat terlibat tawuran di Fly Over Pondok Kopi sekitar pukul 17.00 WIB. Akibat peristiwa itu, 16 pelajar dari kedua belah pihak berhasil diamankan di Polsek Duren Sawit.
Bekali diri pakai pisau dan onderdil
Sembilan pelajar di Kota Padang diamankan Kepolisian Resor setempat karena diduga terlibat tawuran dan membawa senjata tajam, saat pengumuman hari kelulusan Ujian Nasional 2013.Kabag Ops Polresta Padang Kompol Yudi Sulistyo mengatakan, sembilan pelajar diamankan saat akan melakukan tawuran di kawasan RTH Imam Bonjol Padang, dan untuk mencegahnya mereka semua digiring ke Makopolresta."Bersama sembilan orang tersebut juga diamankan senjata tajam jenis pisau, dan juga onderdil kendaraan bermotor yang diduga benda tersebut akan dijadikan sebagai alat untuk tawuran," kata Yudi di Padang, Jumat ( 24/5).Sembilan pelajar yang diamankan tersebut dari pendataan yang dilakukan pihak kepolisian setempat terdiri dari pelajar kelas I, kelas II, dan kelas III, dari SMK 1 Padang, SMK Kosgoro, dan SMK Muhammadiyah.
Siram air keras
Polres Metro Jakarta Timur berhasil mengamankan pelaku penyiram air keras ke bus PPD 213 jurusan Kampung Melayu-Grogol. Aksi itu menyebabkan 13 orang penumpang mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya.Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur AKBP M. Shaleh mengatakan, pelaku utama yang menyiramkan air keras ke bus PPD 213 adalah seorang pelajar yang masih duduk di kelas XII di SMK 1, Jakarta Pusat."Namanya Ridwan Nur alias Tompel pelajar kelas XII SMK 1 atau biasa dikenal STM Boedoet. Ia ditangkap semalam saat sedang nongkrong dengan teman-temannya," kata Shaleh kepada merdeka.com, Minggu (6/10).Shaleh mengatakan, Tompel kini masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Jakarta Timur untuk dimintai keterangan. Shaleh mengatakan Tompel adalah pelaku tunggal dalam kasus ini."Motifnya belum kami ketahui karena masih dalam pemeriksaan. Dia menyiram seorang diri, dan barang bukti sedang kita amankan," paparnya. (mdk/tts)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Baca SelengkapnyaPara pelajar tersebut terlibat tawuran setelah sebelumnya janjian di media sosial.
Baca SelengkapnyaAkibat tawuran satu orang alami luka bacok di bagian punggung.
Baca SelengkapnyaBiasanya tawuran antar pelajar terjadi di rute berangkat dan pulang sekolah.
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly membenarkan kejadian ini memakan satu korban yang telapak tangannya putus akibat tebasan senjata tajam
Baca SelengkapnyaTawuran itu diawali saling ejek di Instagram. Mereka membawa senjata tajam, mulai dari samurai, parang, pisau, hingga celurit.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang bukti senjata tajam jenis corbek panjang dan celurit yang digunakan untuk melukai korbannya.
Baca SelengkapnyaDua kelompok pelajar tawuran di Jalan Raya Cipayung Bojong Pondok Terong, Pancoran Mas, Depok. Seorang pelajar tewas dengan luka parah di bagian perut.
Baca SelengkapnyaDetik-detik penyiraman air keras terekam kamera CCTV dan videonya viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPemuda ini malamnya gagah perkasa. Saat ditemui anggota polri, dia langsung berubah jadi Ultramen.
Baca SelengkapnyaTawuran terjadi di Jalan Raya Sawangan, Kecamatan Pancoran Mas pada Kamis (13/6) malam
Baca SelengkapnyaPerkelahian massal itu berawal dari ajakan melalui salah satu platform media sosial (medsos).
Baca Selengkapnya