5 Maestro dalang nusantara yang mendunia
Merdeka.com - Indonesia adalah bangsa yang mempunyai ragam kebudayaan. Dari berbagai budaya itu salah satunya adalah seni boneka wayang.
Sejak zaman dulu, seni pertunjukan boneka ini memang paling populer di Jawa dan Bali. Namun beberapa daerah seperti Sumatera dan Semenanjung Malaya juga memiliki beberapa budaya wayang yang terpengaruh oleh kebudayaan Jawa dan Hindu.
Wayang pun sangat bermacam-macam jenisnya. Seperti wayang kulit, wayang kayu, wayang orang, wayang rumput, dan wayang motekar. Indonesia pun boleh berbangga hati sebab UNESCO telah memasukkan seni wayang ke dalam Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia sejak 2003 silam.
-
Kenapa tokoh-tokoh wayang penting untuk dipahami? Cerita yang dimainkan ini secara apik memerankan cerita mewakili kehidupan dan watak manusia di dunia nyata. Namun perlu diketahui bahwa sebenarnya tokoh-tokoh wayang ini ada banyak dan dibagi menjadi beberapa kategori, apa saja?
-
Mengapa daluang penting? Daluang merupakan sarana pendukung utama bagi penulisan naskah atau tradisi tulis di beberapa wilayah Nusantara.
-
Siapa dalang Wayang Bambu yang terkenal? Tokoh Wayang Bambu yang paling dikenal saat ini adalah Drajat Iskandar yang sehari-hari menjadi seorang dalang.
-
Bagaimana cara mengenal berbagai nama wayang? Melansir dari ragam sumber, Rabu(26/7) berikut adalah daftar nama-nama wayang yang perlu diketahui.
-
Siapa yang berperan sebagai dalang Barong Geni? Mengutip Youtube Sulistya Chanra, keunikan lain dari Barong Geni adalah terdapatnya seorang dalang yang membaca dialog.
-
Apa kunci untuk meraih kesuksesan? Belajar adalah kunci untuk membuka pintu kesuksesan.
Nah, berbicara tentang wayang tak akan lengkap jika tak membahas tentang dalangnya. Dalam dunia pewayangan, dalang disebut sebagai seseorang yang memiliki keahlian khusus memainkan boneka wayang. Mereka harus mampu 'ndalang' wayang saat pertunjukan.
Keahlian ndalang itu biasanya diperoleh dari bakat turun-temurun leluhurnya. Seorang anak dalang akan bisa mendalang tanpa belajar secara formal. Dia akan mengikuti ayahnya selagi mendalang dengan membantu membawakan peralatan, menata panggung, mengatur wayang (nyimping), menjadi pengrawit, atau duduk di belakang ayahnya untuk membantu mempersiapkan wayang yang akan dimainkan.
Berikut beberapa dalang wayang legendaris Indonesia yang namanya sudah mendunia:
Ki Nartosabdo
Ki Nartosabdo adalah seorang seniman musik dan dalang wayang kulit legendaris dari Jawa Tengah, Indonesia. Nama asli Ki Nartosabdo adalah Soenarto. Merupakan putra seorang perajin sarung keris bernama Partinoyo.Ki Nartosabdo dapat dikatakan sebagai pembaharu dunia pedalangan di tahun 80-an. Gebrakannya dalam memasukkan gending-gending ciptaannya membuat banyak dalang senior yang memojokkannya. Bahkan ada RRI di salah satu kota memboikot hasil karyanya. Meskipun demikian dukungan juga mengalir antara lain dari dalang-dalang muda yang menginginkan pembaharuan di mana seni wayang hendaknya lebih luwes dan tidak kaku.Selain sebagai dalang ternama, Ki Narto juga dikenal sebagai pencipta lagu-lagu Jawa yang sangat produktif. Melalui grup karawitan bernama Condong Raos yang ia dirikan, lahir sekitar 319 buah judul lagu atau gending, antara lain yang terkenal Gambang Suling, Ibu Pertiwi, Klinci Ucul, Prau Layar, dan Rujak Jeruk.
Ki Anom Suroto
Ki Anom Suroto adalah seorang dalang Wayang Kulit Purwa. Ia mulai terkenal sebagai dalang sejak sekitar tahun 1975-an. Ia lahir di Juwiring, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Rabu Legi 11 Agustus 1948. Ilmu pedalangan dipelajarinya sejak umur 12 tahun dari ayahnya sendiri, Ki Sadiyun Harjadarsana. Selain itu secara langsung dan tak langsung ia banyak belajar dari Ki Nartasabdodan beberapa dalang senior lainnya.Pada tahun 1968, Anom Suroto sudah tampil di RRI (Radio Republik Indonesia), setelah melalui seleksi ketat. Tahun 1978 ia diangkat sebagai abdi dalem Penewu Anon-anon dengan nama Mas Ngabehi Lebdocarito. Tahun 1995 ia memperoleh Satya Lencana Kebudayaan RI dari Pemerintah RI.Hingga akhir abad ke-20 ini, Anom Suroto adalah satu-satunya yang pernah mendalang di lima benua, antara lain di Amerika Serikat pada tahun 1991, dalam rangka pameran KIAS (Kebudayaan Indonesia di AS). Ia pernah juga mendalang di Jepang, Spanyol, Jerman Barat (waktu itu), Australia, dan banyak negara lainnya. Khusus untuk menambah wawasan pedalangan mengenai dewa-dewa, Dr. Soedjarwo, Ketua Umum Sena Wangi, pernah mengirim Ki Anom Suroto ke India, Nepal, Thailand, Mesir, dan Yunani.
Asep Sunandar Sunarya
Asep Sunandar Sunarya yang lebih dikenal dengan panggilan Asep Sunarya, adalah dalang wayang golek yang menciptakan si Cepot. Wayang yang rahang bawahnya bisa digerak-gerakkan jika berbicara, juga dapat merentangkan busur dan melepaskan anak panah, tanpa bantuan tangan dalang. Dengan karyanya itu, dia pantas disebut sebagai pendobrak jagat wayang golek di Indonesia.Dia dipuji dan juga dikritik dengan karya terobosannya itu. Namun, kritikan itu makin memacu semangat dan kreativitasnya. Keuletannya membuahkan hasil, namanya semakin populer. Terutama setelah Asep meraih juara dalang pinilih I Jawa Barat pada 1978 dan 1982. Kemudian pada 1985, ia meraih juara umum dalang tingkat Jawa Barat dan memboyong Bokor Kencana. Pengakuan atas kehandalan dan kreativitasnya mendalang, bukan saja datang dari masyarakat Jawa Barat dan Indonesia, tetapi juga dari luar negeri. Dia pernah menjadi dosen luar biasa di Institut International De La Marionnete di Charleville Prancis. Dari institut itu dia mendapat gelar profesor.Asep Sunarya lahir 3 September 1955 di Kampung Jelengkong, Kecamatan Baleendah, 25 km arah selatan Kota Bandung. Bernama kecil Sukana, anak ketujuh dari tiga belas bersaudara keluarga Abah Sunarya yang dikenal sebagai dalang legendaris di tanah Pasundan.
Ki Manteb Soedharsono
Ki Manteb Soedharsono adalah seorang dalang wayang kulit ternama yang dari Jawa Tengah. Karena keterampilannya dalam memainkan wayang, ia pun dijuluki para penggemarnya sebagai Dalang Setan. Ia juga dianggap sebagai pelopor perpaduan seni pedalangan dengan peralatan musik modern. Manteb Soedharsono adalah putra seorang dalang pula, bernama Ki Hardjo Brahim. Ia dilahirkan di desa Jatimalang, Kelurahan Palur, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, pada tanggal 31 Agustus 1948.Ki Manteb mulai mendalang sejak kecil. Namun, popularitasnya sebagai seniman tingkat nasional mulai diperhitungkan publik sejak ia menggelar pertunjukan Banjaran Bima sebulan sekali selama setahun penuh di Jakarta pada tahun 1987.Ki Manteb mengaku, Banjaran Bima merupakan tonggak bersejarah dalam hidupnya. Sejak itu namanya semakin terkenal. Bahkan, pada tahun 90-an, tingkat popularitasnya telah melebihi Ki Anom Suroto, yang juga menjadi kakak angkatnya.
Ki Slamet Gundono
Dalang wayang ini termasuk dalang terkenal nyentrik. Ki Slamet Gundono namanya. Hingga akhir hayatnya pria bertubuh gemuk ini dikenal sebagai dalang kontroversial wayang suket.Gundono dilahirkan dari keluarga dalang di Tegal Jawa Tengah. Masa kecil Gundono dihabiskan di kampung halaman dengan menjadi siswa pesantren. Selepas SMA Gundono sempat menimba ilmu di Jurusan Teater di Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Gundono mulai berkiprah sebagai dalang dan seniman kreatif sejak 1995. Sosoknya yang selalu kritis sempat menggegerkan dunia pewayangan.Di masa orde baru, saat digelar festival dalang di Solo, untuk memperingati 50 tahun Indonesia Merdeka, Gundono justru menyajikan tampilan kontroversial. Jika dalang lain tampil sesuai pakem, maka dia justru sebaliknya.Akibat ulahnya tersebut, sempat menimbulkan perdebatan panjang antara panitia, juri, pengamat, hingga khalayak umum. Beberapa tokoh bahkan memberikan dukungan. Di antaranya seniman besar seperti Umar Kayam, Gunawan Mohamad, Murtidjono dan Halim HD.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekolah dalang Mangkunegaran ikut memberikan kontribusi terhadap perkembangan budaya Jawa.
Baca SelengkapnyaTak hanya di Indonesia, karya-karya Ki Anom Suroto juga terkenal di mancanegara.
Baca SelengkapnyaSosoknya dikenal sebagai salah satu maestro dalang yang sudah mulai memulai kariernya sejak tahun 1975 silam.
Baca SelengkapnyaMetode Wali Songo dalam menyebarkan ajaran agama Islam.
Baca SelengkapnyaPagelaran wayang kulit bertajuk "1 Layar 4 Dalang" diselenggarakan oleh Mahkamah Agung RI pada Jumat(25/8) lalu di halaman upacara Mahkamah Agung RI.
Baca SelengkapnyaPerlu diketahui bahwa sebenarnya tokoh-tokoh wayang ini ada banyak dan dibagi menjadi beberapa kategori, apa saja?
Baca SelengkapnyaDi sana anak-anak tak hanya diajar untuk menjadi dalang, tapi yang paling penting adalah ia diajari untuk mendalami karakter wayang
Baca SelengkapnyaBeberapa selebriti Indonesia memiliki latar belakang keturunan keraton
Baca SelengkapnyaPenampilan Wayang Ringkang terbilang unik, karena menggabungkan seni rampak kendang hingga wayang orang mirip kolosal.
Baca SelengkapnyaDalang hanya membacakan naskah, tanpa memainkan media wayang.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo dinilah telah memberikan perhatian lebih terhadap wayang kulit dan kesenian lainnya, selama menjabat Gubernur dua periode.
Baca SelengkapnyaPunya lima pekerjaan sekaligus, ini sosok dokter Inggar Bagus Wibisana
Baca Selengkapnya