9 Gembong Divonis Mati, Palembang Jadi Transit Utama Peredaran Narkoba
Merdeka.com - Vonis mati yang diberikan hakim Pengadilan Negeri Palembang terhadap sembilan gembong narkoba asal Surabaya diapresiasi Polri. Kota pempek kini dijadikan transit pelaku menjalankan bisnis barang terlarang itu.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengaku puas dengan hukuman yang dijatuhkan kepada para terdakwa. Dia berharap, vonis tetap sama dalam proses banding maupun kasasi yang diajukan penasehat hukum terdakwa nantinya.
"Spektakuler, kami apresiasi seribu persen ke hakim dan jaksa. Kami puas," ungkap Zulkarnain, Jumat (8/2).
-
Siapa yang ditangkap karena kasus narkoba? Penangkapan Ammar Zoni ini ternyata tak membuat Irish Bella ambil pusing, ia bahkan tetap sibuk syuting.
-
Siapa yang ditangkap terkait narkoba? Sosok suami Irish Bella kembali tertangkap dalam kasus narkoba, menunjukkan situasi yang mengkhawatirkan.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Sejumlah orang yang diduga terlibat sebagai kurir narkoba telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
-
Siapa yang ditangkap polisi terkait kasus narkoba? 'Satu lagi Yogi Gamblez, bukan yang main di Preman Pensiun, tapi Serigala Terakhir. Yang berperan sebagai AKP Jaka. Dari kedua orang ini, dari salah satunya kami menemukan barbuk narkotika jenis ganja dan dua-duanya setelah kami lakukan cek urine awal positif narkoba menggunakan ganja, untuk kedua orang tersebut sampai sekarang kami sedang melakukan pendalaman perannya sebagai apa,' kata Panjiyoga kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Barata, Jumat (10/5) malam.
-
Apa saja kasus polisi narkoba? 'Ada tujuh yang sudah vonis PTDH. Empat sudah keluar surat keputusan (pemecatan), tiga masih menunggu keputusan dari Polda Sulsel,' ujarnya saat rilis akhir tahun di Mapolrestabes Makassar, Sabtu (30/12). Ngajib menyebut personel yang mendapatkan vonis PTDH, mayoritas karena kasus disersi atau pengingkaran tugas atau jabatan tanpa permisi. Sementara dua kasus lainnya adalah keterlibatan anggota dalam penyalahgunaan narkoba.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Menurut dia, gembong narkoba yang dipimpin Letto itu terbilang jaringan besar karena mampu mengedarkan 100 kilogram narkoba dalam satu hari. Mereka bermarkas dari Surabaya dan menjalankan bisnisnya ke Palembang. Dari Palembang diedarkan kembali ke pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan.
"Jaringan ini parah, narkoba yang diedarkan sangat besar. Pantas dihukum mati," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Reserse Narkoba Polda Sumsel Kombes Pol Farman mengatakan, dari beberapa kasus yang diungkap, Palembang menjadi tempat transit dalam peredaran narkoba. Bandar memilih kota itu karena strategis untuk memasok ke pulau lain.
"Permintaan narkoba di Palembang tinggi juga, itu dimanfaatkan oleh bandar untuk dijadikan tempat transit," kata dia.
Dikatakannya, vonis mati bagi sembilan gembong narkoba asal Surabaya menjadi ancaman bagi pelaku lain. Mereka tidak bisa menganggap remeh penindakan dan pemberantasan narkoba di Bumi Sriwijaya.
"Ini tanggung jawab kita semua. Masyarakat diharapkan terus aktif, laporkan jika ada yang mencurigakan," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puluhan kilogram sabu, ganja, ekstasi dan kokain disita polisi dari pengungkapan kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaTim gabungan mendatangi rumah pelaku di Jalan Beringin Raya, Lorong Kayu Ara, Kecamatan Ilir Timur III Palembang
Baca SelengkapnyaIrjen Iqbal menyebutkan pihaknya akan terus konsisten dalam pemberantasan penyalahgunaan narkotika.
Baca SelengkapnyaJaksa berharap hukuman mati bisa membuat efek jera para pengedar narkoba
Baca SelengkapnyaCara ini dilakukan diduga untuk menghindari kecurigaan polisi, dan melancarkan aksi penjualan barang ilegal tersebut.
Baca SelengkapnyaKetiga pelaku mengedarkan narkoba berasal dari jaringan peredaran sabu-sabu dari Malaysia.
Baca SelengkapnyaPara hakim dinilai sudah berpengalaman, memiliki kematangan dan kearifan dalam memutuskan perkara.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Utara menuntut pidana mati untuk 49 terdakwa kasus narkoba sejak Januari hingga Juli 2024.
Baca SelengkapnyaSebanyak 1.897,09 gram dan 5.934 butir pil ekstasi dimusnahkan di Aula BNNP Sumbar, Jumat (21/7). Narkotika itu diblender lalu dibuang ke dalam kloset.
Baca SelengkapnyaEks Kasat Narkoba Polres Lampung, AKP Andri Gustami jadi perantara peredaran narkotika jenis sabu milik jaringan Fredy Pratama.
Baca SelengkapnyaSindikat ini telah berhasil menjual 140 kilogram sabu hanya dalam kurun waktu 7 bulan.
Baca SelengkapnyaTotal sudah empat orang berkaitan jaringan pengedar sabu ini ditangkap polisi.
Baca Selengkapnya