Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Aceh Mulai Terpapar Asap Karhutla, Jarak Pandang 2 Kilometer

Aceh Mulai Terpapar Asap Karhutla, Jarak Pandang 2 Kilometer Kabut asap Aceh. ©2015 merdeka.com/afif

Merdeka.com - Kabut asap mulai menyelimuti sebagian daerah di Aceh. Mengakibatkan jarak pandang antara 2 – 4 kilometer sejak tiga hari terakhir ini.

Kabut asap semakin tebal itu diduga kiriman dari Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Jambi, Riau dan Pekan Baru. Daerah yang terpantau dilanda kabut asap seperti Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh Timur, Langsa, Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe.

Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun I Sultan Iskandar Muda, Zakaria menjelaskan, berdasarkan peta sebaran asap yang dikeluarkan BMKG Pusat kemarin. Sebaran asap sudah dekat dengan Aceh.

"Kita kaitkan dengan peta titik panas dalam beberapa hari terakhir tidak terdeteksi titik panas di wilayah Aceh," kata Zakaria, Kamis (19/9) di Banda Aceh.

Katanya, wilayah yang terpapar asap tersebut berdasarkan data dari Stasiun BMKG Malikussaleh Lhokseumawe, jarak pandang/visibility berkisar antara 2 - 4 kilometer. Maka dalam analisa pihaknya kabut asap yang melanda Aceh merupakan asap yang terbawa oleh angin.

"Analisa kami kabut yang menyelimuti sebagian wilayah Aceh, kami duga kemungkinan adalah kabut asap yang terbawa oleh angin dari karhutla yang terjadi propinsi lain," jelasnya.

Sebelumnya Zakaria menjelaskan sepekan terakhir ini tidak ada ditemukan titik panas akibat kebakaran hutan yang signifikan di Aceh. Di samping itu suhu udara relatif dingin pagi hari berkisar antara 22-25 derajat celsius.

Zakaria mengingatkan, sekarang Aceh memasuki masa transisi peralihan dari musim kemarau menuju musim hujan. Serambi Makkah diperkirakan akan lebih banyak diguyur hujan walau belum merata seluruh Aceh.

Meskipun begitu ia meminta kepada masyarakat tetap mewaspadai terhadap Karhutla di masa transisi ini, karena cuaca cerah masih berpotensi terjadi di Tanah Rencong.

"Patut juga mewaspadai terhadap Karhutla. Perlu juga saya mengingatkan untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi masuknya musim penghujan," pintanya.

Kata Zakaria, perlu mewaspadai bila musim hujan tiba bencana banjir dan longsor di daerah dataran tinggi. Untuk itu perlu segera menormalisasi sungai untuk bisa mencegah bencana tersebut.

"Segera membersihkan got-got agar air hujan dapat mengalir dengan lancar dan juga bila memungkinkan pekarangan rumah atau perkantoran tidak menutupi dengan menyemen atau mengaspal pekarangannya, dianjurkan menggunakan vapingblok agar sebagian air hujan juga bisa terserap ke dalam tanah," tutupnya.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kebakaran Gunung Agung Meluas Capai 145 Hektar, BPBD Rancang Hujan Buatan
Kebakaran Gunung Agung Meluas Capai 145 Hektar, BPBD Rancang Hujan Buatan

Sebelumnya, kebakaran terjadi di kawasan hutan di lereng Gunung Agung, di Kabupaten Karangasem, Bali, dan hingga kini masih ada titik api yang belum padam.

Baca Selengkapnya
Cuaca Jakarta Terasa Panas Menyengat, Begini Penjelasan BMKG
Cuaca Jakarta Terasa Panas Menyengat, Begini Penjelasan BMKG

Cuaca di sejumlah daerah Indonesia belakangan ini terasa panas menyengat. Salah satunya di wilayah Jakarta.

Baca Selengkapnya
Cuaca Panas Bikin Suhu Udara Terasa Makin Gerah Akhir-Akhir Ini, BMKG Ungkap Penyebab Utamanya
Cuaca Panas Bikin Suhu Udara Terasa Makin Gerah Akhir-Akhir Ini, BMKG Ungkap Penyebab Utamanya

Cuaca Panas Bikin Suhu Udara Terasa Makin Gerah, BMKG Ungkap Penyebab Utamanya

Baca Selengkapnya
Penampakan Langit Biru dan Pelangi di Pekanbaru saat Kabut Asap Hilang Diguyur Hujan
Penampakan Langit Biru dan Pelangi di Pekanbaru saat Kabut Asap Hilang Diguyur Hujan

Saat ini kondisi langit di Pekanbaru yang awalnya disebut tidak sehat, kini sudah biru dan status udara dinyatakan sehat.

Baca Selengkapnya
BMKG: Gelombang Panas Asia Tidak Terdampak di Sumatera Utara
BMKG: Gelombang Panas Asia Tidak Terdampak di Sumatera Utara

Wilayah Indonesia tidak mengalami gelombang panas, karena berada di wilayah ekuator dengan kondisi geografis kepulauan dan dikelilingi perairan luas.

Baca Selengkapnya
Potret Kota Pekanbaru Diselimuti Kabut Sebabkan Jarak Pandang Cuma 200 Meter, 4 Penerbangan Delay
Potret Kota Pekanbaru Diselimuti Kabut Sebabkan Jarak Pandang Cuma 200 Meter, 4 Penerbangan Delay

Kabut atau embun terjadi karena suhu permukaan bumi yang lebih dingin dari biasanya.

Baca Selengkapnya
Luas Kebakaran di Gunung Agung Mencapai 30 Hektare, Ini Penampakannya
Luas Kebakaran di Gunung Agung Mencapai 30 Hektare, Ini Penampakannya

BPBD memastikan kebakaran di lereng Gunung Agung tidak merambat ke lahan-lahan produktif milik warga.

Baca Selengkapnya