Ada Faktor Genetik, Ini Sederet Penyebab Seseorang Kecanduan Judi Online
Judi online atau daring kini menjamur di tengah masyarakat Indonesia.
Fenomena kecanduan judi online tumbuh subur seiring dengan banyaknya pinjaman online.
Ada Faktor Genetik, Ini Sederet Penyebab Seseorang Kecanduan Judi Online
Judi online atau daring kini menjamur di tengah masyarakat. Tak sedikit orang yang dilaporkan mengalami kecanduan judi online. Fenomena ini tumbuh subur seiring dengan banyaknya pinjaman online.
Wakil Ketua Seksi Psikiatri Adiksi PDSKJI (Persatuan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia), Kristiana Siste mengungkap sederet penyebab seseorang mengalami kecanduan judi online.
Pertama, faktor kemudahan mengakses judi online. Kristiana menyebut, saat ini masyarakat sangat mudah mengakses situs judi online, cukup membuka ponsel.
“Akses begitu mudah,” kata dokter lulusan Universitas Indonesia ini melalui YouTube Kementerian Kesehatan RI, Rabu (11/10).
Kedua, faktor ekonomi dan kebosanan. Menurut Kristiana, kecanduan judi online mulai meningkat saat pandemi Covid-19. Kala itu, mayoritas masyarakat mengalami masalah ekonomi dampak kebijakan pembatasan sosial. Masyarakat dipaksa tidak beraktivitas di luar rumah.
Untuk mengatasi kebosanan di rumah, seseorang terkadang mencoba bermain judi online.
“Ketika semua harus berada di rumah, ketika semuanya terisolasi, dan segala sesuatu tentang online itu merebak. Termasuk judi online,” jelasnya.
Ketiga, personaliti. Kristiana menyebut, seseorang yang mengalami masalah personaliti seperti antisosial dan impulsifitas tinggi sangat berisiko mengalami kecanduan judi online.
“Keempat mereka yang mudah emosi, gampang cemas, itu juga mengalami risiko kecanduan judi online lebih tinggi,”
kata Kristiana.
merdeka.com
Terakhir, faktor genetik. Kristiana mengatakan, seseorang yang terlahir dari keluarga kecanduan, baik terhadap judi maupun hal lainnya berisiko tinggi mengalami kecanduan judi online.
“Secara genetik itu diturunkan juga. Memiliki kontribusi besar juga untuk seseorang mengalami kecanduan judi online lebih tinggi daripada mereka yang tidak ada faktor genetiknya,” ucap Kristiana.
Efek Dopamin Judi Online
Kristiana mengatakan, judi online memicu munculnya excitement atau rasa gembira pada seseorang. Kondisi ini rupanya yang membuat seseorang ketagihan bermain judi online.
“Misalnya kalau kita judi online Betting Cards, Sports Betting, kalau menang itu kan ada excitementnya. Jangankan pada saat menang, pada saat menanti-nanti bola misalnya. Ini yang menang mana? Yang menang mana? Belum menang nih ya. Itu kan dopamin tinggi banget kan,” jelas Kristiana.
“Pada saat itu, excitementnya tinggi banget. Dan itu membuat orang kecanduan. Enggak ada narkoba yang masuk, tapi momen itu yang dinantikan seseorang. Nah itu yang menimbulkan kecanduan,” sambungnya.
Banyak Pasien Kecanduan Judi Online Jalani Rawat Inap
Kristiana mengungkapkan, sejak pandemi Covid-19 hingga saat ini, banyak pasien kecanduan judi online menjalani perawatan di Klinik Adiksi RSCM Kencana. Bahkan, ada yang harus menjalani rawat inap.
Menurut Kristiana, mereka yang menjalani rawat inap awalnya mengira kecanduan judi online hanya masalah sepele dan bisa disembuhkan.
“Awalnya keluarga menganggap ini bisa ditangani oleh keluarga. Utang-utang (untuk judi online) dibayar lunas mereka sembuh sendiri, kapok. Tapi ternyata kambuh lagi, dibayar lunas, kambuh lagi, jadi siklus yang tidak bisa terputus. Sehingga membuat keluarga membawa orang ini berobat,” jelas Kristiana.