Agen First Travel mau untung malah buntung gara-gara Andika-Anniesa
Merdeka.com - Sidang lanjutan kasus First Travel kembali digelar di Pengadilan Negeri Kota Depok. Sidang hari ini adalah sidang keempat dengan agenda mendengarkan keterangan saksi.
Sidang digelar dua kali untuk mengejar keterangan saksi yang jumlahnya mencapai 90 orang. Dari 90 saksi yang akan didatangkan, 13 di antaranya adalah agen. Diagendakan artis Syahrini juga akan didatangkan untuk menjadi saksi.
Pada sidang hari ini, jaksa mendatangkan Sembilan saksi. Tujuh di antaranya adalah agen yaitu Muhammad Taufik, Suwindra, Siti Rubiatur Adawiyah, Endah Jubaidah, Nita Ariyati, Naviah Kaviatis dan Ayutik Eka Putri. Sedangkan dua saksi calon jemaah yang didatangkan adalah Aminudin dan Sri Kayati.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? 'Saya bukanlah orang yang ada dalam berita ini. Saya tidak melakukan transplantasi wajah,' katanya kepada saluran tersebut, seraya menambahkan ia telah menjalani operasi yang berbeda empat tahun lalu.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
M Taufik salah satu agen menuturkan dirinya sudah menjadi agen sejak 14 Desember. Dia sebelumnya adalah jamaah yang pernah diberangkatkan First Travel pada tahun 2013. Saat itu dia mendapatkan pelayanan yang baik saat umroh sehingga dia pun terkesan. Dari situlah dia berminat menjadi agen.
"Pada waktu itu saya alami mendapat fasilitas yang luar biasa, makanya begitu FT tawari agen menarik karena banyak jemaah yang menginginkan menjadi agen," katanya, Rabu (7/3).
Dirinya mendapatkan 260 calon jamaah. Para jamaah itu sebelumnya sudah mengetahui dan tertarik untuk daftar ketika melihat di media sosial. Namun dirinya harus menanggung beban pada calon jemaahnya karena sampai saat ini belum ada satu pun yang berangkat. Calon jemahnya dijanjikan berangkat untuk program promo pada Desember 2016 sampai Mei 2017.
"Belum ada sama sekali itu jamaah paket promo semua. Total keseluruhan yang saya bayar Rp 4.316.800 miliar," ucapnya.
Karena merasa bertanggung jawab terhadap calon jemaah, dirinya pun melakukan koordinasi dengan pihak manajemen. Namun karena kesulitan mengakses maka Taufik melapor pada polisi. Calon jamaahnya yang sudah mendaftar sudah mendapatkan paket berupa koper, buku doa, sabuk dan tas keberangkatan.
Dirinya dan agen lain sempat bertemu dengan Bos First Travel Anniesa dan Andika untuk membicarakan soal penambahan uang Rp 2,5 juta per jamaah jika ingin berangkat umroh, namun Taufik menolak tambahan tersebut.
"Karena bayarnya tidak wajar tapi Anniesa meyakinkan tidak masalah dan ini karena persoalan visa saja. Karena beliau diblokir provider katanya. Kami tanya solusinya apa? Terus beliau bilang solusinya carter dengan cara nambah pesawat," katanya.
Kerugian para agen First Travel
Nilai kerugian yang dialami para agen First Travel sangat besar, Hal ini terungkap dari mereka yang mengikuti persidangan pada Rabu (7/3) antara lain M Taufik Rp 4.316.800 miliar dengan 260 jemaah, Suwindra Rp 1.731.325 miliar dengan 102 jemaah.
Agen Rubiatur berhasil mendapatkan 76 jemaah namun hanya 30 jemaah yang berangkat. Total uang yang dia setorkan pada First Travel Rp 1.350.160 miliar.
"Yang belum berangkat itu totalnya Rp 832.950 juta dari Rp 800 juta ini ada carter Rp 2,5 juta dijanjikan berangkat bulan Juni 2017," kata Rubiatur.
Senada dengan Taufik, Rubiatur juga sempat bertemu dengan Anniesa. Saat itu dijelaskan bahwa direktur First Travel itu akan mencarter pesawat untuk memberangkatkan jemaah. Jumlah bangku yang akan dicarter sebanyak 60.000 kursi.
"Tapi Bu Anniesa sendiri saja tidak punya uang bahkan meminta para agen untuk membantu mencarikan investor untuk mencarter 60 ribu seat itu," jelasnya.
Sementara itu agen atas nama Endah Jubaidah mengalami kerugian Rp 4 miliar dengan total jemaah 281 orang. Agen Naviah sebanyak 19 orang dan agen Ayutik sebesar Rp 5 miliar dengan 281 jemaah.
Semua agen akhirnya harus mengejar langsung pada Andika dan Anniesa. Karena tak kunjung mendapat kepastian, para agen sempat melakukan demo.
"Semua agen menolak membayar Rp 2,5 juta karena menyalahi aturan. Tapi kata Kiki yang tidak mau bayar diberangkatkannya setelah haji," kata Nita, agen FT lainnya.
Para agen juga sempat mendaftar secara online dengan membayar ke rekening First Travel. Mereka diikutsertakan dalam seminar keagenan. Di sana dijelaskan system first in first out (FIFO).
"Nyatanya nol," tutup Rubiatur.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak biro perjalanan umrah bersedia bertanggungjawab atas batalnya perjalanan itu
Baca SelengkapnyaPasangan suami istri tertipu dengan paket haji furoda yang ditawarkan seharga Rp 125 juta per orang.
Baca SelengkapnyaBunga mengaku dicecar soal awal mula investasi dengan temannya saat diperiksa penyidik polisi.
Baca SelengkapnyaJudi online bisa membuat seseorang lupa diri, bahkan banyak yang tidak sadar kalau sudah dirugikan.
Baca SelengkapnyaSejak PO Bulan Mei 2022, pembayaran profit mulai tidak lancar dan ketika dikonfirmasi tersangka memberikan berbagai alasan yang tidak jelas.
Baca SelengkapnyaJika korban setor Rp1 juta dijanjikan mendapat pengembalian sebesar Rp1,2 juta.
Baca SelengkapnyaNasib apes dialami Riski Andrian (42), mantan pembalap nasional kelas 110 cc yang mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
Baca SelengkapnyaPolres Jember membuka posko aduan bagi masyarakat korban penelantaran biro travel PT Zamzam
Baca SelengkapnyaTerdapat 60 orang anggota paduan suara yang menjadi korban dari kasus penipuan tersebut. Polisi saat ini sudah turun tangan.
Baca SelengkapnyaBanyak orang yang mengikuti dan menyetor uang karena dijanjikan mendapat uang tambahan dari bunga dalam jangka waktu yang tak lama.
Baca SelengkapnyaAdelia mengungkapkan bahwa ia telah kehilangan uang dalam jumlah yang mencapai miliaran rupiah akibat dugaan penipuan.
Baca SelengkapnyaKerugian itu setelah Bunga Zainal sepakat menjalin kerja sama investasi kepada kedua temannya AAACD dan SFSS.
Baca Selengkapnya