Akhirnya, warga pulau terluar Supiori akan dialiri listrik
Merdeka.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengalokasikan anggaran tahun 2014 sekitar Rp 30 miliar ini untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) bagi masyarakat pesisir di dua pulau terluar yakni Meosbepondi dan Brass di Kabupaten Supiori, Papua.
Staf Khusus Bupati Supiori Yohanis M.Koroh yang dihubungi di Biak, Selasa, mengatakan Pemkab Supiori telah menyiapkan lahan seluas 30x30 meter untuk lokasi pembangunan PLTS itu.
Kedua unit PLTS bantuan KKP itu dapat mengaliri listrik untuk 300 kepala keluarga di dua pulau tersebut.
-
Apa target PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dengan ARED, pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik di Indonesia mampu meningkatkan pemanfaatan air menjadi 25,3 GW pada tahun 2040 atau meningkat sebesar 185 % dibandingkan Business as Usual (BaU)," papar Darmawan.
-
Dimana PLTS PLN di IKN dibangun? PLTS yang berada di Sepaku, Penajam Paser Utara, ini ditargetkan rampung dan beroperasi pada Mei 2024.
-
Kenapa PLTA Kracak dibangun? Kala itu, Kota Buitenzorg atau Bogor jadi salah satu kota penyangga Batavia yang sibuk. Banyak aktivitas pemerintahan, industri, pendidikan dan penelitian oleh Belanda yang dilakukan di sana, sehingga membutuhkan supply listrik.
-
Bagaimana Instalasi PLTS di Omah Joglo membantu penghematan biaya listrik? Dengan adanya PLTS ini, energi listrik untuk lampu dan pompa air sumur di Omah Joglo Tanjung dapat digantikan dengan sumber energi solar dari panel PLTS. Adanya instalasi itu mampu mengurangi emisi CO2 sebesar 1.550 kg CO2/tahun dan melakukan penghematan biaya listrik sebesar Rp1.828.575 per tahun.
-
Kenapa PLN bangun PLTS di IKN? Presiden Jokowi mengatakan, pembangunan PLTS ini menunjukkan keseriusan pemerintah melalui PLN dalam menyiapkan sistem kelistrikan yang andal dan berbasis pada energi ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan listrik di IKN Nusantara.
-
Apa proyek PLTS PLN di AIPF? Di depan investor global, PLN akan menjelaskan terkait proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas 145 MWac atau setara dengan 192 MWp yang berlokasi di Waduk Cirata, Jawa Barat dan juga langkah transformasi digital yang menjadi kekuatan PLN selama tiga tahun terakhir ini.
Menurut Yohanis, harga satu unit PLTS bantuan pemerintah pusat melalui Dirjen Pesisir dan Pulau-pulau Kecil KKP itu mencapai Rp 15 miliar/unit.
Dia mengharapkan dukungan warga agar pemasangan PLTS bantuan KKP ini selesai sesuai target waktu sehingga masyarakat di kepulauan Meosbepondi dan Brass segera dapat menikmati aliran listrik untuk keperluan sehari-hari.
Bupati Supiori Fredrick Menufandu atas nama pemerintah daerah berterima kasih kepada Menteri KP atas bantuan yang sangat berharga dan telah lama dinantikan warga di pulau terluar di Supiori itu.
"Ketersediaan listrik tenaga surya di pulau terluar sangat membantu warga dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan mereka," ujar Yohanis Koroh, seperti dikutip dari Antara, Selasa (3/6).
Kabupaten Supiori merupakan daerah pemekaran dari Kabupaten Biak Numfor sesuai UU No.35 tahun 2003 dengan ibu kota Sorindiweri. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahkan, listrik yang dikelola oleh Bumdes setempat adalah energi terbarukan yang ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaPLTS terapung terbesar se-Asia Tenggara ini memiliki kapasitas 192 megawatt peak (MWp).
Baca SelengkapnyaSejak 47 tahun yang lalu, warga setempat hanya menggunakan penerangan yang terbatas.
Baca SelengkapnyaSejak 1980-an, akhirnya masyarakat dapat dapat menikmati fasilitas listrik 24 jam.
Baca SelengkapnyaPLTS ini baru saja diresmikan langsung oleh presiden Jokowi dan menjadi PLTS terbesar se Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaHarris menyampaikan Indonesia akan memiliki pembangkit listrik tenaga nuklir pertama pada tahun 2023. Adapun, kapasitas PLTN tersebut sekitar 320 megawatt.
Baca SelengkapnyaTerbentang di area seluas 200 hektare dengan lebih dari 340 ribu solar panel, PLTS terapung ini mampu memproduksi 245 juta kWh energi bersih per tahun.
Baca SelengkapnyaRasio Elektrifikasi (RE) PLN di Kaltim per Agustus 2023 telah mencapai 94,95 persen dengan Rasio Elektrifikasi total mencapai 99,99 persen.
Baca SelengkapnyaKehadiran PLTS ini akan memperkuat lembaga lokal, khususnya Badan Usaha Milik Desa.
Baca SelengkapnyaProgram pemerataan listrik jadi salah satu agenda mendesak yang dilakukan di era pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaKampung ini dulunya sangat susah dijangkau padahal punya pemandangan eksotis yang menyihir mata.
Baca SelengkapnyaBeroperasi kabel laut sepanjang 1,16 kms ini membawa angin segar bagi pertumbuhan ekonomi warga di Pulau Buluh.
Baca Selengkapnya