Aksi People Power di Solo Jadi Digelar, Gibran: Bebas, Santai-Santai
Gibran mengaku dirinya terbuka bila ada pihak yang ingin mengevaluasi dan mendapat kritik, termasuk adanya people power.
Gibran Rakabuming Raka mengaku tidak keberatan dengan aksi people power yang diinisiasi oleh ormas Mega Bintang pimpinan Mudrick Sangidoe.
Aksi People Power di Solo Jadi Digelar, Gibran: Bebas, Santai-Santai
Aksi people power yang rencananya digelar Jumat besok tetap akan berlangsung, meski Polresta Surakarta tak memberikan izin.
Namun, lokasi akan dipindahkan ke sekitar Gedung Umat Islam dan Lapangan Kartopuran, Jayengan Kecamatan Serengan.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku tidak keberatan dengan aksi people power yang diinisiasi oleh ormas Mega Bintang pimpinan Mudrick Sangidoe.
Gibran mengaku dirinya terbuka bila ada pihak yang ingin mengevaluasi dan mendapat kritik, termasuk adanya people power. "Kami terbuka untuk dievaluasi, dikritik, kita terbuka, termasuk yang itu (people power)," ujar Gibran, Kamis (6/7).
Anak pertama Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan jika semua warga memiliki hak yang sama untuk menyuarakan pendapatnya.
"Ya tidak gimana-gimana, semua warga, siapapun berhak menyuarakan pendapatnya," tuturnya.
merdeka.com
Gibran berharap agar aksi-aksi yang dilakukan nantinya, tidak mengganggu kenyamanan warga. Disinggung terkait perizinan, ia menyerahkan kepada Kapolresta Surakarta.
"Yang penting tertib, tidak mengganggu kenyamanan warga sekitar bebas, santai-santai. Soal izin tanya Pak Kapolresta ya," katanya.
Dihubungi terpisah, Ketua Dewan Pembina Mega Bintang, Mudrick Sangidoe membenarkan jika acara people power tetap akan digelar. Ia juga membenarkan jika lokasinya akan dipindahkan ke depan Gedung Umat Islam, Kartopuran, Solo. "Jadi, Insya Allah jadi. Dipersilahkan, tapi tempatnya tidak di Gladag. Saya bisa memaklumi karena Gladag itu sangat berdekatan dengan kantor wali kota. Wali kotanya anak presiden, saya bisa memaklumi," ucapnya. Tokoh senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengatakan, lokasi aksi akan dilakukan di sepanjang jalan depan Gedung Umat Islam, Kartopuran hingga ke lapangan di depannya. "Yang penting acara bisa berjalan. Saya juga memberikan apresiasi kepada pihak kepolisian," ungkapnya.
Mudrick menyatakan, aksi demontrasi damai tersebut tidak perlu perizinan dari kepolisian. Namun hanya cukup pemberitahuan saja. Jika ada berita penolakan dari kepolisian, Mudrick menyatakan berita tersebut tidak benar adanya. "Itu hoax, kemarin datang dari Polda, pokoknya jalan tengah, pokoknya tetap jalan tapi jangan di Gladag, gitu," katanya. Mudrick mengaku sempat ditawari untuk menggelar aksinya di Manahan. Namun ditolak karena terlalu dekat dengan kantor polisi. Dan akhirnya ia memilih di sekitar Kartopuran. "Yang penting itu acara tetap berjalan ya," tutur dia.
=Mudrick mengaku belum mengetahui jumlah massa yang akan datang. Namun ia memastikan peserta aksi bukan hanya warga Solo raya, namun juga berasal dari Yogyakarta dan Semarang, meski dalam jumlah yang tidak banyak. Mudrick juga mengklaim jika kegiatan serupa juga dilakukan di sejumlah lokasi di kota lain. "Besok itu bebarengan dengan Bandung, Jekarta juga," katanya lagi.
Terkait istilah people power yang dinilai meresahkan dan mendapatkan penolakan sejumlah kalangan, Mudrick memberi penjelasan. Menurutnya, masyarakat tidak perlu panik mendengar kalimat tersebut.
"People power itu kan artinya kekuatan rakyat, ya. Jadi tidak perlu bingung, panik. Dan spanduk spanduk provokatif sudah dicopoti pemkot. Saya nggak enak sama pak wali kota (menggelar aksi di Bundaran Gladag) dan ternyata sudah diberi solusi terbaik. Yang penting buat saya jalan terus," pungkasnya.