Anang Hermansyah sebut Mendikbud tak paham demografi pendidikan
Merdeka.com - Anggota Komisi X DPR RI dari fraksi PAN Anang Hermansyah, mengapresiasi sikap Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy yang menarik rencana program full day school bagi siswa didik SD dan SMP. Anang menilai gagasan tersebut sulit diterapkan pada seluruh siswa di Indonesia yang memiliki kondisi berbeda masing-masing daerah.
"Saya mengapresiasi sikap Mendikbud yang menarik wacana full day school itu. Karena memang secara filosofis dan praktis, gagasan tersebut bermasalah," kata Anang di Gedung DPR RI Senayan, Rabu (10/8).
Anang berpendapat jika gagasan full day school itu merupakan bukti ketidakpahaman Mendikbud soal aspek demografi dunia pendidikan di Indonesia. Dengan sistem tersebut, Mendikbud berusaha memasukkan sudut pandang perkotaan kepada para siswa di seluruh Indonesia dengan kondisi yang berbeda-beda.
-
Apa solusi yang ditawarkan Dinas Pendidikan Palembang? Ansori mengaku akan mempertimbangkan usulan pembagian siswa dari sekolah dengan pendaftar berlebih. Tujuannya untuk mengisi banyaknya bangku kosong di sekolah itu.
-
Bagaimana SD Negeri Butuh dibangun? Mengutip Kemdikbud.go.id, SD Negeri Butuh dibangun menggunakan model bangunan limasan dengan penutup atap dari genteng vlaam. Dindingnya terbuat dari bambu.
-
Siapa yang berjuang untuk pendidikan di Indonesia? Melalui kerja keras dan pengorbanannya, maka ada banyak generasi yang berhasil terlepas dari kebodohan.
-
Dimana murid SD itu bertanya pada gurunya? Ana sawijining murid SD sing tekon karo gurune sing ndilalah lagi rada nesu. Pas muride kuwi tekon karo gurune, Pak Guru kuwi lagi mangan neng kantin, tanpa sadhar yen ana upa neng tutuk'e.
-
Apa masalah di SDN Ambon? Puluhan siswa di sana terpaksa melakukan kegiatan belajar mengajar di lantai karena tak ada meja dan kursi.
-
Bagaimana Mendag ingin tingkatkan kerja sama pendidikan? “Jadi Selandia Baru itu walaupun negaranya kecil, standar pendidikannya bagus, maka harus kita tingkatkan kerja sama pendidikannya,“ pungkas Mendag Zulkifli Hasan.
"Ide ini sangat bias kota. Menteri tidak paham kompleksitas masalah pendidikan kita, seperti soal kesenjangan yang luar biasa antar daerah di Indonesia," ujarnya.
Salah satu masalah utama dari gagasan tersebut adalah soal kesenjangan pendidikan di Indonesia. Hal ini meliputi timpangnya fasilitas infrastruktur, fasilitas penunjang, hingga sumber daya tenaga pengajar di tiap daerah.
Untuk itu, Anang menyarankan sebaiknya Mendikbud menindaklanjuti soal kurikulum 2013 (K-13) yang belum tuntas di era Anies Baswedan, karena hal itu dinilai mengandung visi-misi nawacita pemerintahan Jokowi-JK di bidang pendidikan.
"Apalagi sampai saat ini ada 10.985 desa yang belum memiliki SD. Semestinya Mendikbud berpikir keras soal ini dari pada melempar wacana yang tidak produktif di publik. Jangan mencari sensasi yang tidak perlu. Lebih baik menyelesaikan pekerjaan rumah yang menumpuk di depan mata," terangnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Andika juga menyinggung indeks pelayanan publik di provinsi Jawa Tengah yang juga turun. Dan penurunan terjadi dalam 3 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaAhmad Ali bertanya kepada Hafid soal kondisi pendidikan dengan tingkat putus sekolah yang masih tinggi di Sulteng.
Baca SelengkapnyaPembangunan PAUD di desa sebenarnya bisa menggunakan dana desa.
Baca SelengkapnyaRespons itu menjawab pertanyaan dari Calon Gubernur Jawa Tengah nomor urut 2, Ahmad Luthfi.
Baca SelengkapnyaAnies menilai perlu ada terobosan untuk mengakhiri akar masalah proses PPBD.
Baca SelengkapnyaSaid menilai Indonesia masih gagal memanfaatkan bonus demografi untuk membuat Indonesia lebih produktif.
Baca SelengkapnyaTahun ini, jumlah lulusan SD di Depok sebanyak 34.000 siswa. Namun daya tampung SMPN di Depok hanya untuk 9.000 siswa saja.
Baca SelengkapnyaMenurut Andra, keberadaan sekolah gratis bisa mengurangi angka kemiskinan di Banten.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani menyinggung ekosistem pendidikan dan sumber daya manusia (unggul) pada momen Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024.
Baca SelengkapnyaWarga sebelumnya menggelar aksi solidaritas karena banyak siswa dari keluarga miskin tidak diterima SMA Negeri 4 Depok.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut tenaga kerja Indonesia yang bekerja saat ini berjumlah 142,1 juta. Namun ironisnya 54,6 persen diantaranya lulusan SMP ke bawah.
Baca SelengkapnyaSalah satu peserta menanyakan Anies tentang fenomena perundungan di dunia pendidikan.
Baca Selengkapnya