Anggota DPR Meledak-Ledak Marahi Kinerja Mendikbudristek, Nadiem Makarim Tertunduk
Anggota DPR Meledak-Ledak Marahi Kinerja Mendikbudristek, Nadiem Makarim Tertunduk
Anggota DPR RI Anita Jacoba Gah begitu marah sampai meledak-ledak ketika memberikan evaluasi terhadap penggunaan anggaran Kemendikbudristek.
Anggota DPR Meledak-Ledak Marahi Kinerja Mendikbudristek, Nadiem Makarim Tertunduk
Mendikbudristek Nadiem Makarim kena semprot dalam rapat membahas anggaran Kemendikbudristek Bersama Komisi X DPR. Anggota DPR RI Anita Jacoba Gah begitu marah sampai meledak-ledak Ketika memberikan evaluasi terhadap penggunaan anggaran Kemendikbudristek.
Awalnya, Anita masih bersikap santai Ketika melaporkan temuan masalah-masalah Pendidikan di daerah pemilihannya, Dapil NTT II. Dia menilai Nadiem dan jajarannya tidak menggunakan anggaran begitu besar dengan baik.
"Kenapa saya katakan tidak digunakan dengan baik karena sampai hari ini pak Menteri berulangkali saya katakan bahwa masih banyak persoalan terhadap realisasi anggaran dan penyerapan APBN ke daerah. Baik transfer ke daerah banyak persoalan," kata Anita membuka paparannya, Rabu (5/6).
Dia mencontohkan masalah-masalah Pendidikan yang banyak ditemui di antaranya guru PPPK yang sudah lolos seleksi belum menerima SK, guru-guru di Kupang belum menerima tunjangan sampai bangunan sekolah rusak dan terbengkalai.
Nada suara Anita meninggi Ketika menyoroti pengelolaan dana Program Indonesia Pintar (PIP) yang menjadi perhatian KPK.
Menurut dia, Kemendikbud seperti kebakaran jenggot Ketika turun rekomendasi dari KPK.
"Kami tak pernah didengar ya kan? Akhirnya sekarang KPK memberikan rekomendasi baru seakan-akan Kemendikbud kebakaran jenggot," tegas Anita.
Anita Kembali meradang Ketika membaca surat Peraturan Sekjen Kemendikbudristek bahwa rekomendasi dan temuan dari DPR akan ditindaklanjuti oleh Dinas-dinas Pendidikan. Dia tidak terima usulan wakil rakyat sebagai Lembaga tinggi negara malah diverifikasi oleh dinas.
"Jadi kalau mau diverifikasi harusnya kementerian melakukan verifikasi terhadap dinas, dinas melakukan verifikasi terhadap sekolah, hasil verifikasi itu baru diberikan kepada kami. Itu jangan dibolak balik. Bahkan saya minta bapak ibu pimpinan, kita biarkan rekomendasi KPK, periksa apa yang ada di Kemendikbud," ujar Anita.
Politikus Demokrat ini menyemprot Nadiem yang sedari tadi menunduk mendengar protes dari Anita. "Saya marah Pak Menteri untuk kesekian kalinya. Karena memang ini kenyataannya di lapangan. Jangan dong kita dibikin seperti anak kecil, kok apa yang diusulkan diverifikasi oleh dinas Pendidikan. Anda sebagai Menteri mau enggak diverifikasi oleh dinas? Jangan aneh-aneh lah!," kata Anita.
Emosi Anita lagi-lagi meluap saat Kemendikbudristek menjalankan program digitalisasi sekolah. Dia menilai, program itu masih menimbulkan ketimpangan di kota-kota besar dan daerah 3T. Kemendikbudristek, menurutnya, tidak memberikan solusi atas masalah di dunia Pendidikan.
"Bicara platform digital, mana keadilan untuk daerah 3T? Enak daerah yang sudah ada internetnya diberikan terus tapi kami yang di daerah 3T tidak ada internetnya dibiarkan begitu saja. Mana keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia bapak Menteri, saya sangat kecewa,"
Mengakhiri protesnya, Anita meminta seluruh anggota Komisi X DPR untuk menolak menambah anggaran Kemendikbudristek.
Dia menyentil Nadiem dan jajarannya untuk mengoreksi diri dan bertobat demi perbaikan pendidikan di Indonesia.
"Jadi kalau anggaran turun jangan marah mungkin inilah kehendak tuhan supaya kita koreksi diri, setop dan bertobat kalau mau lihat bangsa ini baik dan lebih maju," tutup Anita.
merdeka.com