Anggota DPR soal FPI mau jadi relawan: PBB saja tak dapat akses masuk Myanmar
Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengaku tidak setuju dengan rencana ormas FPI yang ingin berangkat ke Myanmar dan menjadi relawan untuk membantu etnis Rohingya. Menurutnya, tak sembarang orang bisa mendapat akses masuk ke lokasi yang menjadi permukiman etnis Rohingya di Rakhine, Myanmar.
Dia mencontohkan, staf PBB saja sulit untuk bisa masuk ke daerah Rakhine. "Setahu saya bahkan internasional stafnya dari UN atau dari PBB saja tidak diberikan akses masuk ya. Ke sana itu sulit sekali, bantuan kemanusiaan kemarin yang dikumpulkam dari berbagai lembaga kemanusiaan di Indonesia juga enggak masuk karena itu lah dititipkan ke Kemenlu," kata Meutya di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/9).
Meutya khawatir jika ormas FPI memaksakan diri menjadi relawan justru akan membahayakan diri mereka. Apalagi, mereka belum diketahui pasti kondisi keamanan di daerah Rakhine.
-
Dimana Rohingya mau berangkat ke Malaysia? Rencananya mereka akan menyebrang ke Malaysia melalui Kepulauan Panipahan Darat, Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kabupaten Rohil.
-
Gimana caranya Rohingya mau ke Malaysia? 'Kedua pelaku warga Labuhan Batu, mereka meminta Rp5,5 juta per orang dikali 22 orang, untuk diberangkatkan ke Malaysia menggunakan kapal motor,' tutur Andrian.
-
Siapa yang mau bawa Rohingya ke Malaysia? Polisi mencurigai mereka sebagai TKI ilegal yang mau diberangkatkan. 'Informasinya ada dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Kemudian mereka diperiksa, ternyata ada orang dari etnis Rohingya juga,' jelas Andrian.
-
Apa itu Rohingya? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Kenapa Rohingya mau ke Malaysia? 'Sebanyak 11 orang Rohingya dan 11 lainnya WNI yang mau diberangkatkan ke Malaysia,' ujar Kapolres Rokan Hilir AKBP Andrian Pramudianto, Kamis (4/1).
-
Apa tujuan Rohingya? Menurut Andi, pengungsi etnis Rohingya itu berangkat dari Bangladesh dengan tujuan Malaysia.
"Saya khawatir kalau ke sana nanti akan justru membahayakan yang berangkat. Yang berangkat ini kan warga kita, kita berikan peringatan supaya keamananannya di sana kita belum tahu seperti apa," tegasnya.
Selain berbahaya bagi anggota ormas, dia khawatir kehadiran relawan justru membuat keadaan kian panas dan membahayakan warga Rohingya.
"Khawatir membuat suasana di sana semakin memanas, kalau memanas kita khawatir warga Rohingya yang justru kita ingin selamatkan dan minta perlindungan kepada pemerintah malah jadi sebaliknya," imbuhnya.
Untuk itu, Ketua DPP Partai Golkar Bidang Hubungan Luar Negeri mengingatkan aksi solidaritas bisa dilakukan dengan berbagai cara, tanpa harus dengan berangkat Myanmar.
"Tentu solidaritas tidak boleh membahayakan diri kita dan warga Rohingya nya. Jangan sampai ketika datang justru malah membuat langkah yang kurang cermat dan membuat kesulitannya semakin bertambah," tutupnya. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahfud mengatakan jumlah pengungsi etnis Rohingya terus bertambah karena adanya jaringan mafia tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Baca SelengkapnyaViral Pengungsi Rohingya di Aceh 'Ngelunjak', Menko Muhadjir Ngaku Belum Terima Laporan
Baca SelengkapnyaMahfud MD sedang mencari jalan keluar mengenai pengungsi Rohingya yang terus bertambah datang ke Indonesia
Baca SelengkapnyaSebanyak 152 orang etnis Rohingya asal Myanmar terdampar di Pantai Dewi Indah, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang.
Baca SelengkapnyaMenurut Menko Polhukam Mahfud MD, Indonesia berhak mengusir mereka
Baca SelengkapnyaPemerintah akan mempelajari mengapa para pengungsi bisa berakhir di Indonesia yang semula bukan negara tujuan atau transit.
Baca SelengkapnyaWapres Ma'ruf Amin membuka opsi untuk menampung para pengungsi Rohingya di Pulau Galang.
Baca SelengkapnyaJika pemerintah terlambat mengambil kebijakan bisa jadi pekerjaan rumah yang sulit untuk diselesaikan di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaDPR RI mengusulkan Asean Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) membentuk satuan tugas untuk membantu demokratisasi di Myanmar
Baca SelengkapnyaMahfud mengatakan negara lain sudah menutup akses terhadap pengungsi Rohingya, sehingga mereka ke Indonesia
Baca SelengkapnyaIza Fadri membagikan kisahnya saat ditunjuk menjadi Dubes Indonesia untuk Myanmar, dan ditugaskan menangani konflik Rohingya.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya kini mendapat penolakan dari warga Aceh. Pemerintah diminta bertindak tegas.
Baca Selengkapnya