Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ayah di TTS Perkosa Putri Kandung hingga Melahirkan Anak Kembar

Ayah di TTS Perkosa Putri Kandung hingga Melahirkan Anak Kembar Perkosaan. ©shutterstock.com

Merdeka.com - Seorang gadis di Desa Hoi, Kecamatan Oenino, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), bernasib malang. Dia diperkosa ayah kandungnya hingga mengandung dan melahirkan anak kembar.

Gadis berinisial YVT (28) ini dipaksa melayani nafsu bejat ayahnya, AT (56). Dia diancam dengan parang dan akan dibunuh jika menolak ajakan berhubungan badan.

Kasat Reskrim Polres TTS Iptu Hendrica Bahtera menjelaskan, korban mengalami kekerasan seksual disertai pengancaman ini sejak Juli 2020.

Peristiwa itu berawal saat dia pulang dari Kefamenanu, Kabupaten TTU, ke rumah mereka di Desa Hoi. Dia kembali tinggal bersama dua saudarinya dan ayah mereka.

Pada 5 Juli 2020, YVT berulang tahun yang ke-28. Ayahnya, AT, mengajaknya pergi ke kebun milik MB, sekitar 500 meter dari rumah mereka.

Sampai di kebun milik MB, AT langsung mengancam YVT menggunakan sebilah parang yang ditempelkan pada leher bagian kiri. Dia mengancam akan membunuh putrinya itu jika menolak berhubungan badan.

Merasa nyawanya terancam, korban tak kuasa melawan. Sang ayah pun menyetubuhinya.

Akhir Juli 2020, AT kembali mengajak korban untuk berhubungan badan. Kali ini dilakukan pada malam hari di kebun yang letaknya persis di belakang rumah mereka. Korban tidak mampu melawan karena diancam pelaku."Akibat dari hubungan badan tersebut maka korban hamil," jelas Hendrica, Selasa (27/4).

Dipaksa Gugurkan Kandungan

Ketika kehamilan korban berusia sebulan, AT membujuk putrinya untuk menggugurkan kandungan menggunakan ramuan kulit pohon bubuk. Pelaku khawatir perbuatannya diketahui orang lain dan kerabat mereka.

Meski dipaksa, korban menolak bujukan dan permintaan ayahnya. Selasa (20/4) sekitar pukul 00.30 Wita, dia melahirkan anak laki-laki kembar.Proses persalinan dibantu pelaku dan dua adik korban, YT dan AT. Bayi kembar pertama lahir selamat.

Pelaku kemudian memanggil DK, seorang tukang urut untuk membantu memotong tali pusar bayi. Saat pelaku dan DK tiba di rumah, korban sudah melahirkan bayi kedua, namun dalam keadaan meninggal dunia.

Karena salah seorang bayi sudah meninggal, maka pelaku menggali kubur kemudian berdoa dan menguburkan jenazahnya di dalam rumah bulat, yang juga digunakan sebagai dapur.

Bayi yang masih hidup sudah dipotong tali pusarnya. Sementara bayi yang sudah meninggal tidak dipotong tali pusarnya.

Diselidiki Polisi

Kasus ini kemudian diketahui aparat kepolisian. Akhir pekan lalu, anggota Polsek Amanuban Tengah dan Bhabinkamtibmas Kecamatan Oenino dipimpin Kapolsek Ipda Marthen L Petterson Riwu mendatangi lokasi kejadian. Mereka melakukan penyelidikan di sana.

Anggota unit Identifikasi Polres TTS dipimpin Kasat Reskrim Iptu Hendrica Bahtera ke lokasi kejadian dan melakukan olah TKP. Dokter Lisda Yolanda serta Dokter Siagian dari Puskesmas Niki-Niki juga dilibatkan.

Olah TKP digelar di rumah bulat dengan diameter 8 meter, dinding terbuat dari bambu, atap terbuat dari alang-alang dan terdapat dua pintu. Di dalam rumah bulat tersebut terdapat dua balai-balai, dua buah tungku api.

Di bawah batu pelat terdapat bekas galian sedalam 40 Cm yang sudah tertimbun tanah. "Di dalam lubang tersebut ada bungkusan yang di dalamnya terdapat jasad bayi laki-laki, dan satu batang pisang berwarna ungu," jelas Hendrica.

Bayi itu terbungkus dengan dua baju, yakni baju berwarna oranye bergaris hitam di bagian luar dan baju bagian dalam berwarna oranye."Panjang badan bayi 46 Cm. Bayi juga masih terbungkus dengan plasenta, bayi dalam keadaan terlilit tali pusar dengan satu putaran di leher," katanya.

Setelah dilakukan olah TKP dan pemeriksaan oleh dokter dari Puskesmas Niki-Niki, bayi itu diduga meninggal dunia karena terlilit tali pusar. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya.

Keluarga menerima kematian bayi itu. Mereka membuat surat pernyataan penolakan autopsi, agar keluarga dapat memakamkan jenazah bayi secara adat dan kepercayaan.

Sementara itu, AT sudah diamankan di Polsek Amanuban Tengah. Dia diduga telah melakukan kekerasan seksual sesuai Pasal 46 Undang-undang Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga."Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan seksual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf a dipidana dengan pidana penjara paling lama 12 tahun atau denda paling banyak Rp 36.000.000," jelas Hendrica.

(mdk/yan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Siswi SMP di Mojokerto Digauli Ayah Tiri dan Kakak Ipar Hingga Hamil 3 Bulan
Siswi SMP di Mojokerto Digauli Ayah Tiri dan Kakak Ipar Hingga Hamil 3 Bulan

Kedua pelaku sempat kabur. Namun polisi berhasil meringkus keduanya.

Baca Selengkapnya
2 Gadis Kembar di Banyuasin Diperkosa Ayah Kandung sejak Tahun 2012, Terbongkar Setelah Ibu Dipukuli Pelaku
2 Gadis Kembar di Banyuasin Diperkosa Ayah Kandung sejak Tahun 2012, Terbongkar Setelah Ibu Dipukuli Pelaku

Perkosaan terjadi sejak gadis kembar itu berusia 9 tahun. Perbuatan bejat itu sudah tak terhitung berapa kali karena hampir setiap pekan terjadi.

Baca Selengkapnya
Kelakuan Ayah Tiri Bejat Perkosa Anak Berkali-kali hingga Hamil 7 Bulan
Kelakuan Ayah Tiri Bejat Perkosa Anak Berkali-kali hingga Hamil 7 Bulan

Perkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.

Baca Selengkapnya
Begini Kondisi Bocah SD yang Buang Bayi Hasil Perkosaan Tetangga
Begini Kondisi Bocah SD yang Buang Bayi Hasil Perkosaan Tetangga

Perkosaan pertama berawal saat korban main masak-masakan bersama anak tersangka.

Baca Selengkapnya
Nestapa Remaja di Sumsel Hamil 6 Bulan usai Disetubuhi Ayah Tiri saat Ibunya Tidur
Nestapa Remaja di Sumsel Hamil 6 Bulan usai Disetubuhi Ayah Tiri saat Ibunya Tidur

Tersangka mengaku baru dua kali menyetubuhi korban dengan ancaman dan paksaan.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Desak Polisi Usut Tuntas Kasus Ayah Hamili Anak Kandung Hingga Melahirkan, Korban Alami Trauma Barat
Pemerintah Desak Polisi Usut Tuntas Kasus Ayah Hamili Anak Kandung Hingga Melahirkan, Korban Alami Trauma Barat

Kondisi korban anak saat ini ketakutan dan merasa trauma. Apalagi setelah mengetahui kasus ini viral.

Baca Selengkapnya
Siswi SD di Sumsel Buang Bayi Akibat Pemerkosaan yang Dialaminya juga Dijerat Hukum? Ini Kata Polisi
Siswi SD di Sumsel Buang Bayi Akibat Pemerkosaan yang Dialaminya juga Dijerat Hukum? Ini Kata Polisi

Tersangka mengakui semua perbuatannya lantaran suka dengan korban yang sebaya dengan anaknya itu.

Baca Selengkapnya
8 Kali Perkosa Siswi SD Sampai Melahirkan, Pria 46 Tahun Diciduk
8 Kali Perkosa Siswi SD Sampai Melahirkan, Pria 46 Tahun Diciduk

Perkosaan tersebut terjadi sebanyak delapan kali pada Mei-September 2023.

Baca Selengkapnya
Ibu di Garut Tuduh Sejumlah Siswa SMP Cabuli Putrinya, Pelaku Ternyata Suami Sendiri
Ibu di Garut Tuduh Sejumlah Siswa SMP Cabuli Putrinya, Pelaku Ternyata Suami Sendiri

Kasus ini terungkap setelah polisi melibatkan psikolog sehingga perbuatan ayah tiri korban terbongkar.

Baca Selengkapnya
Siswi SD Diperkosa Tetangga hingga Hamil, Bayinya Dibuang di Teras Rumah Warga
Siswi SD Diperkosa Tetangga hingga Hamil, Bayinya Dibuang di Teras Rumah Warga

Siswi SD itu malu hingga membuang bayinya di teras rumah warga. Bayi itu ditempatkan dalam kardus dengan tulisan yang akhirnya mengungkap kediaman pelaku.

Baca Selengkapnya
Seorang Ayah di Rokan Hilir Tega Ajak Dua Putrinya Threesome
Seorang Ayah di Rokan Hilir Tega Ajak Dua Putrinya Threesome

Perbuatan bejat itu dilakukan pelaku sejak kedua anaknya masih di bawah umur hingga dewasa.

Baca Selengkapnya
Bejat, Ayah di Sumbar Setubuhi 2 Putri Kandung Selama 4 Tahun Sampai Hamil
Bejat, Ayah di Sumbar Setubuhi 2 Putri Kandung Selama 4 Tahun Sampai Hamil

Saat hendak dilakukan penangkapan, pelaku kabur dan bersembunyi di daerah Pesisir Selatan.

Baca Selengkapnya