Ayah Padian tidak akan tuntut pelaku
Merdeka.com - Kesedihan masih menyelimuti di kediaman Padian Prawiryodirja (16), salah satu siswa SMAN 3 Setiabudi yang tewas saat mengikuti kegiatan pecinta alam di Tangkuban Perahu, Jawa Barat. Di rumah tersebut, nampak kerabat dan saudara berdatangan untuk mendoakan Padian.
Ayah Padian, Jaka Waluya mengaku sudah ikhlas dengan kepergian anaknya. Dirinya enggan menuntut pelaku.
"Saya ikhlas dengan kepergiannya," ujar Jaka di Jalan, Mampang Prapatan 8 No 30 RT 03/01 Tegal Parang, Jakarta, Kamis, (3/7).
-
Siapa yang bisa mengajak anak belajar di alam? Misalnya, saat berjalan-jalan di taman, Anda bisa mengajak anak-anak untuk mengamati berbagai jenis tumbuhan dan hewan.
-
Bagaimana orang tua permisif mendisiplinkan anaknya? Ketika konsekuensi diterapkan, sering kali hal itu dilakukan secara tidak konsisten.
-
Kenapa bapak-bapak di Klaten beri diklat ke Karang Taruna? Semua hal tersebut semata-mata dilakukan bukan tanpa alasan. Generasi muda di masa kini yang digempur berbagai ancaman budaya luar memang rasanya perlu melestarikan adat dan tradisi setempat.
-
Siapa yang mendukung Apia berkuliah? Dengan segala kondisi keluarga yang serba kekurangan, Apia tidak pernah berkecil hati. Ia justru sangat bersyukur sebab kedua orang tuanya selalu mendukung anaknya meraih pendidikan setinggi mungkin.
-
Apa yang dilakukan orang tua murid ke anak Andika? Sang putra, mendapat makian dari salah satu orangtua siswa karena masalah sepele terkait mainan.
-
Siapa yang mendukung belajar anak? Anak-anak membutuhkan dukungan dari orang dewasa yang peduli dan penuh kasih, yang membentuk lingkungan dan pengalaman mereka.
Jaka mengatakan, dirinya memang mengizinkan Padian untuk mengikuti kegiatan pecinta alam itu. Sebab, kata dia, Padian sangat menyukai kegiatan pecinta alam.
"Karena kegiatannya waktu di sana memang kesenangan dia, meninggalnya dia saat ini mungkin dia bahagia," ucap dia.
Sebelumnya, Padian Prawiryodirja (16), adalah korban kedua yang meninggal setelah mengikuti kegiatan outbond SMA 3. Sama seperti korban sebelumnya, Arfiand Caesar Al Irhami, Padian juga diduga kuat tewas karena dianiaya.
Jenazah Padian dimakamkan di TPU Menteng Pulo 2 blok AA 2, Jakarta Pusat. Keluarga tampak masih berduka sehingga belum bersedia memberikan komentar.
Ditemui di tempat yang sama, Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, Indra F Siregar, mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih mendalami kasus ini. Dia mengatakan, keluarga korban belum bisa dimintai keterangannya.
"Dari pihak keluarga korban belum mau dimintai keterangan, kita maklumi itu," kata Indra.
Dia mengatakan, sampai saat ini baru lima orang yang resmi ditetapkan sebagai tersangka. Namun, tidak menutup kemungkinan ada nama-nama lain yang segara menyusul jadi tersangka.
"Siapa pun kalau ada yang terlibat, akan ditindak. Untuk pemeriksaan juga kita sudah kantongi nama-namanya," ujarnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut isi pesan tak terduga seorang ayah ke putrinya.
Baca SelengkapnyaSosok Kepala Desa Sangrawayang Sukabumi curi perhatian. Ia sempat menolak kegiatan Pandawa Group membersihkan pantai.
Baca SelengkapnyaSebelumnya tagar 'All Eyes On Papua' viral di media sosial akhir-akhir ini.
Baca SelengkapnyaSaid Abdullah mengungkapkan, banyak kader PDIP hengkang padahal sudah pernah mendapatkan posisi.
Baca Selengkapnya