Banyuwangi Jadi Pilot Project Pengembangan Sapi Belgian Blue dan Wagyu di Jatim
Merdeka.com - Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur memilih Kabupaten Banyuwangi sebagai pilot project pengembangan sapi ras baru, yakni Belgian Blue (BB) dan Wagyu. Keduanya merupakan jenis sapi kualitas premium.
Hal itu disampaikan Kepala UPT Inseminasi Buatan, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Dr. drh. Iswahyudi, saat melakukan penyuntikan semen (bibit) sapi Belgian Blue dan Wagyu perdana di peternakan sapi Desa Temurejo, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, Kamis (29/4). Hadir dalam kesempatan itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang didampingi Kepala Dinqs Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, Arief Setyawan.
"Di Jawa Timur, aplikasi pertama dilakukan di Banyuwangi. Jika ini sukses, akan kami kembangkan juga ke daerah lainnya di Jawa Timur," kata Iswahyudi.
-
Apa yang dilakukan di Banyuwangi untuk tingkatkan populasi sapi? Program SMS Pisan, kepanjangan dari Sapi Manak Setahun Pisan (sapi beranak setahun sekali) terus digalakkan Pemkab Banyuwangi.
-
Bagaimana BBIB Singosari meningkatkan populasi sapi? Kementan melalui BBIB Singosari senantiasa berupaya meningkatkan populasi sapi melalui optimalisasi reproduksi inseminasi buatan secara masif dari tahun ke tahun.
-
Apa yang diproduksi di Kampung Bebek Banyuwangi? Tiap hari dari para peternak yang tergabung dalam kelompok ternak Makmur Mandiri itu, mampu memproduksi sekitar 2.000 ekor bebek potong yang siap dipasarkan.
-
Bagaimana cara program SMS Pisan di Banyuwangi meningkatkan populasi sapi? Lewat program ini, Dinas Pertanian dan Pangan melakukan treatment kepada indukan sapi yang mengalami gangguan reproduksi sehingga mereka dapat bereproduksi secara maksimal, yaitu satu tahun sekali.
-
Mengapa Ayam Pedas Banyuwangi dipromosikan? Deretan menu ayam pedas tersebut, menurut Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, sebagai bagian dari upaya memperkenalkan kuliner lokal. Sekaligus untuk mendorong pertumbuhan UMKM lokal.
-
Siapa yang beternak sapi di Jakarta? Hidup di perkotaan padat seperti Jakarta, hampir mustahil rasanya merintis usaha peternakan. Namun, hal yang tidak mungkin itu justru bisa dimentahkan oleh Abdul Latif.
Dia mengatakan, Banyuwangi sangat tepat dipilih sebagai pilot project pengembangan sapi ras tersebut. Alasannya, Banyuwangi memiliki SDM veteriner yang cukup, mulai dokter hewan hingga petugas kawin suntik, sehingga sangat mendukung pelaksanaan program tersebut. Selain itu, potensi peternakan di Banyuwangi juga cukup bagus.
"Makanya kami mantap melakukan program ini di Banyuwangi. Tidak bisa kami pungkiri progress pengembangan sapi potong di Banyuwangi menjadi bagian terpenting dari pembangunan di Jawa Timur," kata Iswahyudi.
Belgian blue merupakan sapi jenis potong yang embrionya diimpor dari Belgia. Kelebihannya, sapi jenis ini memiliki double muscle atau otot tumpuk sehingga produksi dagingnya lebih banyak, bisa mencapai 1,5 ton per ekor.
"Ini akan meningkatkan pendapatan para peternak sapi di Banyuwangi. Peternak juga akan lebih ringan karena memelihara 1 ekor belgian blue hasilnya setara dengan memelihara 2 ekor sapi biasa," kata dia.
Adapun sapi Wagyu, lanjut Iswahyudi, merupakan sapi dengan daging kualitas premium. Daging wagyu biasanya dipasok untuk menu steak kualitas tinggi di restoran.
"Kami coba menghadirkan wagyu di Banyuwangi karena pariwisata di sini cukup maju. Harapan kami dengan program ini kebutuhan daging steak premium di Banyuwangi bisa terpenuhi dari peternak lokal," ujar Iswahyudi.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani siap mendukung program tersebut. Menurutnya, pengembangan sapi Belgian Blue dan Wagyu di Banyuwangi akan semakin mendongkrak populasi sapi di Banyuwangi.
"Dengan demikian, Banyuwangi akan semakin berperan dalam menyangga ketahanan pangan Jawa Timur untuk komoditas daging sapi. Selama ini, Banyuwangi juga selalu rutin mengirim sapi ke luar daerah," ujarnya.
"Terima kasih Pemprov Jatim, Gubernur Jatim Bu Khofifah, telah memilih Banyuwangi untuk pelaksanaan program ini. Semoga program ini bisa meningkatkan kesejahteraan para peternak di Banyuwangi," imbuh Ipuk.
Kabupaten Banyuwangi sendiri sejak dulu terkenal sebagai sentra penghasil bibit sapi unggul, jenis simental dan limousin. Dari total populasi 140 ribu sapi di Banyuwangi, 80 persennya merupakan sapi betina. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Livestock Contest atau Kontes Hewan Ternak Banyuwangi 2023 diikuti 250 sapi, kambing, dan domba terbaik.
Baca SelengkapnyaWamen meminta agar kualitas produksi semen beku terus ditingkatkan dalam memenuhi kebutuhan daging sapi nasional serta menekan tingginya angka impor.
Baca SelengkapnyaDusun Sumber Kepuh, Desa Kedungwungu, Kecamatan Tegaldlimo Banyuwangi dikenal sebagai Kampung Bebek.
Baca SelengkapnyaMelalui kerja sama tersebut, Luhut menargetkan harga daging sapi bisa di jual di bawah Rp100.000 per kilogram mulai Maret 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaMenurut Menperin, Jerman merupakan salah satu negara yang cukup sulit ditembus untuk barang-barang ekspor nasional, terutama produk makanan.
Baca SelengkapnyaMelalui kerja sama ini Indonesia dapat memenuhi kebutuhan protein daging sapi dan susu dari dalam negeri, bukan melalui impor
Baca SelengkapnyaAda perbedaan yang tipis di antara ketiga binatang itu.
Baca SelengkapnyaPNM dan ANTAM melakukan sinergi program dalam meningkatkan produktivitas dan populasi sapi.
Baca SelengkapnyaProvinsi Sumatra Utara menjadi proyek percontohan produksi bawang yang digelar Kemenko Marves bekerja sama dengan Taiwan
Baca SelengkapnyaSosok Aipda Zuli Nuryanto, polisi asal Bantul yang sapinya dibeli Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaSistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (Siska) merupakan suatu program yang mengintegrasikan ternak dengan kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaDomba Batur merupakan domba khas yang berasal dari Banjarnegara. Domba unik ini merupakan hasil persilangan antara domba Eropa dengan domba lokal.
Baca Selengkapnya