Berapa Kadar Ambang Batas Bromat di Air Minum Dalam Kemasan? Begini Efeknya Bagi Tubuh
Keberadaan senyawa bromat dalam air minum dalam kemasan sulit untuk dihindari.
Keberadaan senyawa bromat dalam air minum dalam kemasan sulit untuk dihindari.
-
Apa yang menjadi standar batas aman kadar bromat? Hasilnya menyatakan kadar bromat pada produk Le Minerale konsisten jauh di bawah ambang batas 10 parts per billion (ppb) atau 0,01mg/L.
-
Apa bahaya dari BPA pada air minum dalam kemasan? Dalam pertimbangannya, BPOM menyebutkan bahwa BPA pada air minum kemasan ‘dapat menyebabkan gangguan kesehatan masyarakat’.
-
Apa dampak buruk kaporit di air minum? Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi air berkaporit dalam jangka panjang dapat berdampak negatif bagi kesehatan.
-
Kenapa kabar bromat di Le Minerale merugikan? 'Informasi hoaks tersebut jelas merugikan kami karena ikut diberitakan secara massif oleh berbagai berita media online, dan membohongi konsumen,' kata Febri.
-
Apa aja dampak BPA ke tubuh? Menjawab pertanyaan Validnews, Ema menyebut sejumlah penyakit yang berkorelasi dengan kontaminasi BPA pada tubuh, termasuk gangguan sistem reproduksi baik pria maupun wanita, diabetes dan obesitas, gangguan sistem kardiovaskular, gangguan ginjal, kanker, gangguan perkembangan kesehatan mental dan Autism Spectrum Disorder (ASD) pada anak.
-
Apa bahaya BPA di galon bagi kesehatan? Paparan BPA dalam jangka yang panjang nyatanya dapat memicu berbagai gangguan kesehatan yang serius, mulai dari gangguan hormonal hingga penyakit kanker.
Berapa Kadar Ambang Batas Bromat di Air Minum Dalam Kemasan? Begini Penjelasan BPOM
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengingatkan seluruh produsen agar kadar senyawa bromat dalam setiap Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang diproduksi tidak melebihi ambang batas yang mengancam kesehatan masyarakat.
"Hal ini mengingat potensi beragam gangguan kesehatan yang ditimbulkan bromat. Bromat itu sebenarnya memang tidak boleh ada dalam AMDK," kata Plt. Kepala BPOM Rizka Andalusia, dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (4/7).
Penjelasan BPOM
Rizka membenarkan bahwa keberadaan senyawa bromat dalam AMDK sulit untuk dihindari. Sebab bromat terbentuk dari senyawa bromida dalam bahan baku air yang berubah menjadi bromat akibat proses ozonisasi atau sterilisasi untuk menghilangkan rasa, bau, warga dan mikroba.
"Artinya bromat secara otomatis ada di dalam air," kata Rizka.
Efek Bromat
Rizka melanjutkan jika tidak diperhatikan oleh para produsen, terdapat sejumlah gangguan kesehatan yang dapat terjadi pada masyarakat, seperti terkena gangguan ginjal, gangguan sistem saraf hingga kanker.
Sedangkan, efek bromat secara umum adalah masalah pencernaan, seperti mual, muntah, sakit perut atau diare.
Standar BPOM
Oleh karenanya, Rizka meminta agar para produsen air minum patuh pada standar dan regulasi yang telah di tetapkan oleh pemerintah melalui BPOM.
"Sudah ada standarnya diatur dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk AMDK. Di sana, ada bahan-bahan yang tidak boleh terkandung dalam AMDK. Dalam SNI dan peraturan BPOM menyebutkan bahwa ambang batas bromat dalam AMDK tidak boleh melebihi 10 ppb atau 0,01 mg/liter," kata Rizka.
Dokter Gizi Universitas Kristen Indonesia (UKI) Louisa Ariantje Langi menambahkan BPOM sebaiknya mengeluarkan regulasi terkait kandungan bromat pada label AMDK supaya masyarakat mendapatkan informasi jelas bahwa AMDK tersebut mengandung senyawa berbahaya dimaksud.
Menurut dia, dunia kedokteran ingin agar seluruh produsen menerapkan etika keamanan pangan. Artinya mereka harus menuliskan berapa besar kandungan bromat dalam setiap produk mereka.
"Sehingga masyarakat tidak dibodohi bahwa suatu produk ini aman atau tidak dan kalau melebihi batas seharusnya tidak boleh beredar," kata Rizka.
Sebelumnya, hasil riset sebuah media mendapati masih ada kandungan bromat dalam AMDK yang melebihi ambang batas aman.
Data tersebut mengungkapkan bahwa dari 11 merek AMDK yang dijual di pasar, ditemukan rentang kandungan bromat paling rendah berada di angka 3,4 ppb dan paling tinggi di angka 48 ppb.
Kemudian dalam data yang didapat dari hasil uji laboratorium pada awal Maret 2024, terdapat tiga sampel AMDK dengan kandungan bromat yang telah melebihi ambang batas yaitu 19 ppb, 29 ppb dan 48 ppb.