Berawal Cekcok di Rapat Virtual, 2 Dosen UMI Makassar Berkelahi
Merdeka.com - Dua dosen di perguruan tinggi swasta besar di Makassar, Universitas Muslim Indonesia (UMI) terlibat keributan di depan mahasiswa, Senin (22/2). Video yang menggambarkan dosen perempuan dipukul oleh dosen laki-laki viral di media sosial pasca kejadian.
Keduanya sama-sama bertugas di Fakultas Sastra dengan program studi berbeda masing-masing Dr Hadawiah, ketua Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi dan Muhajir, Ph.D, ketua Prodi Bahasa Inggris.
Di video itu, Muhajir memukul Hadawiah dengan sebotol air mineral ke arah wajah disusul tendangan ke arah kaki. Hadawiah melakukan perlawanan dengan tendangan juga ke arah kaki Muhajir. Saat Hadawiah bergegas hendak masuk ke ruangan Dekan untuk melapor, Muhajir masih mengejar tapi berhasil dihalangi oleh sejumlah mahasiswa yang tengah berada di depan ruangan Prodi Ilmu Komunikasi.
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
-
Siapa yang terlibat dalam perkelahian antar pelajar? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Dimana dosen UB ditemukan? Sementara Helmiyah, kakak kandung Habibi mengatakan adiknya kembali ke rumah pada Jumat, 28 Juni 2024 dalam keadaan selamat dan sehat.
-
Dimana pemukulan itu terjadi? Ajang Porprov Jawa Timur 2023 yang digelar di Sidoarjo Jawa Timur terciderai insiden kekerasan.
-
Siapa yang mengintimidasi Rektor Unika? Rektor Unika Soegijapranata, Ferdinandus Hindarto mengaku diminta oknum kepolisian membuat video testimoni tentang pemilu damai dan menyampaikan keberhasilan kinerja presiden Joko Widodo selama 9 tahun memerintah.
Kepala Humas UMI Makassar, Nurjannah yang ditemui di gedung rektorat, membenarkan kejadian yang viral di media sosial itu.
Kata dia, pihaknya belum tahu persis kejadiannya seperti apa, pemicunya apa karena masih menunggu laporan dari tingkat fakultas.
"Informasi yang kami terima kalau keduanya telah dipanggil oleh pimpinan fakuktas, dimediasi dan damai. Tapi untuk tingkat universitas tetap akan diproses. Rektor dan wakil rektor saat ini masih menunggu laporan kronologi kejadiannya seperti apa dan progressnya bagaimana," kata Nurjannah, Selasa (23/2).
Laporan dari tingkat fakultas itu nantinya, kata Nurjannah, akan ditelaah pihak universitas. Jika sudah jelas kasusnya seperti apa, barulah disimpulkan sikap pimpinan.
"Kami belum bisa menyimpulkan apakah akan dikenakan sanksi karena tindak pemukulan itu karena kami belum tahu secara detil kasusnya seperti apa," kelit Nurjannah.
Adapun Hadawiah saat dikonfirmasi menjelaskan, pemukulan itu terjadi Senin kemarin di depan pintu prodi Ilmu Komunikasi. Saat dia tengah memberikan arahan kepada beberapa mahasiswa.
Namun, lanjut Hadawiah, pemicunya itu sejak dua pekan lalu, saat rapat pimpinan fakultas secara virtual melalui aplikasi zoom.
"Senin siang kemarin itu, saya sementara beri arahan ke mahasiswa. Tiba-tiba dia (Muhajir) datang dan memukul saya dengan botol air mineral. Sempat kena bagian pipi. Saya marah dan berusaha melawan saat dia coba menendang saya, saya balik menendang," kata Hadawiah.
Dijelaskan, pemicunya itu dua pekan lalu saat rapat pimpinan unsur fakultas secara virtual. Singkatnya, kata Hadawiah, dalam rapat itu dirinya menyampaikan ke wakil dekan bahwa telah berusaha keras mencarikan dosen luar biasa guna mendistribusikannya ke 340 kelas. Tiba-tiba muncul chat dalam Zoom itu dari Muhajir yang menyampaikan bahwa dirinya mundur saja dari ketua prodi.
"Chat-nya muncul di zoom dan tentu itu dibaca semua peserta rapat. Tanpa prolog, tiba-tiba chat-nya minta saya mundur saja dari ketua prodi. Tentu saya marah dan membalas chat-nya itu. Saya tidak punya urusan dengan dia, beda prodi, kenapa dia yang minta saya mundur. Apa urusan dia. Kecuali kalau sesama prodi, tentu saya berpikir mungkin saya ada kesalahan dari saya sampai diminta mundur," jelasnya.
Selanjutnya, kata Hadawiah lagi, perdebatan lanjut lagi di grup WA. Chat-nya bernada mengancam.
"Chat-nya menurut saya sudah bernada ancaman karena dia bilang, dirinya minta maaf sebelum ke kampus. Maksudnya apa itu. Akhirnya kemarin dia datang dan minta saya masuk ruangan, katanya mau bicara. Tapi saya tidak mau masuk. Bisa saja saya dianiaya di dalam ruangan karena sebelumnya sudah ada pemicu," ujarnya seraya menambahkan, rencana akan melaporkan kasus itu ke pihak kepolisian.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain itu, UMS juga memberikan sanksi yang sama pada kasus dosen lainnya yang diduga mengajak melakukan tindak asusila mahasiswanya.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap 16 pelaku bentrok mahasiswa antarfakultas di Universitas Islam Makassar (UIM) yang menyebabkan sejumlah ruang sekretariat rusak.
Baca SelengkapnyaPihak UIN Sunan Ampel Surabaya langsung melakukan investigasi terkait temuan tersebut.
Baca SelengkapnyaKomisi Etik Unand melakukan pemeriksaan untuk dapat mengungkapkan masalah tersebut secara objektif.
Baca SelengkapnyaMDR mengaku tidak mengenal wanita tersebut dan telah menyerahkan daftar nama mahasiswa dan mahasiswi bimbingannya kepada pihak kampus untuk dimintai keterangan.
Baca SelengkapnyaVideo keributan viral di media sosial. Dalam salah satu postingan keributan terjadi di Jl Ampera Rt 007 Rw 002, Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Tangsel.
Baca SelengkapnyaPihak kampus saat ini tengah melakukan investigasi terkait kebenaran kasus pelecehan seksual itu.
Baca SelengkapnyaPengunggah pun berharap kejadian ini bisa segera ditangani dan mendapatkan perlindungan dari pihak kampus.
Baca SelengkapnyaPhaknya langsung memanggil seluruh siswa yang terlibat untuk mendamaikan.
Baca SelengkapnyaPerkelahian itu tidak menyebabkan luka pada dua pelajar tersebut. Usai berkelahi, mereka kembali masuk kelas seperti biasa.
Baca SelengkapnyaKapolresta Cilacap, Kombes Fannky Ani Sugiharto mengaku mendapat telepon dari staf kepresidenan, Panglima TNI, Kapolri.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus perundungan, yang dilakukan oleh gerombolan siswa SMA Binus BSD Serpong.
Baca Selengkapnya