Beredar video 2 perempuan di Kupang mempermainkan penyandang disabilitas
Merdeka.com - Video dugaan pelecehan seksual yang dilakukan dua perempuan terhadap seorang penyandang disabilitas di Kota Kupang, NTT menjadi viral. Lokasi pelecehan seksual tersebut diduga terjadi di sebuah rumah makan, Jalan El Tari Kupang. Korban diketahui berprofesi sebagai tukang parkir di kawasan tersebut.
Dalam video berdurasi 90 detik itu, kedua perempuan nampak memaksa penyandang disabilitas ini untuk foto bersama, lalu nekat meraba-raba kemaluan korban sambil tertawa. Setelah itu, salah satu remaja putri itu meraih tangan korban untuk meraba-raba kemaluannya. Belum diketahui kapan waktu pelecehan itu terjadi.
Identitas dua remaja putri ini juga belum terungkap. Namun aksi tak senonoh mereka berdua mendapat kecaman banyak pihak. Masyarakat yang menyaksikan video yang beredar itu lantas dibuat geram.
-
Siapa yang melakukan pelecehan terhadap korban? Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyampaikan bahwa peristiwa pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku hingga korban mengalami kehamilan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? 'Pamannya melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak empat kali kali sehingga korban hamil dan sudah melahirkan,' kata Tri.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Kenapa pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? Lebih lanjut, dia mengungkapkan AR sendiri tinggal sementara di rumah korban dan pelaku mengaku melakukan kekerasan seksual untuk kepuasan pribadi.
Katarina Bell Dima, warga Kelurahan Kelapa Lima, Kota Kupang mengatakan apa yang dilakukan kedua remaja ini sudah berlebihan. Yang mana korban adalah penyandang disabilitas, seharusnya menghargai bukan mengeksploitasi kekurangan korban.
"Seharusnya bikin contoh yang baik untuk perempuan di Kota Kupang, apalai anak-anak muda seperti mereka ini harusnya memikirkan masa depan mereka. Lebih bagus proses hukum, sehingga ada efek jera," katanya.
Tidak hanya masyarakat, Handicap International juga terganggu dengan aksi kedua remaja ini. NGO yang bergerak khusus bagi kaum disabilitas ini menilai, aksi tak terpuji itu sangat merendahkan harga diri kaum disabilitas.
Project Manager Advocasting for Change Handicap International, Singgih Purnomo kepada merdeka.com di Kupang mengatakan, konteks sosial masyarakat masih memandang penyandang disabilitas sebelah mata. Pelecehan seksual merupakan kondisi yang kerap terjadi dan dialami oleh penyandang disabilitas, hal ini dikarenakan masyarakat secara umum belum memahami secara baik tentang disabilitas.
"Kita sekarang punya payung hukum yang jelas, Undang-undang nomor 8 tahun 2016 tentang hak penyandang disabilitas, di mana di dalam undang undang ini pemerintah menjamin hak penyandang disabilitas dalam berbagai aspek kehidupan termasuk memastikan teman-teman disabilitas itu mendapatkan perlindungan hukum, ketika mereka mengalami kekerasan seksual seperti ini," katanya, Rabu (25/4).
Setelah diposting di salah satu Grup Facebook sejak Selasa (24/4) malam, beberapa video dan foto aksi pelecehan tersebut langsung mendapatkan banyak tanggapan netizen. Ada yang berkomentar memuji keberanian dua remaja putri ini, ada pula yang mengecam keras dan meminta pihak kepolisian untuk mengusut kasus ini.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menangkap dua pemerkosa gadis disabilitas di Makassar. Kasus pemerkosaan ini sebelumnya viral dan disorot Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan informasi, aksi penganiayaan tersebut terjadi di Jalan Kartini, Siantar, Sumatra Utara.
Baca SelengkapnyaPencuri terlihat menggondol kursi roda milik seorang lansia disabilitas yang tertidur di emperan toko.
Baca SelengkapnyaDalam video tersebut, terlihat kedua pelaku datang mengendarai sepeda motor matic dan langsung menuju target
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu di alami korban CD (55) di Jalan Gudang Baru Peluru Barat, Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaPelaku pembegalan disebut berjumlah 4 orang. Kejadian itu sendiri, terjadi sekitar Rabu (14/8) dini hari atau tepatnya sekitar pukul 04.00. WIB.
Baca SelengkapnyaPelaku sudah ditangkap di rumahnya dan kini masih dalami motifnya melakukan pelecehan pada korban.
Baca SelengkapnyaPerekam video meyakini keduanya tidak ada ikatan keluarga atau pasangan.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku karena penasaran setelah beberapa kali melihat video porno dari media sosial.
Baca SelengkapnyaDugaan pelecehan seksual itu terjadi ketika pelaku mengantar korban ke rumahnya di daerah Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (8/7) lalu.
Baca SelengkapnyaKasus itu mengemuka setelah korban berperilaku tak biasa. Kondisinya kerap gelisah dan kerap ketakutan.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku penganiayaan dibekuk di Jalan Babussalam, Makassar.
Baca Selengkapnya