Berpeluang Jadi Tuan Rumah World Cup Series, Sirkuit BMX Banyuwangi Direvitalisasi Berstandar Olimpiade
Sirkuit BMX Supercross di Banyuwangi dipastikan memenuhi semua kriteria dan siap untuk menjadi tuan rumah kejuaraan dunia (World Cup Series).
Sirkuit BMX Muncar Banyuwangi bakal menjadi sirkuit supercross berstandar Olimpiade dan menjadi yang pertama di ASEAN. Ini membuat Banyuwangi berpeluang besar menjadi salah tuan rumah piala dunia balap sepeda (World Cup Series).
Pelatih Kepala Timnas Balap Sepeda Indonesia, Dadang Haries Poernomo, mengatakan sirkuit BMX Supercross di Banyuwangi dipastikan memenuhi semua kriteria dan siap untuk menjadi tuan rumah kejuaraan dunia (World Cup Series).
"Banyuwangi akan menjadi satu-satunya daerah di Indonesia, bahkan ASEAN yang memiliki sirkuit dengan level internasional untuk supercross. Ke depan, sirkuit ini berpotensi menjadi rujukan bagi para pembalap dunia untuk berlatih, mengingat kualitas dan tantangan yang ditawarkan," ujar Dadang, usai meninjau langsung progress pembangunan sirkuit BMX supercross di Banyuwangi, Sabtu (30/11/2024).
Dadang hadir ke Banyuwangi bersama Konsultan Track Tom Ritz, Staf ahli Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), PB ISSI Jakarta, BPPW Jatim, dan berbagai pihak terkait lainnya.
Sirkuit BMX yang terletak di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi tersebut sedang dalam proses revitalisasi. Sirkuit Banyuwangi ini ditingkatkan fasilitasnya, mulai dari penambahan start hill, lintasan, hingga perluasan areal parkir.
"Sirkuit ini dirancang dengan standar kelas dunia. Bahkan setara dengan sirkuit yang digunakan untuk Olimpiade. Sirkuit ini memiliki karakteristik dan tingkat kesulitan yang sangat tinggi, menjadikannya tempat yang unik dan istimewa," kata Dadang.
Revitalisasi sirkuit BMX Muncar merupakan "hadiah" dari Menteri PUPR untuk kontingen Asian Games di Guangzhou, Tiongkok. Pembangunan sirkuit ini berawal setelah tim BMX Indonesia meraih medali emas di Asian Games.
"Selama ini tim BMX berlatih di sirkuit Banyuwangi, namun fasilitas yang ada belum memenuhi standar untuk BMX Supercross. Oleh karena itu, PB ISSI mengusulkan agar hadiah tersebut digunakan untuk membangun sirkuit BMX Supercross di Banyuwangi," ujarnya.
Sirkuit tersebut dibangun oleh Tom Ritz, seorang builder sirkuit BMX asal Amerika yang sudah berpengalaman mendesain trek untuk ajang BMX bergengsi dunia sekelas olimpiade dan kejuaraan dunia lainnya.
"Trek di sirkuit Banyuwangi merupakan salah satu yang terpanjang di dunia saat ini dengan total panjang lebih dari 400 meter. Juga ada 7 lintasan yang memiliki karakteristik berbeda sehingga memberikan tantangan yang lebih besar bagi para pembalap nasional maupun internasional," urai Dadang.
Dadang menambahkan, pembangunan sirkuit supercross ini memberikan peluang besar bagi Indonesia untuk menjadi tuan rumah salah satu seri World Cup.
Sementara Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani sangat mengapresiasi pembangunan sirkuit supercross di Banyuwangi. Menurutnya, ini akan membawa berkah bagi Banyuwangi.
"Dengan nantinya digelar event dunia di sirkuit Banyuwangi, tentu akan memberikan dampak positif bagi ekonomi di Banyuwangi," ujar Ipuk.
Sebelumnya, sirkuit yang dibangun Pemkab Banyuwangi pada 2015 tersebut juga dikenal sebagai sirkuit BMX berstandar internasional. Di mana ada 17 tanjakan yang pembangunannya telah disesuaikan dengan standard Persatuan Balap Sepeda Internasional, Union Cycliste International (UCI).
Sirkuit yang dibangun di atas lahan seluas 2 hektare ini pertama kali digunakan untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V tahun 2015 saat Banyuwangi menjadi tuan rumahnya.