BNNP Jateng Gerebek Pabrik Jaringan Malaysia Pasok Sabu ke Pemain Sepak Bola
Merdeka.com - Pabrik narkoba sabu yang digerebek oleh petugas gabungan BNN di Perumahan Cluster Graha Taman Pelangi Bukit Semarang Baru (BSB), Mijen Semarang dikendalikan oleh jaringan Internasional dari Malaysia. Ada indikasi pabrik sabu di Semarang itu telah menjadi langganan salah satu pemain sepak bola di Lamongan.
"Jadi sindikatnya sudah menyasar ke Jawa Timur. Justru ada dugaan pemakai sabunya salah satunya pemain sepak bola aktif," kata Kasi Intel BNNP Jateng, Kunarto Marzuki, Selasa (19/5).
Dia menyebut dugaan kuat pabrik sabu yang dikendalikan dari Malaysia karena petugas menemukan sejumlah peralatan pengolahan sabu dari negara Malaysia.
-
Di mana sabu ditemukan? “Jadi pada tanggal 5 Agustus anggota berhasil mengamankan salah satu tersangka yang menyimpan sabu di plafon sekolah dasar di Kota Jambi.“
-
Bagaimana WN Malaysia mengendalikan pabrik narkoba? WN Malaysia itu memandu para pekerja membuat narkoba hanya lewat video conference.
-
Bagaimana cara sabu diselundupkan? 'Awalnya kami menemukan adanya temuan narkotika jenis sabu sebanyak 2 paket sedang dengan berat kotor 202 gram yang dikirim lewat kargo bandara dengan modus ekspedisi helm,' ujar Kasat Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Manapar Situmeang kepada merdeka.com Senin (20/5).
-
Siapa yang mengendalikan pabrik narkoba di Malang? Pabrik ini dikendalikan warga negara Malaysia yang masih buron.
-
Dimana lokasi pabrik narkoba di Malang? Pabrik narkotika sintetis yang ditengarai terbesar dan tercanggih di Indonesia ini terletak di kawasan Jalan Bukit Barisan Kota Malang, Jawa Timur.
-
Narkoba apa yang disita? 'Barang bukti yang disita sebanyak 16 paket sabu, bong, pipet, gunting, senjata tajam dan barang lainnya,' ujar Komandan Tim Patroli Brimob Polda Sumut Iptu Edward Sardi di Medan.
"Itu termasuk komplotan narkoba jaringan internasional. Bahan-bahan dikirim dari sana untuk produksi di sini (Semarang), saat ini sedang proses penyelidikan untuk mengetahui pemasok bahan bakunya," jelasnya.
Hingga saat ini rumah yang dijadikan home industry pembuatan narkoba sudah dikosongkan untuk kepentingan penyelidikan. "Rumah sudah dikunci rapat. Barang bukti yang disita prekusor HCL yang dipakai untuk mengolah narkoba. Juga Ada alat asetone serta peralatan produksi, dan banyak bahan kimia cair. Sabu yang sudah jadi 5 kg dibawa ke Surabaya," ungkapnya.
Pihaknya mengimbau kepada warga perumahan saling aktif mengecek para pendatang baru. "Agar tidak kecolongan dengan masuknya pembuatan narkoba seperti sebelumnya di Halmahera. Warga harus tanggap, setiap ada penghuni baru selalu dicek ulang," ungkap Kunarto Marzuki.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pabrik tersebut sudah beroperasi selama kurang lebih 2 bulan di Kota Malang.
Baca SelengkapnyaTim gabungan mendatangi rumah pelaku di Jalan Beringin Raya, Lorong Kayu Ara, Kecamatan Ilir Timur III Palembang
Baca SelengkapnyaPolisi mengamankan 20 kg sabu serta beberapa bahan baku pembuatan sabu.
Baca SelengkapnyaBarang bukti tersebut terdiri dari 50 kilogram yang berasal dari Malaysia dan 107 kilogram dari Myanmar.
Baca SelengkapnyaHome Industri Narkotika ini dijalankan di dalam rumah mewah
Baca SelengkapnyaPara tersangka sebagai peracik mayoritas berusia masih muda. Dalam kegiatan peracikannya, mereka dipandu WN Malaysia lewat video confrence.
Baca SelengkapnyaSindikat ini telah berhasil menjual 140 kilogram sabu hanya dalam kurun waktu 7 bulan.
Baca SelengkapnyaModus pengiriman sabu tersebut disamarkan dengan barang kiriman pekerja migran Indonesia melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri mengungkap pabrik narkoba berkedok kantor EO di Malang. Pabrik ini dikendalikan warga negara Malaysia yang masih buron.
Baca SelengkapnyaInformasi Sosok Syahduddi tak menutup kemungkinan akan mendalami jaringan lain dari Murtala.Big Bos Jaringan Narkoba Murtala di Malaysia sudah Dipegang Polisi
Baca SelengkapnyaKetiga pelaku mengedarkan narkoba berasal dari jaringan peredaran sabu-sabu dari Malaysia.
Baca SelengkapnyaDalam operasi kali ini, polisi mengamankan lima orang pelaku.
Baca Selengkapnya