Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BNPB prediksi letusan Gunung Agung tak sedahsyat 1963

BNPB prediksi letusan Gunung Agung tak sedahsyat 1963 Asap Gunung Agung. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyatakan bahwa erupsi letusan Gunung Agung saat ini bisa lebih besar. Hal itu disebabkan meluapnya magma yang keluar dari perut gunung.

"Karena saat ini letusan magmatik artinya magma di perut gunung keluar dan kemungkinan erupsi lebih besar tinggi," kata Sutopo di ruang Pusdalops Graha BNPB, Jl Pramuka Kav 38, Jakarta Timur, Senin (27/11).

Gunung Agung juga sempat meletus pada tahun 1963 dan aktivitas vulkanisnya berlangsung sampai sekitar satu tahun, mulai dari 18 Februari 1963 hingga 27 Januari 1964. Namun, Sutopo menjelaskan, letusan erupsi Gunung Agung saat ini kemungkinan tak sebesar pada letusan pada tahun 1963 silam.

Dampaknya pun juga enggak tak sebesar pada bencana 54 tahun lalu tersebut. Hal itu juga disebabkan kemajuan teknologi yang mampu mensosialisasikan sigap bencana dengan cepat kepada masyarakat.

"Kalau berdasarkan analisa sementara kemungkinan kecil. Karena energi di dalam perut gunung agung tidak sebesar '63. Dampaknya kemungkinan tidak besar juga karena saat ini peralatan lebih maju. Informasi dan sosialisasi lebih maju juga," kata Sutopo.

"Kalau berlangsung setahun dari 18 Februari 1963 sampai 27 jan 64. Mencapai 20 km saat ini tertinggi 3 ribu - 4 ribu meter abunya. Kemudian materialnya menyebabkan sinar matahari tidak tembus dan mengalami dampak global 0,4 derajat," sambungnya.

Sementara, sampai saat ini terkait status awas yang ditetapkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada pagi tadi pukul 06.00 WITA belum ditemukan korban jiwa.

"Sampai saat ini belum ada korban jiwa. Belum ada korban ternak dan lainnya belum juga karena abunya juga masih sangat tipis," terang Sutopo.

Kemudian, kata dia, BNPB belum memastikan sampai kapan status awas itu berakhir. Pihaknya juga terus mendorong masyarakat untuk mengevakuasi masyarakat yang berada di radius Kawasan Rawan Bencana untuk segera mengungsi.

"Penanganan masih terus dilakukan mengingat erupsi masih terus berlangsung dan sampaikan erupsi terus berlangsung kita belum bisa memprediksikan," tutupnya. (mdk/eko)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BMKG Luruskan Informasi soal Gempa Megathrust Tinggal Tunggu Waktu: Bukan Berarti Dalam Waktu Dekat
BMKG Luruskan Informasi soal Gempa Megathrust Tinggal Tunggu Waktu: Bukan Berarti Dalam Waktu Dekat

Makna kalimat tinggal menunggu waktu muncul lantaran Selat Sunda dan Mentawai-Siberut memang dalam kondisi geografis yang dapat memicu gempa besar.

Baca Selengkapnya
Gempa Sukabumi Karena Aktivitas Gunung Salak? Ini Penjelasan PVMBG
Gempa Sukabumi Karena Aktivitas Gunung Salak? Ini Penjelasan PVMBG

Gempa bumi dengan magnitudo 4,6 mengguncang Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Gempa terjadi sekitar pukul 06.35 WIB.

Baca Selengkapnya
Semeru Erupsi Lagi, Begini Sejarah Letusan Gunung Tertinggi di Pulau Jawa
Semeru Erupsi Lagi, Begini Sejarah Letusan Gunung Tertinggi di Pulau Jawa

Teramati kolom abu setinggi 800 meter dari puncak gunung dan guguran material ke arah Besuk Kobokan.

Baca Selengkapnya
Kabupaten Bandung Diguncang 26 Kali Gempa Hari Ini
Kabupaten Bandung Diguncang 26 Kali Gempa Hari Ini

BMKG mencatat sebanyak 26 kali gempa susulan pasca-gempa bermagnitudo 5,0 di Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Kabar Hoaks Tsunami, Warga Bawean Mengungsi ke Dataran Tinggi
Gara-Gara Kabar Hoaks Tsunami, Warga Bawean Mengungsi ke Dataran Tinggi

BMKG mengimbau masyarakat agar tidak panik dan mempercayai kabar atau berita hoaks

Baca Selengkapnya
Angin Berputar di Rancaekek Puting Beliung atau Tornado? Ini Penjelasan Ilmiah BMKG
Angin Berputar di Rancaekek Puting Beliung atau Tornado? Ini Penjelasan Ilmiah BMKG

BMKG menegaskan fenomena alam di wilayah perbatasan Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung yang terjadi Rabu (21/2), merupakan puting beliung.

Baca Selengkapnya
BMKG: Isu akan Ada Gempa Susulan Lebih Besar di Bandung Hoaks
BMKG: Isu akan Ada Gempa Susulan Lebih Besar di Bandung Hoaks

BMKG mengimbau warga tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Baca Selengkapnya
Analisis BMKG: Gempa Bumi Megathrust di Indonesia Hanya Tinggal Menghitung Waktu Saja
Analisis BMKG: Gempa Bumi Megathrust di Indonesia Hanya Tinggal Menghitung Waktu Saja

Bahkan menurut BMKG, potensi terjadinya megathrust hanya tinggal menunggu waktu saja.

Baca Selengkapnya
Ternyata Potensi Gempa Megathrust Sudah Terprediksi Sebelum Tsunami Aceh 2024, Ini Penjelasan BMKG
Ternyata Potensi Gempa Megathrust Sudah Terprediksi Sebelum Tsunami Aceh 2024, Ini Penjelasan BMKG

Contohnya pernah terjadi pada tahun 2000 di Pulau Sumatera hingga tahun 2007 dengan range 7,9 Skala Ritcher (SR) sampai dengan paling besar 9,2 SR.

Baca Selengkapnya
Gunung Semeru Kembali Erupsi, Total 174 Kali sejak Awal 2024
Gunung Semeru Kembali Erupsi, Total 174 Kali sejak Awal 2024

Gunung Semeru Kembali Erupsi, Total 174 Kali sejak Awal 2024

Baca Selengkapnya
Fakta di Balik Gempa M 6,4 yang Guncang Bantul, Alarm Megathrust?
Fakta di Balik Gempa M 6,4 yang Guncang Bantul, Alarm Megathrust?

Jumat (30/6) malam, wilayah Bantul dan sekitarnya diguncang gempa yang tidak berpotensi tsunami tapi harus tetap diwaspadai.

Baca Selengkapnya
Gunung Tangkuban Perahu Dikabarkan Erupsi, Begini Faktanya
Gunung Tangkuban Perahu Dikabarkan Erupsi, Begini Faktanya

Beredar sebuah video di media sosial Facebook yang menyebut Gunung Tangkuban Perahu erupsi.

Baca Selengkapnya