BNPB prediksi letusan Gunung Agung tak sedahsyat 1963
Merdeka.com - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyatakan bahwa erupsi letusan Gunung Agung saat ini bisa lebih besar. Hal itu disebabkan meluapnya magma yang keluar dari perut gunung.
"Karena saat ini letusan magmatik artinya magma di perut gunung keluar dan kemungkinan erupsi lebih besar tinggi," kata Sutopo di ruang Pusdalops Graha BNPB, Jl Pramuka Kav 38, Jakarta Timur, Senin (27/11).
Gunung Agung juga sempat meletus pada tahun 1963 dan aktivitas vulkanisnya berlangsung sampai sekitar satu tahun, mulai dari 18 Februari 1963 hingga 27 Januari 1964. Namun, Sutopo menjelaskan, letusan erupsi Gunung Agung saat ini kemungkinan tak sebesar pada letusan pada tahun 1963 silam.
-
Apa dampak letusan Gunung Ruang? Melansir dari merdeka.com, dampak dari letusan Gunung Ruang ini mengakibatkan munculnya gelombang tsunami setinggi kurang lebih 25 meter. Gelombang tersebut disusul oleh gelombang pasang yang kedua.
-
Kenapa kekeringan di Jateng tahun ini diprediksi tidak separah tahun lalu? Meski begitu, BMKG memperkirakan musim kemarau pada tahun 2024 tidak sebesar tahun 2023. Hal ini dikarenakan tahun 2023 akan terjadi El Niño, namun pada tahun 2024 tidak akan terjadi El Niño.
-
Apa saja dampak gempa Bandung? Akibat kejadian ini, sejumlah bangunan rumah dan sekolah di wilayah Pangalengan hingga Kabupaten Garut rusak parah bahkan hancur. Berikut potret dampaknya.
-
Apa dampak Gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan.
-
Bagaimana letusan Gunung Ruang? Saat Gunung Ruang erupsi terlihat jelas lava berwarna oranye dan merah terlihat di puncaknya, terlebih kejadian tersebut berlangsung pada malam hari. Aktivitas gunung ini meningkat setelah kegempaan vulkanik dan awan abu. Suhunya pun memanas, letusan eksplosif terjadi ketika magma mulai dingin dan kental.
-
Bagaimana cara meminimalisir dampak bencana gunung meletus? Dengan melakukan pemantauan yang intensif terhadap aktivitas gunung berapi, diperoleh informasi yang akurat mengenai perubahan-perubahan yang terjadi pada gunung berapi tersebut.
Dampaknya pun juga enggak tak sebesar pada bencana 54 tahun lalu tersebut. Hal itu juga disebabkan kemajuan teknologi yang mampu mensosialisasikan sigap bencana dengan cepat kepada masyarakat.
"Kalau berdasarkan analisa sementara kemungkinan kecil. Karena energi di dalam perut gunung agung tidak sebesar '63. Dampaknya kemungkinan tidak besar juga karena saat ini peralatan lebih maju. Informasi dan sosialisasi lebih maju juga," kata Sutopo.
"Kalau berlangsung setahun dari 18 Februari 1963 sampai 27 jan 64. Mencapai 20 km saat ini tertinggi 3 ribu - 4 ribu meter abunya. Kemudian materialnya menyebabkan sinar matahari tidak tembus dan mengalami dampak global 0,4 derajat," sambungnya.
Sementara, sampai saat ini terkait status awas yang ditetapkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada pagi tadi pukul 06.00 WITA belum ditemukan korban jiwa.
"Sampai saat ini belum ada korban jiwa. Belum ada korban ternak dan lainnya belum juga karena abunya juga masih sangat tipis," terang Sutopo.
Kemudian, kata dia, BNPB belum memastikan sampai kapan status awas itu berakhir. Pihaknya juga terus mendorong masyarakat untuk mengevakuasi masyarakat yang berada di radius Kawasan Rawan Bencana untuk segera mengungsi.
"Penanganan masih terus dilakukan mengingat erupsi masih terus berlangsung dan sampaikan erupsi terus berlangsung kita belum bisa memprediksikan," tutupnya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Makna kalimat tinggal menunggu waktu muncul lantaran Selat Sunda dan Mentawai-Siberut memang dalam kondisi geografis yang dapat memicu gempa besar.
Baca SelengkapnyaGempa bumi dengan magnitudo 4,6 mengguncang Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Gempa terjadi sekitar pukul 06.35 WIB.
Baca SelengkapnyaTeramati kolom abu setinggi 800 meter dari puncak gunung dan guguran material ke arah Besuk Kobokan.
Baca SelengkapnyaBMKG mencatat sebanyak 26 kali gempa susulan pasca-gempa bermagnitudo 5,0 di Kabupaten Bandung, Jawa Barat
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau masyarakat agar tidak panik dan mempercayai kabar atau berita hoaks
Baca SelengkapnyaBMKG menegaskan fenomena alam di wilayah perbatasan Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung yang terjadi Rabu (21/2), merupakan puting beliung.
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau warga tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Baca SelengkapnyaBahkan menurut BMKG, potensi terjadinya megathrust hanya tinggal menunggu waktu saja.
Baca SelengkapnyaContohnya pernah terjadi pada tahun 2000 di Pulau Sumatera hingga tahun 2007 dengan range 7,9 Skala Ritcher (SR) sampai dengan paling besar 9,2 SR.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru Kembali Erupsi, Total 174 Kali sejak Awal 2024
Baca SelengkapnyaJumat (30/6) malam, wilayah Bantul dan sekitarnya diguncang gempa yang tidak berpotensi tsunami tapi harus tetap diwaspadai.
Baca SelengkapnyaBeredar sebuah video di media sosial Facebook yang menyebut Gunung Tangkuban Perahu erupsi.
Baca Selengkapnya