BNPB sebut Indonesia butuh alat deteksi tsunami
Merdeka.com - Pasca gempa dan tsunami yang menimpa Palu, Sulawesi Tengah, Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan Indonesia butuh alat deteksi tsunami atau BUOY Tsunami Early Warning System (TEWS).
Sutopo menjelaskan, Indonesia adalah bagian dari wilayah rawan tsunami serta menimbulkan banyak korban.
"Kalau menurut saya memerlukan sangat memerlukan wilayah Indonesia itu yang rawan tsunami kejadian tsunami sering terjadi dan menimbulkan banyak korban," katanya di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Minggu (30/9).
-
Apa dampak Gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan.
-
Apa kerusakan akibat gempa di Bali? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung.'Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh,' kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Bagaimana mitigasi bencana di Sumut? Salah satu aspek utama dari mitigasi bencana adalah identifikasi risiko dan kerentanannya. Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang potensi bencana yang mungkin terjadi di suatu wilayah, seperti gempa bumi, banjir atau badai.Dengan memahami risiko ini, pihak terkait dapat merancang langkah-langkah konkret untuk mengurangi dampak potensial dan meminimalkan kerugian yang mungkin terjadi.
-
Kerusakan apa yang terjadi akibat gempa Bantul? Bupati Halim menambahkan dampak dari gempa tersebut sebagian besar mengakibatkan kerusakan rumah ringan, rata-rata pada bagian atap. Sementara itu bangunan utama tetap utuh.
-
Apa saja dampak gempa Bandung? Akibat kejadian ini, sejumlah bangunan rumah dan sekolah di wilayah Pangalengan hingga Kabupaten Garut rusak parah bahkan hancur. Berikut potret dampaknya.
-
Apa penyebab gempa Sangihe? Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofiksika (BMKG) menyatakan gempa itu dipicu aktivitas deformasi batuan.
Dia menjelaskan, hingga saat ini pihak pemerintah belum memfasilitasi alat tersebut. Ada beberapa hal, kata Sutopo, yang jadi hambatan. Salah satunya yaitu terkait pendanaan.
"Kalau kita melihat ya pendanaan apalagi turun setiap tahun. Dulu sempat hampir mendekati 2 triliun tahun ini hanya 700 miliar. Nah ini jadi kendala, di satu sisi ancaman bencana meningkat masyarakat yang terpapar resiko semakin meningkat kejadian bencana meningkat," papar Sutopo.
Sutopo juga menjelaskan sampai saat ini anggaran penanggulangan bencana setiap tahun di BNPB mengalami penurunan. Sehingga kata dia berpengaruh dengan upaya navigasi kepada masyarakat.
"Bagaimana kita bersosialisasi. Bagaimana melakukan pengurangan resiko bencana. Memasang peringatan dini dan menjadi terbatas karena anggarannya memang terus berkurang," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diakuinya kapan tepatnya gempa megathrust akan terjadi masih sangat sulit.
Baca SelengkapnyaSuharyanto menerangkan, kesiapsiagaan tersebut dilatarbelakangi prediksi oleh para ilmuan dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Baca SelengkapnyaHingga tahun ini BPBD belum bisa melakukan pengadaan EWS baru karena harganya mahal
Baca SelengkapnyaBMKG mencatat bahwa di Indonesia terdapat banyak potensi gempa akibat pergerakan lempeng di zona megathrust.
Baca SelengkapnyaBNPB mencatat empat titik di Riau terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Baca SelengkapnyaSuharyanto juga memberikan bantuan secara simbolis kepada para warga yang terdampak gempa.
Baca SelengkapnyaSelama ini peringatan dini bencana banjir di Sumatera Barat hanya mengandalkan hasil analisa dan prakiraan cuaca diterbitkan BMKG.
Baca SelengkapnyaDaryono mengatakan, gempa besar pada dua megathrust di Indonesia tinggal menunggu waktu.
Baca SelengkapnyaSemua pengeras suara masjid di sepanjang pesisir setempat akan difungsikan sebagai pengganti sirine tsunami.
Baca SelengkapnyaIndonesia bagian tengah dan timur mayoritas masih akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga deras pada Agustus
Baca SelengkapnyaKorban jiwa yang meninggal dunia akibat bencana tersebut tercatat menjadi 50 orang, 27 orang hilang, 37 orang luka-luka.
Baca SelengkapnyaIa menjelaskan dalam keilmuan geologi erupsi gunung berapi seperti ini berpotensi menyebabkan tsunami.
Baca Selengkapnya