Briptu Hasbudi Divonis 3 Tahun, Dirkrimsus Polda Kaltara: Masih Fokus 2 Perkara Lagi

Merdeka.com - Pengadilan Negeri Tanjung Selor vonis 3 tahun bui Briptu Hasbudi. Personel Polairud Polda Kalimantan Utara (Kaltara) itu dijerat atas kepemilikan tambang emas ilegal.

Sidang dipimpin oleh Hakim Ketua Khoirul Anas didampingi Fajar Kurniawan dan Cristoper selaku Anggota Majelis Hakim.

Hasbudi di tuntut Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Bulungan 3 tahun penjara dan denda Rp 2 miliar subsider 6 bulan kurungan.

JPU dari Kejari Bulungan Rahmatullah Aryani menyebut, bahwa terdakwa Hasbudi terbukti melanggar pasal 158 juncto pasal 35 ayat 1 UU No. 3 tahun 2020 tentang perubahan atas UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (Minerba).

Atas vonis tersebut, Dirkrimsus Polda Kaltara Kombes Hendy F Kurniawan mengatakan Briptu Hasbudi memiliki peran cukup sentral dalam menjalankan bisnis ilegalnya tersebut.

"Kami tidak mentarget orang per orang, tetapi berdasar dari pembuktian fakta penyidikan dan terhadap Briptu Hasbudi tersebut memang memiliki peran sangat sentral dalam bisnis illegalnya," kata Hendy seperti dikutip Antara, Selasa (4/10).

Dalam putusannya, terdakwa Hasbudi bersalah dan melanggar peraturan perundang-undangan sesuai tuntutan.

"Apresiasi untuk tim Jaksa Penuntut Umum dan menghormati vonis oleh Hakim Pengadilan Negeri Tanjung Selor. Penyidikan terhadap Briptu Hasbudi, kami masih fokus terhadap 2 perkara lagi yaitu illegal Trading dan TPPU serta perkara melakukan usaha di kawasan hutan lindung," tuturnya.