Bupati Madiun bantah daerahnya pernah jadi basis PKI
Merdeka.com - Bupati Madiun Muhtarom membantah daerahnya jadi basis Partai Komunis Indonesia (PKI). Menurut Muhtarom, Madiun disebut sebagai basis PKI karena kebetulan pimpinan PKI pernah mengadakan rapat di daerahnya pada tahun 1948.
"Madiun bukan daerah komunis," katanya saat memimpin Peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh tanggal 1 Oktober pada tahun 2013 di Madiun, Jawa Timur, seperti dikutip dari Antara, Selasa (1/10).
Upacara yang berlangsung sangat sederhana dan khidmat dengan upacara bendera di Monumen Kresek, Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun itu diikuti seluruh pejabat dan Forpimda di wilayah Kota dan Kabupaten Madiun, Forpimda Koordinator, perwakilan siswa, mahasiswa, guru, serta karyawan BUMN dan BUMD setempat.
-
Siapa yang memimpin PKI saat peristiwa G30S PKI? Di mana peristiwa ini dilancarkan oleh PKI yang saat itu dipimpin Dipa Nusantara (DN) Aidit dan Pasukan Cakrabirawa di bawah kendali Letnan Kolonel Untung Syamsuri.
-
Kapan PKI dibubarkan? Sampai pada akhirnya mereka berseteru hingga keberadaannya pun dibredel. Para anggota PKI pun dipecat dari kabinet dan partai merah tersebut dibubarkan.
-
Mengapa tahanan PKI di Madiun kebal peluru? Benar saja, saat celana lurah itu dibuka. Dia langsung lemas, lantas meninggal. Kasus Kebal Peluru ini Bukan Satu-Satunya Dalam Pemberontakan Madiun
-
Mengapa peringatan G30S PKI penting? Peringatan G30S PKI … Jangan Biarkan Masa Kelam ini Terulang Kembali di Masa Depan!.
-
Apa yang dikampanyekan Bupati Ipuk di Hari Santri Banyuwangi? 'Sebagaimana tema hari santri, Jihad Santri Jayakan Negeri, bisa berupa jihad melawan perundungan di lingkungan pendidikan,' pesan Ipuk saat memberikan amanat pada upacara HSN di halaman Pendopo Shaba Swagata Blambangan, Minggu (22/10).
-
Apa tujuan utama G30S PKI? Terdapat latar belakang dan tujuan tertentu yang berada di balik sejarah G30S PKI yang kelam ini. G30S PKI dilakukan bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan saat itu.
Dalam upacara tersebut, Bupati Madiun menyampaikan keinginannya untuk melepas predikat Madiun sebagai daerah atau basis PKI yang dinilai negatif.
"Pada tahun 1948, Muso dan kawan-kawannya pernah mengadakan rapat di sini dan ditumpas oleh pemerintah, sehingga kami ingin mengubah citra yang terlanjur melekat kepada umum bahwa Madiun dikenal sebagai basis atau kota PKI," katanya.
Untuk melepas julukan tersebut, pihak Pemkab maupun Pemkot Madiun terus memaksimalkan pembangunan dan memunculkan potensi bidang lain yang lebih baik dan positif.
"Upacara ini sebagai peringatan untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur mempertahankan keutuhan NKRI dan Pancasila dari ideologi komunis," ujarnya.
Menurut dia, melalui peringatan tersebut, pengamalan ideologi Pancasila oleh masing-masing individu warga negara di wilayah Madiun khususnya, dapat lebih baik lagi.
"Semua warga negara harus mengamalkan nilai-nilai Pancasila yang menjadi dasar negara. Terlebih bagi para generasi muda yang mulai melupakan pedoman Pancasila dan lebih menyukai budaya asing," ungkap dia.
Secara terpisah, Kepala Bagian Humas dan Protokol Kabupaten Madiun, Hery Supramono, menambahkan, untuk lepas dari julukan tersebut, pihak Pemkab Madiun telah mengoptimalkan potensi di bidang industri, perdagangan, pendidikan, dan wisata sejarah.
"Monumen Kresek yang menjadi saksi sejarah, misalnya, akan dimunculkan potensinya sebagai objek wisata sejarah. Saat ini, pemkab terus berbenah," kata Hery.
Upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Madiun selalu digelar di Monumen Kresek setiap tahunnya. Panitia pelaksananya bergantian antara jajaran Pemerintah Kabupaten Madiun dengan Kota Madiun.
"Tahun ini, jatah Kabupaten Madiun yang menjadi panitianya, sehingga upacara dipimpin oleh Bupati Madiun Muhtarom," kata Hery.
Dipilihnya Monumen Kresek sebagai tempat upacara karena lokasi tersebut merupakan bekas tempat pembantaian korban pemberontakan PKI Madiun pada tahun 1948. Korban yang dibantai adalah para tokoh masyarakat, ulama, dan pejabat pada waktu itu yang jumlahnya mencapai ratusan orang.
Untuk mengenang jasa mereka dalam mempertahankan ideologi Pancasila, pemerintah akhirnya membangun sebuah monumen di tempat tersebut. Monumen itu akhirnya diberi nama Monumen Kresek karena berada di Desa Kresek dan menjadi salah satu objek wisata sejarah di Kabupaten Madiun. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Said Didu beralasan dirinya tidak bermusuhan dengan Apdesi.
Baca SelengkapnyaMantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu menolak mediasi yang diinisasi pimpinan pusat Asosiasi Pemerintah Desa Serluruh Indonesia (Apdesi)
Baca SelengkapnyaAnies menegaskan, Indonesia hari ini membutuhkan pemerataan pertumbuhan.
Baca SelengkapnyaBudiman mengaku akan menerima tawaran menjadi menteri. Apabila tidak ada orang yang lebih baik dari dirinya untuk mengisi jabatan tersebut.
Baca SelengkapnyaMenurutnya santet bukannya hanya ada di Kalimantan. Namun ada di semua daerah
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyentil Dharma Pongrekun karena salah data soal Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko membantah tuduhan meminta jatah menteri ke PDIP.
Baca SelengkapnyaDPW Bali juga tak sepakat pernyataan Lukman Edy yang menyebut PKB telah meninggalkan ajaran Gus Dur dan kehilangan ruh perjuangan di bawah kepimpinan Cak Imin.
Baca SelengkapnyaPKS menggelar Kick Off Kampanye Nasional 2024 dengan meluncurkan program kampanye gagasan, salah satunya Jakarta tetap Ibu Kota Negara.
Baca SelengkapnyaBambang memastikan IKN bukan tempat buangan untuk ASN yang berkinerja buruk.
Baca SelengkapnyaMantan Bupati Indramayu, Lucky Hakim mengaku tidak pernah memberikan sokongan dana untuk Pondok Pesantren (ponpes) Al-Zaytun.
Baca SelengkapnyaDudung kemudian mempertanyakan Megawati, yang tidak menyinggung ketidaknetralan Badan Intelijen Negara atau BIN.
Baca Selengkapnya