Buru Pembunuh Pasutri di Binjai, Polisi Periksa Sejumlah Saksi
Merdeka.com - Polisi masih mendalami kasus pembunuhan terhadap pasangan suami istri (pasutri), Sugianto (56) dan Astuti (59), yang ditemukan tewas mengenaskan di Perkebunan Tebu PTPN2 di Kota Binjai, Sumatera Utara, Senin (22/2). Sejumlah saksi dimintai keterangan untuk mengungkap pelakunya.
"Satreskrim Polres Binjai dibantu tim dari Direktorat Kriminal Umum Polda Sumut masih bekerja di lapangan untuk mengungkap kasus pembunuhan sadis ini. Mohon waktu dan doanya agar kasus ini cepat terungkap," kata Kasubbag Humas Polres Binjai, AKP Siswanto Ginting, Selasa (23/2).
Dia memaparkan, sejumlah saksi sudah dimintai keterangan. "Yang kita periksa itu keluarga dan pedagang di Pasar Tavip, tempat kedua korban berbelanja sebelum ditemukan meninggal dunia," jelas Siswanto.
-
Siapa yang terlibat dalam kasus ini? Terdakwa Fatia Maulidiyanti menjalani pemeriksaan dalam sidang kasus dugaan pencemaran nama baik Menko Luhut Binsar Pandjaitan pada hari ini, Senin (28/8).
-
Siapa yang menemukan korban? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Siapa yang diduga menjadi pelaku? “Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,“ ungkapnya.
-
Siapa yang sedang diselidiki investigator? Pasalnya, ada banyak sekali kejahatan perang yang terjadi di Ukraina yang sampai sekarang masih bertempur melawan Rusia.
-
Bagaimana kepolisian mengungkap kasus pembunuhan siswi SMP di Palembang? Kasus tersebut berhasil terungkap oleh kepolisian dengan menggunakan metode modern Scientific Crime Investigation (SCI).
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
Sebelumnya, jasad Sugianto dan Astuti ditemukan di parit sekitar kebun tebu PTPN2, Kelurahan Tunggurono Kecamatan Binjai Timur, Senin (22/2) sekitar pukul 09.30 WIB. Astuti mengalami luka diduga akibat senjata tajam di leher dan sekitar wajah serta memar di kepala, sedangkan suaminya mengalami pecah kepala yang diduga akibat hantaman benda tumpul.
"Diduga merupakan korban pembegalan. Motifnya mengambil sepeda motor jenis Honda Vario serta barang berharga milik korban. Itu diambil oleh pelaku," ujar Siswanto.
Polisi menduga pelaku lebih dari satu orang. Dugaan ini diperkuat dari kondisi luka-luka yang dialami korban. "Yang suami badannya besar, tak mungkin tidak melakukan perlawanan. Istinya diduga ikut membantu, sehingga juga disabet pada bagian hidung dan dagu," jelas Siswanto.
Berdasarkan keterangan keluarga, Sugianto dan Astuti berboncengan untuk berbelanja ke Pasar Tavip Kota Binjai sekitar pukul 04.00 WIB. Namun hingga pukul 06.00 pasangan pedagang kelontong ini tidak kunjung pulang.
Putri mereka, Alika (19), gelisah ayah dan ibunya tak kunjung pulang. Dia memberi tahu paman dan abang iparnya untuk mencari.
"Mereka berangkat untuk mencari dan menyisir sepanjang jalan dari rumah hingga ke Pasar Tavip," ujar Siswanto.
Di Pasar Tavip, Alika bertanya ke pedagang yang dia kenal soal keberadaan ayah-ibunya. Seorang pedagang memastikan keduanya datang berbelanja dan sempat membeli jengkol sekitar pukul 05.30 WIB. "Selanjutnya keduanya kembali ke rumah," jelas Siswanto.
Pencarian dilanjutkan. Keluarga menyisir sepanjang Jalan Gajah Mada. Sekitar pukul 9.30 WIB, mereka melihat kedua korban tewas mengenaskan di parit dekat perempatan jalan kebun Dusun XII Kelurahan Tunggurono.
Kasus pembunuhan pasutri ini menjadi pembicaraan di media sosial. Namun, perbincangan justru bukan karena temuan jasad, melainkan informasi mengenai hilangnya tiga sepeda motor di sekitar lokasi kejadian saat polisi melakukan olah TKP.
Namun, polisi belum menerima laporan terkait tiga sepeda motor yang hilang itu. "Belum ada laporan kehilangan. Yang saya tahu kemarin itu, sepeda motor salah bawa. Sampai saat ini belum ada laporan kehilangan," jawab Siswanto.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketika dikonfirmasi soal pelaku adalah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), polisi masih melakukan pendalaman.
Baca SelengkapnyaSantri-santri ini mengalami luka bakar dan sobek karena ledakan petasan.
Baca SelengkapnyaPolisi ini pernah memiliki senior yang mendoakannya tak jadi Kapolsek Lubuk Batu Jaya saat masih sama-sama Bintara. Namun kini yang terjadi justru sebaliknya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Warga pun langsung membawa korban untuk segera dilarikan ke Puskesmas terdekat.
Baca SelengkapnyaSetelah buron hampir dua pekan, pembunuh empat dalam satu keluarga di Musi Banyuasin ditangkap.
Baca SelengkapnyaBrigadir Polisi Dua (Bripda) MAI harus menjalani penempatan khusus (patsus) akibat menganiaya istrinya, DA yang memergokinya berduaan dengan perempuan lain.
Baca SelengkapnyaJenazah Briptu Rian diketahui dimakamkan di pemakaman umum Desa Sumberejo, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang, Minggu (9/6).
Baca Selengkapnya"Saya sering dihantui korban, kadang mimpi digerebek polisi, hidup saya tak tenang," ungkap tersangka KL
Baca SelengkapnyaPolisi sedang mendalami terus kasus ini dengan mencari alat-alat bukti.
Baca Selengkapnya