Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Calon komisioner KPI sentil minimnya siaran konten lokal di televisi

Calon komisioner KPI sentil minimnya siaran konten lokal di televisi Ilustrasi menonton televisi. ©2014 Merdeka.com/shutterstock.com/Dmitriy Karelin

Merdeka.com - Dalam fit and proper test 27 calon komisioner KPI dengan Komisi I DPR, salah satu pembahasan yang digadang adalah mengenai tayangan televisi nasional yang dinilai sangat 'Jakartasentris'. Sebab, banyak muatan televisi nasional banyak mengedepankan hal-hal berbau DKI Jakarta.

Salah seorang calon Komisioner KPI, Agus Sudibyo mengatakan, masalah tersebut sudah tercantum dalam Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS), Undang-Undang Penyiaran, dan Undang-Undang Pers.

"Aturannya sudah ada, hanya bagaimana mengubah nature. Kalau perlu belajar dari radio (mengenai aspek) lokalitas. Ini persoalan yang sistemik jadi harus pelan," ujar Agus di Gedung DPR RI Senayan, Senin (18/7).

"Mungkin memang tidak ada pelanggaran etika, tapi kita bicara soal kepantasan dan kepatutan media. Maka hal itu perlu dievaluasi bersama," katanya menambahkan.

Agus mencontohkan hal tersebut dalam pemberitaan mengenai Pilkada 2017, di mana hanya isu Pilkada DKI saja yang dianggap mendomasi media massa. Itu dianggap wajar mengingat Jakarta merupakan ibu kota negara, namun dia menilai hal tersebut sangat tidak berimbang dengan Pilkada di daerah lain.

Calon komisioner lainnya, Agung Suprio mengatakan, stasiun televisi nasional yang membuka jaringan di tingkat lokal, seharusnya memenuhi aturan penayangan siaran berisi 10 persen konten lokal. Namun pada kenyataannya, sampai saat ini belum semua stasiun televisi nasional mau mematuhi syarat tersebut.

"Kalau sehari, 2 sampai 2,5 jam per hari. Tapi kalau kita lihat selama ini, hanya mendirikan stasiun-stasiun lalu me-relay acaranya," kata Agung.

Terlebih lagi, kata Agung, persentase tayangan lokal yang sudah minim durasi itu (tidak mencapai 10 persen), ditayangkan justru bukan di waktu 'primetime' atau jam tayang utama.

"KPI seharusnya memiliki indikator penyiaran konten lokal. Sehingga ketika sudah mampu, dapat ditingkatkan menjadi 50 persen," pungkasnya.

Diketahui, aturan mengenai ketentuan 10 persen tayangan lokal itu tercantum dalam Bab XXV P3SPS, tentang Program Lokal dalam Sistem Stasiun Jaringan.

Bahkan, dalam Pasal 68 disebutkan bahwa 'Program siaran lokal wajib diproduksi dan ditayangkan dengan durasi paling sedikit 10 persen untuk televisi, dan paling sedikit 60 persen untuk radio dari seluruh waktu siaran berjaringan per hari'.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Blak-blakan Ridwan Kamil Pilih Komeng di Pemilu 2024, Alasannya Lucu
Blak-blakan Ridwan Kamil Pilih Komeng di Pemilu 2024, Alasannya Lucu

Menurut Ridwan Kamil, kondisi demokrasi di tanah air masih perlu diperbaiki

Baca Selengkapnya
Analisis Debat Perdana Pilgub Jakarta: Menguji Rasionalitas Program Ketiga Paslon
Analisis Debat Perdana Pilgub Jakarta: Menguji Rasionalitas Program Ketiga Paslon

Debat perdana Pilkada Jakarta akan digelar malam ini.

Baca Selengkapnya
Tidak Mudah, Begini Perjalanan TV Digital Masuk Daerah Tertinggal, Terluar, dan Terdepan Indonesia
Tidak Mudah, Begini Perjalanan TV Digital Masuk Daerah Tertinggal, Terluar, dan Terdepan Indonesia

Membangun infrastruktur penyiaran di daerah ini butuh ekstra perjuangan.

Baca Selengkapnya
Anies Sebut IKN Ketimpangan Baru, TPN Ganjar-Mahfud: Itu Simbol Pembangunan Tak Lagi Jawasentris
Anies Sebut IKN Ketimpangan Baru, TPN Ganjar-Mahfud: Itu Simbol Pembangunan Tak Lagi Jawasentris

Anies memberi tanggapan seusai ditanya seberapa besar prospek pembangunan IKN untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya
Walhi DKI Jakarta: RUU DKJ Sarat Muatan Nepotisme
Walhi DKI Jakarta: RUU DKJ Sarat Muatan Nepotisme

Walhi DKI Jakarta menyoroti adanya dewan kawasan aglomerasi dalam RUU DKJ

Baca Selengkapnya
Potret Kartika Putri yang Kini Jadi Sorotan Usai Sebut Ingin Dengar Capres Ngaji, Ramai Dihujat Netizen
Potret Kartika Putri yang Kini Jadi Sorotan Usai Sebut Ingin Dengar Capres Ngaji, Ramai Dihujat Netizen

Kartika Putri kini tengah menjadi sorotan. Hal itu lantaran celotehannya yang mengaku ingin mendengar para calon presiden Indonesia mengaji.

Baca Selengkapnya
Anies Tak Berniat ke IKN: Kita Kampanye ke Tempat yang Ada Orangnya, Kan Mencari Suara
Anies Tak Berniat ke IKN: Kita Kampanye ke Tempat yang Ada Orangnya, Kan Mencari Suara

Anies menjelaskan, prioritasnya dalam masa kampanye ini adalah daerah-daerah yang banyak penduduknya.

Baca Selengkapnya
PKS: Popularitas Suswono Memang Paling Kecil, Tapi Pak RK Lebih Besar
PKS: Popularitas Suswono Memang Paling Kecil, Tapi Pak RK Lebih Besar

Elektabiitas cawagub Jakarta Suswono paling kecil dalam survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI).

Baca Selengkapnya