Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Catatan Sejarah Gempa dan Tsunami di Bali Hingga 2019

Catatan Sejarah Gempa dan Tsunami di Bali Hingga 2019 Kerusakan akibat Gempa Bali. ©istimewa

Merdeka.com - Terjadinya gempa bumi yang berkekuatan 5,8 magnitudo di Bali, pada Selasa (16/7) lalu, menambah daftar sejarah gempa bumi di Bali dan ada juga yang menimbulkan tsunami.

Kabid Manajemen Operasi Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu, BMKG Ariska Rudyanto menjelaskan, di Bali ada tiga sumber utama potensi gempa yang memicu tsunami yang pernah terjadi yaitu berada di bagian utara laut Bali, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng dan bagian selatan Bali.

"Ada tiga sumber utama potensi gempa dan tsunami di Bali," kata Ariska di Kantor BMKG Wilayah III Denpasar, Kuta, Bali, Senin (22/7).

Ariska menjelaskan, dari catatan sejarah kolonial Belanda, gempa diikuti tsunami pernah terjadi di Bali Utara, diperkirakan tanggal 22 tahun November 1815 yang dengan berkekuatan Magnitudo 7.

"Pertama itu di utara Bali, namanya ada Sesar Naik flores. Menurut catatan sejarah dari kolonial Belanda ada ribuan orang meninggal di utara Bali," ujarnya.

Kemudian, gempa kedua pada tanggal 13 Mei 1857 wilayah Bali Utara kembali diguncang gempa bumi berkekuatan M = 7,0. Gempa bumi kuat dengan episenter di laut ini dilaporkan memicu tsunami yang menyebabkan sebanyak 36 orang meninggal dunia.

Selanjutnya pada tahun tangga 14 Juli tahun 1976 berkekuatan M=6,5 populer disebut sebagai gempa di Seririt. Gempa yang dipicu oleh aktivitas sesar ini menyebabkan kerusakan parah di Buleleng dan Negara, Kabupaten Jembarana.

Dari catatan sebanyak 573 orang meninggal dunia di Buleleng, Jembrana, dan Tabanan. Sementara 4.000 orang lainnya luka-luka dan sekitar 450.000 orang kehilangan tempat tinggal.

"Gempa bumi ini dilaporkan memicu tsunami kecil di pantai utara Bali," ujar Ariska.

Selanjutnya, gempa pada tanggal 21 Januari tahun 1917 yang terjadi di tenggara Pulau Bali. Gempa ini dikabarkan menyebabkan longsoran hebat di sejumlah wilayah di Bali. Sebanyak 1.500 orang dikabarkan meninggal. "Gempa ini memicu tsunami di Kabupaten Klungkung dan Benoa setinggi 2 meter," jelas Ariska.

Lalu, gempa bumi yang terjadi pada tanggal 13 Oktober tahun 2011 di bagian selatan Bali dengan kekuatan 6,8 Magnitudo. Episenter terletak di 143 km arah barat Nusa Dua. Gempa ini juga dirasakan di Yogyakarta, Mataram dan Malang. Puluhan orang dikabarkan mengalami luka-luka.

"Ini tidak menimbulkan tsunami tetapi menimbulkan beberapa kerusakan banyak bangunan di Denpasar, Kuta dan Nusa Dua bahkan melebar atau meluas sampai ke Banyuwangi sampai Jember ada banyak kerusakan ringan," ujarnya.

ariska rudyanto©2019 Merdeka.com/Moh Kadafi

Kemudian, masih pada pusat yang sama, tahun 2019, Selasa (16/7) lalu, gempa kembali terjadi dengan magnitudo 5,8. BMKG mencatat sebanyak 14 kali gempa susulan dengan magnitudo 2,4 hingga 3,5. "Gempa bumi ini merupakan bagian dari rangkaian gempa bumi Bali akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia," ujar Ariska.

Ariska juga meminta masyarakat tetap tenang dan selalu waspada. Terutama, dalam diri kita sendiri, keluarga dan Pemerintah.

"Mari kita bersama-sama mewaspadai ini. Harus terus diupayakan dan ditanamkan bahwa kita bisa selamat dari kira sendiri," ujar Ariska.

"Ibaratnya sama dengan di jalan, di jalan itu kita ketabrak bisa mati. Itu potensi tertinggi. Tapi kalau kita siap siaga mau ke tabrak pun kita aman. Hal-hal seperti itu yang sebenarnya kita harus tanamkan ke masyarakat," ujar Ariska.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gempa Magnitudo 5,8 Guncang Laut Bali, Begini Penjelasan BMKG
Gempa Magnitudo 5,8 Guncang Laut Bali, Begini Penjelasan BMKG

Gempa tektonik dengan kekuatan 5,8 magnitudo mengguncang wilayah Laut Bali sekitar pukul 07.16 Wib, pada Sabtu (9/9).

Baca Selengkapnya
Bukan Terkait Zona Megathrust, Ternyata Ini Penyebab Berau Diguncang Gempa 19 Kali
Bukan Terkait Zona Megathrust, Ternyata Ini Penyebab Berau Diguncang Gempa 19 Kali

Berdasarkan analisis tim BMKG, rentetan gempa tersebut tersebar di beberapa titik yang berlokasi di darat Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya
BMKG Pasuruan Catat 153 Kali Gempa Susulan di Tuban & Pulau Bawean Jatim Hingga Sabtu Pagi
BMKG Pasuruan Catat 153 Kali Gempa Susulan di Tuban & Pulau Bawean Jatim Hingga Sabtu Pagi

Rentetan gempa Tuban sejak Jumat pagi dipicu sesar aktif di Laut Jawa.

Baca Selengkapnya
Bali dan Lombok Diguncang Gempa 4,8 Magnitudo
Bali dan Lombok Diguncang Gempa 4,8 Magnitudo

Gempa bumi yang terjadi jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia di bawah lempeng Eurasia.

Baca Selengkapnya
BMKG: 16 Kali Gempa Susulan Guncang Tuban, Terbesar Magnitudo 5,3
BMKG: 16 Kali Gempa Susulan Guncang Tuban, Terbesar Magnitudo 5,3

Hingga pukul 13.10 WIB, ada delapan kali gempa susulan.

Baca Selengkapnya
Bali Diguncang Gempa M 4,8 di Darat, BMKG: Sesar Aktif jadi Pemicunya
Bali Diguncang Gempa M 4,8 di Darat, BMKG: Sesar Aktif jadi Pemicunya

Getaran gempa cukup kuat dirasakan karena terjadi di darat.

Baca Selengkapnya
Update! Gempa Susulan di Bawean Capai 229 Kali, 8 Getaran Masih Dirasakan
Update! Gempa Susulan di Bawean Capai 229 Kali, 8 Getaran Masih Dirasakan

Dari catatan Badan Meterorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika kelas II Pasuruan, gempa bumi susulan Bawean sudah mencapai 229 kali.

Baca Selengkapnya
Daftar Bagunan Rusak di Bali Terdampak Gempa Darat Berkekuatan Magnitudo 4,8
Daftar Bagunan Rusak di Bali Terdampak Gempa Darat Berkekuatan Magnitudo 4,8

Dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Gianyar

Baca Selengkapnya
BNPB: 58 Kali Gempa Susulan Guncang Tuban, Pulau Bawean, Gresik dan Surabaya
BNPB: 58 Kali Gempa Susulan Guncang Tuban, Pulau Bawean, Gresik dan Surabaya

Gempa susulan terjadi pascagempa yang mengguncang sejumlah kawasan di Jawa Timur, Jumat (22/3).

Baca Selengkapnya
Analisis BMKG Terkait Gempa Beruntun di Tuban
Analisis BMKG Terkait Gempa Beruntun di Tuban

Hasil analisis menjelaskan, sesar aktif tersebut mengalami pergeseran.

Baca Selengkapnya
Gempa Gorontalo Masuk Kategori Merusak, Ini Penyebabnya
Gempa Gorontalo Masuk Kategori Merusak, Ini Penyebabnya

Gempa magnitudo 6,4 terjadi pada Selasa (24/9) pukul 02.51 WIB.

Baca Selengkapnya
Gunungkidul Kembali Diguncang Gempa M 4,9, BMKG Ungkap Penyebabnya
Gunungkidul Kembali Diguncang Gempa M 4,9, BMKG Ungkap Penyebabnya

Gempa itu terjadi hari ini, Sabtu (14/9) pukul 00.19 WIB.

Baca Selengkapnya