Cemarkan nama besar NU, 2 akun medsos dipolisikan GP Ansor Madura
Merdeka.com - Organisasi masyarakat dari Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor), Madura, Jawa Timur melaporkan sejumlah nama akun media sosial yang ada di Facebook, ke unit Cybercrime Ditreskrimsus Polda Jawa Timur. Akun-akun media sosial itu diduga telah melakukan pencemaran nama baik dan penghinaan karena melakukan ujaran kebencian.
Ujaran kebencian dan penghinaan itu diposting oleh sebuah akun bernama Generasi Muda NU Jawa Timur. Kemudian nama akun lainnya yakni Zabib Mochammad.
Dalam postingannya yang menjelekkan dengan kata-kata provokatif itu banyak membawa nama besar tokoh NU, seperti KH Hasyim Asy'ari, Mustofa Bisri yang akrab dikenal dengan panggilan Gus Mus, GP Ansor Pusat serta beberapa tokoh ulama besar lainnya.
-
Apa dampak dari ujaran kebencian di media sosial? Media sosial menjadi salah satu aspek yang ditekankan, karena berpotensi disalahgunakan lewat ujaran kebencian.
-
Siapa yang dilaporkan ke polisi? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan terhadap ojol? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
-
Siapa pelaku aksi bullying tersebut? Kepolisian Resor Bulukumba telah mengamankan dua pelaku.
-
Siapa yang dihujat oleh warganet? Meskipun jarang membaca komentar dari warganet, Sarwendah mengakui bahwa saat itu ia tidak sengaja menemukan hujatan terhadap dirinya dan Onyo, yang langsung membuatnya mengambil langkah dengan melayangkan somasi.
-
Kenapa media sosial sering digunakan untuk mengadukan masalah dengan polisi? Media sosial kerap menjadi sarana masyarakat menyuarakan kegelisahan Termasuk jika berhubungan dengan kepolisian yang tak kunjung bergerak mengusut laporan
Menurut Achmad Budi Prayoga, salah koordinator LBH GP Ansor, postingan yang dilakukan akun bernama Generasi Muda NU Jawa Timur dan Zabib Mochammad telah mencemarkan nama baik NU.
"Postingannya lebih banyak mengarah ke ujaran kebencian, karena menjelekkan dan penghinaan terhadap tokoh-tokoh nama kiai besar yang ada di NU," terang Achmad Budi Prayoga, Kamis (12/10).
Achmad Budi Prayoga berharap pemilik akun yang melakukan ujaran kebencian itu segera diproses secara hukum. Supaya tidak terjadi dengan menjelekkan nama-nama tokoh NU.
"Kami ingin menciptakan Jawa timur itu bebas dari ujaran kebencian yang dilakukan oleh siapapun itu oknumnya. Menjadikan Jawa Timur itu kondusif," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Video tersebut viral dan menimbulkan kontroversi di media sosial lantaran membawa nama organisasi Muhammadiyah.
Baca SelengkapnyaSebelumnya akun @bem_udayana memublikasikan postingan dengan judul "Politik Sayang Anak Ala Jokowi".
Baca SelengkapnyaPelaporan ke Polda DIY ini berkaitan dengan statement Ade Armando tentang politik dinasti di DIY.
Baca SelengkapnyaPelaku mengunggah konten mengandung unsur politik, sehingga tindakannya merugikan institusi Kepolisian.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau hati-hati dalam mengakses dan memberikan data akun media sosial.
Baca SelengkapnyaDalam profil akun @rendytoejeh yang juga disebarkan akun X @Pai_C1 diperlihatkan kalau si polisi merupakan anggota Polda Sulawesi Utara (Sulut).
Baca SelengkapnyaLogo itu merupakan rancangan KH Ridwan Abdullah yang dibuat dari proses istikharah dan pertimbangan spritual yang panjang serta mendalam.
Baca SelengkapnyaAkun TikTok diduga telah mengunggah video editan dari foto tangkapan layar media
Baca SelengkapnyaKasus ini diusut Ditreskrimsus Polda Metro Jaya setelah menerima laporan dari seseorang berinsial NS.
Baca SelengkapnyaPerkara ujaran kebencian dengan terdakwa Andi Pangerang Hasanuddin memasuki agenda tuntutan. Mantan peneliti BRIN itu dengan hukuman 1 tahun 6 bulan penjara
Baca SelengkapnyaM Agus Salim alias MAS (32) sebelumnya menjadi korban penyiaram air keras di Cengkareng Jakarta Barat pada Agustus lalu.
Baca SelengkapnyaMarsda Purn Asep Adang Lapor Polisi Buntut Pelat Nomor Dicatut Sopir Fortuner Ugal-Ugalan
Baca Selengkapnya