Cerita di balik drama penyanderaan siswi SD di Gresik
Merdeka.com - Keluarga pelaku penyanderaan seorang siswi Kelas 4A SD Negeri 2 Tlogopatut, Gresik, Jatim, menyesali tindakan yang dilakukan oleh Tim Buru Sergap (Buser) Kepolisian Resor Gresik kepada Ahmad Fuad pada Rabu (17/12).
Sahlan, kakak kandung pelaku yang tinggal di Ampenan, menyebut pihak aparat berlebihan mengambil tindakan, hingga menembak mati adiknya itu.
"Dia tidak stres, dia mau berangkat ke Malaysia sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI) di sana," ucap Sahlan seperti dikutip dari Antara, Kamis (18/12).
-
Siapa yang suka travelling? Arya dan Vannya sama-sama memiliki hobi yang serupa, yaitu suka melakukan perjalanan ke luar negeri.
-
Kenapa Andra Matin suka jalan-jalan? 'Saya suka kompleksitas. Kehidupan di kota misalnya, kan banyak layer. Selalu ada hal baru (setiap jalan-jalan),' terangnya.
-
Kenapa anak tunggal senang bepergian? Anak tunggal sering merasa bosan dan kesepian jika berada di rumah saja. Sehingga anak tunggal sangat suka berpergian untuk bersosialisasi dengan orang lain. Anak tunggal juga sering mengajak orang tuanya untuk menghabiskan waktu sampai jalan-jalan dan berwisata.
-
Siapa yang excited mau umrah? 'Iya pertama kali. Kalau luar negeri sudah tahun lalu ke Sydney. Mereka excited banget. Mereka impiannya mau umrah,' ucap Indra dengan wajah penuh kebanggaan.
-
Mengapa Syahnaz begitu gembira? Hal ini membuat Syahnaz semakin bersemangat.
-
Kenapa Sorn rela terbang ke Indonesia? Kehadiran Sorn dalam pernikahan itu mengejutkan banyak netizen, karena ia rela terbang jauh dari Thailand untuk hadir di hari istimewa Beby Tsabina.
Sebenarnya bagaimana sih kisah Fuad sampai harus melakukan penculikan di Gresik? Berikut ini cerita dibalik penyanderaan siswi SD seperti dirangkum merdeka.com:
Fuad, si penyandera bocah SD kalah judi bola
Sebelum menemui ajal, Fuad, pelaku penculikan siswi SD Tlogo Patut 2, Gresik, Jawa Timur, diketahui nekat menculik dan menyandera anak SD itu karena kalah judi bola online.Diceritakan Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Ayub Diponegoro Azhar, karena dikejar-kejar banyak orang setelah kalah judi bola, tersangka nekat melakukan penculikan dan meminta perlindungan Kodim 0817 Gresik."Saat dikejar warga karena melakukan penculikan, tersangka masuk ke Kantor Kodim di sekitar lokasi. Dia masuk ke salah satu ruangan dan menguncinya dari dalam," terang Ayub.Kemudian dilakukan negosiasi antara pihak Kodim dan tersangka, yang mengaku hanya mau ditemui Komandan Kodim (Dandim). "Kapten (Arh) Suwanto, selaku Kasi Personal Kodim, masuk mengaku sebagai Dandim untuk melakukan negosiasi," katanya.Dalam proses negosiasi itu, meski gagal, diketahui kalau tersangka mengaku kalah judi bola dan meminta diantarkan pulang ke Lombok. Kemudian, Suwanto menawarkan bantuan uang kepada tersangka."Namun tersangka menolak, dan tetap meminta difasilitasi pulang melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya," terangnya lagi.
Ternyata Fuad tidak stres
Komandan Kodim (Dandim) 0817 Gresik, Jawa Timur, Letkol Awang Pramila Loviantara, menduga pelaku penyanderaan siswa SD yang dilakukan di depan Kantor Kodim, mengalami stres. Hal ini karena pelaku tiba-tiba berteriak meminta ketemu jajaran kodim dan mengaku dikejar-kejar orang hendak dibunuh.Namun dugaan bahwa Fuad stres dibantah oleh keluarganya di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sahlan, kakak Fuad, mengatakan adiknya itu tidak stres. "Dia tidak stres," ujarnya.
Mau jadi TKI ke Malaysia
Kakak kandung Fuad, pelaku penculikan dan penyanderaan siswi SD di Gresik, mengatakan adiknya itu tidak stres dan justru hendak berangkat ke Malaysia menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI). "Dia tidak stres, dia mau berangkat ke Malaysia sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di sana," ucap Sahlan seperti dikutip dari Antara, Kamis (18/12).Menurut Sahlan, adiknya itu berangkat dari Mataram sejak tanggal 14 Desember 2014, kemudian sesampainya di Bandara Juanda Surabaya, dia berniat menyambangi anak istrinya di daerah Mojokerto."Sewaktu dia menghubungi saya di Gresik pada Rabu lalu, katanya dia dibuntuti oleh orang yang tidak dikenal. Dia seperti merasa terancam saat berada di Gresik," ujarnya.
Sempat telepon keluarga sebelum sandera anak SD
Selain itu menurut Sahlan, adiknya si Fuad, sebelum melakukan penyanderaan terhadap siswi SD di Gresik sempat menelepon dirinya. Saat menghubungi Sahlan, Fuad mengaku terancam ketika di Gresik.Berdasarkan hal itu, kata Sahlan, adiknya berinisiatif meminta perlindungan ke pihak Kodim 0817 Gresik. "Sebelum dia meminta perlindungan, dia menghubungi saya lagi dan mengatakan akan menyandera siswi SD agar permintaannya dapat didengarkan oleh aparat," ucap Sahlan.Mengetahui hal tersebut, Sahlan mengaku kaget dan melarang adiknya mengambil tindakan itu. "Tapi dia bilang ini yang harus dilakukannya agar mereka (aparat) mendengar permintaannya untuk diamankan," tuturnya.
Keluarga sayangkan sikap polisi tembak mati Fuad
Sahlan juga menyayangkan aksi penembakan yang dilakukan buru sergap (buser) Kepolisian terhadap adiknya. Sahlan, kakak kandung Fuad yang tinggal di Ampenan, menyebut pihak aparat berlebihan mengambil tindakan, hingga menembak mati adiknya itu."Dia tidak stres, dia mau berangkat ke Malaysia sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI) di sana," ucap Sahlan seperti dikutip dari Antara, Kamis (18/12).
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penanganan medis terhadap korban juga dilanjutkan dan akan didukung secara penuh, termasuk biayanya.
Baca SelengkapnyaDisebut-sebut, korban pribadi yang menutup diri atau inrovert.
Baca SelengkapnyaSeorang siswi SMAN 3 Bandung Seorang siswi SMAN 3 Bandung berinisial A melompat dari lantai tiga bangunan sekolahnya. Remaja itu masih dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPolres Metro Jakarta Timur menggali keterangan dari Siswi SMAN 61 yang hilang secara misterius usai pamit berangkat sekolah.
Baca SelengkapnyaCamat di Gresik menjelaskan duduk perkara tuduhan intimidasi ke keluarga bocah dicolok tusuk bakso.
Baca SelengkapnyaSH sampai saat ini juga masih kerap kali diminta hadir memberikan keterangan dalam pemeriksaan di Kepolisian.
Baca Selengkapnyasiswi yang bongkar praktik pungli mendapatkan pendampingan supaya tidak terjadi perundungan.
Baca SelengkapnyaTim meminta Kepala sekolah SMP I Sindangbarang bertanggung jawab atas kejadian tersebut karena dianggap lalai.
Baca SelengkapnyaPria ini bagikan pengalamannya yang begitu menarik saat KKN di sebuah desa Gunungkidul.
Baca SelengkapnyaSeorang siswa SMK Lingga Kencana yang selamat dari kecelakaan maut di Ciater, Subang memberikan kesaksian ihwal musibah tersebut.
Baca SelengkapnyaSang pejabat bahkan sudah membuatkan draf susunan kalimat yang diminta untuk dibacakan di hadapan awak media.
Baca SelengkapnyaMeski harus bergelantung di atap agar seragam tak basah, perempuan itu tampak bahagia.
Baca Selengkapnya