Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita Korban Cikibul di Tasik Sempat Muntah Bercampur Darah

Cerita Korban Cikibul di Tasik Sempat Muntah Bercampur Darah Ilustrasi Chiki Ngebul. ©2023 Antara/Instagram @arrylistyorini

Merdeka.com - Ciki ngebul (Cikibul) saat ini tengah menjadi perhatian semua pihak setelah adanya sejumlah anak yang mengalami gejala keracunan usai mengkonsumsinya yang diduga berasal dari nitrogen cairnya. Salah satu orang tua korban menceritakan kondisi anaknya saat mengalami gejala keracunan usai mengkonsumsi cikibul.

I (13), adalah salah satu dari puluhan anak di Jawa Barat asal Leuwisari, Tasikmalaya yang sempat mengalami gejala keracunan usai mengkonsumsi cikibul. Wiwin (30), ibunda I menceritakan kronologi anaknya saat mengalami gejala keracunan pada Selasa, 15 November 2022.

Wiwin mengatakan bahwa anaknya saat itu membeli cikibul di depan sekolah sebelumnya kegiatan belajar mengajar dimulai. "Harganya Rp2 ribu. Anak saya saat itu beli dua," katanya.

Wiwin menjelaskan bahwa cikibul adalah makanan berupa ciki warna warni yang diberi toping susu kental manis kemudian disiram cairan nitrogen agar mengeluarkan asap. Ia menilai bahwa ciki yang dimakan anaknya biasa pada umumnya, tidak ada yang aneh.

"Biasanya kalau beli cikibul itu tidak ada sisa air (nitrogen)nya. Pas beli waktu itu ada sisanya dan diminum," jelas Wiwin.

Usai meminum cairan nitrogen itu, diungkapkan Wiwin, anaknya saat itu langsung mengalami sakit perut. Meski begitu anaknya tetap masuk ke ruangan kelas 6 untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Saat sudah berada di dalam kelas, rupanya I diduga mengalami gejala keracunan berupa muntah-muntah. Tidak hanya itu saja, anaknya juga diketahui mengeluarkan darah saat muntah itu.

Ternyata, diungkapkan Wiwin, yang mengalami gejala keracunan bukan hanya anaknya saja. Ada enam orang lainnya yang juga merasakan hal yang sama, mulai pusing, mual, dan muntah yang diduga mereka juga menyantap cikibul.

Pihak sekolah pun kemudian membawa ketujuh anak tersebut ke Puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan dan tindakan medis. “Saat itu pihak puskesmas merujuk anak saya untuk dibawa ke rumah sakit SMC (Singaparna Medika Citrautama) dan harus menjalani perawatan dan yang lainnya nggak,” ungkapnya.

Saat anaknya dirawat di RS SMC, I tidak betah dan akhirnya tidak sampai menginap di rumah sakit. Pulang dari rumah sakit kondisi anaknya berangsur membaik, namun di hari ketiga mengalami diare kemudian dibawa lagi ke dokter.

“Pas dibawa ke dokter katanya tidak apa-apa. Kemungkinan diarenya itu sisa-sisa dari sebelumnya. Anak saya istirahat kurang lebih sepekan, dan akhirnya gejala yang dialami semakin hilang,” sebutnya.

Pasca insiden tersebut, saat ini kondisi anaknya sudah kembali normal. Namun sesekali I mengalami sakit perut dan kembung dan Wiwin mengaku tidak tahu apa penyebabnya karena sebelum mengalami gejala keracunan tidak pernah mengalami hal tersebut.

“Seperti masuk angin. Jadinya sama saya dikasih minyak angin. Sampai saat ini memang belum pernah membawa lagi anak saya ke dokter untuk memeriksakan kondisinya. Saya mikirnya masuk angin biasa saja,” katanya.

Hebohnya kembali kasus ciki ngebul, diakui Wiwin membuatnya sangat khawatir. Harapannya, anaknya kembali diperiksa untuk memastikan bahwa anaknya memang tidak hal-hal yang harus dikhawatirkan.

“Saya sekarang lebih protektif kalau anak saya jajan, jadi lebih diawasi agar tidak terulang lagi kejadian. Sekarang juga memang di daerah sini sudah tidak ada yang jualan itu (ciki ngebul),” sebutnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum saat melakukan kunjungan ke salah satu sekolah dasar (SD) di Tasikmalaya beberapa waktu lalu meminta pihak sekolah untuk mengawasi pedagang yang ada.

“Jadi jangan dibiarkan. Kalau mereka berdagang, harus ditanya makanannya apa, bahannya bagaimana. Kedua, pihak puskesmas harus melakukan pemantauan terhadap pedagang, minimal satu bulan sekali makanan yang dijual di sekolah-sekolah di sampel dan dites bahannya berbahaya atau tidak,” ucapnya.

Uu mengatakan bahwa dengan adanya kejadian keracunan cikibul semua harus mengambil hikmah untuk wasada dan meningkatkan pengawasan makanan. “Harapan kami, seluruh pedagang yang ada harus ikut penyuluhan PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga). Ini penting, agar mereka tahu bahan yang layak dikonsumsi dan tidak,” katanya.

Hal lainnya yang juga ditekankan adalah agar di Jawa Barat tidak ada lagi yang berjualan ciki ngebul karena berbahaya. Bila ada, agar ditegur dan dilarang berdagang. “Saya melarang jualan ciki bul dalam bentuk apapun. Karena jelas dari kesehatan berbahaya,” pungkasnya. (mdk/eko)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Viral Momen Haru Penjual Cilok Nangis Kejer Diberi Pembeli Uang Lebih, Tiap Hari Jualan sampai Tengah Malam
Viral Momen Haru Penjual Cilok Nangis Kejer Diberi Pembeli Uang Lebih, Tiap Hari Jualan sampai Tengah Malam

Momen haru penjual cilok saat diberi uang lebih oleh pembeli.

Baca Selengkapnya
Siswi Korban Colok Mata di Gresik Serahkan Nama Pelaku Penusukan ke Polisi
Siswi Korban Colok Mata di Gresik Serahkan Nama Pelaku Penusukan ke Polisi

Keluarga meminta pada polisi untuk ‘mempertemukan’ antara pelaku dengan korban.

Baca Selengkapnya
Ayah Siswi SD Korban Colok Mata di Gresik Diintimidasi Pejabat, Dipaksa Minta Maaf karena Buat Gaduh
Ayah Siswi SD Korban Colok Mata di Gresik Diintimidasi Pejabat, Dipaksa Minta Maaf karena Buat Gaduh

Sang pejabat bahkan sudah membuatkan draf susunan kalimat yang diminta untuk dibacakan di hadapan awak media.

Baca Selengkapnya
Viral Anak SMA di Banjarmasin Tusuk Teman yang Sering Membullynya, Begini Faktanya
Viral Anak SMA di Banjarmasin Tusuk Teman yang Sering Membullynya, Begini Faktanya

Kasus bullying memang sangat sering terjadi, termasuk di Indonesia. Belum lama ini viral anak SMA di Banjarmasih menikam teman sekelas yang kerap membullynya.

Baca Selengkapnya
Siswa SDN Ini Pucat dan Hampir Pingsan Kelamaan Nunggu Gibran Bagikan Makan Gizi Gratis
Siswa SDN Ini Pucat dan Hampir Pingsan Kelamaan Nunggu Gibran Bagikan Makan Gizi Gratis

Kejadian ini terjadi sebelum Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka datang ke sekolah tersebut untuk meninjau makan gizi gratis.

Baca Selengkapnya
Keluarga Siswi yang Matanya Dicolok Kakak Kelas Siap Damai, Tetapi Ada Syaratnya
Keluarga Siswi yang Matanya Dicolok Kakak Kelas Siap Damai, Tetapi Ada Syaratnya

Pihak korban berprinsip, jika orangtua pelaku secara jujur mau meminta maaf, maka pihaknya tak segan untuk mencabut perkara itu dari Kepolisian.

Baca Selengkapnya
Kasus Mata Siswi SD Ditusuk, Pengacara Korban Sebut Kepsek Halangi Penyidikan & Desak Tersangka
Kasus Mata Siswi SD Ditusuk, Pengacara Korban Sebut Kepsek Halangi Penyidikan & Desak Tersangka

Pemeriksaan pihak rumah sakit menyatakan ada syaraf mata di sebelah kanan yang sudah tidak lagi berfungsi.

Baca Selengkapnya
Sosok Guru yang Dibacok Muridnya saat Sedang Mengajar, Begini Kondisinya Kini
Sosok Guru yang Dibacok Muridnya saat Sedang Mengajar, Begini Kondisinya Kini

Miris, seorang guru dibacok muridnya sendiri hingga kritis saat tengah mengajar di kelas. Sempat dilarikan ke rumah sakit, begini kondisinya sekarang.

Baca Selengkapnya