Cerita Korban 'Termakan' Bujuk Rayu Rihana-Rihani, iPhone 12 Pro Dibanderol Rp15 Juta
Merdeka.com - Korban penipuan pre-order iPhone dilakukan si kembar Rihani-Rihana tergiur dengan harga ditawarkan pelaku. Korban tergiur membeli barang kepada pelaku lantaran selisih harga lebih murah dari pasaran.
Salah satu korban, Vicky Fachreza mengaku membeli iPhone 12 Pro Max 128 gigabyte dari Rihani seharga Rp15,5 juta. Padahal harga di pasaran menurut Vicky, iPhone 12 Pro Max 128 gigabyte berkisar Rp17 jutaan.
"iPhone 12 Pro Max 128 gigabyte, istri saya dapat Rp15,5 juta," kata salah satu korban, Vicky Fachreza saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (6/6).
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? 'Saya bukanlah orang yang ada dalam berita ini. Saya tidak melakukan transplantasi wajah,' katanya kepada saluran tersebut, seraya menambahkan ia telah menjalani operasi yang berbeda empat tahun lalu.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Bagaimana modus penipuan Rihana Rihani? Si kembar Rihana-Rihani menyita perhatian publik, karena melakukan modus penipuan pre-order (PO) iPhone, yang menyebabkan kerugian mencapai Rp35 miliar.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
Handphone itu dibeli Vicky dari Rihani setelah mendapat rekomendasi dari sahabat sang istri. Pembelian iPhone 12 Pro Max dilakukan Vicky mengawali pesanan handphone produksi apple selanjutnya kepada Rihani.
Vicky lantas melakukan pre-orde pelbagai jenis produk apple kepada Rihani untuk kembali dijual. Transaksi pertama berlangsung mulai Juni-Oktober 2021. Transaksi itu berjalan mulus dengan Vicky menerima 500 unit handhone dari Rihani.
Namun periode November-Maret 2022, transaksi barang dikirim Rihani macet. Total 443 unit barang pesanan belum dikirim hingga hari ini. Padahal dana Vicky yang sudah masuk untuk periode tersebut mencapai Rp5,8 miliar untuk beragam jenis barang apple.
"Jenis handphone 443 unit terdiri dari iPhone 12 series, 13 series, macbook, airpods, ipad," kata Vicky.
Korban Bukan Satu Orang
Rupaya bukan hanya Vicky yang menjadi korban penipuan Rihani. Korban lain dengan nilai transaksi dalam kurun waktu antara Oktober 2021 sampai dengan Maret 2022, juga banyak dengan taksiran total kerugian korban mencapai Rp35 miliar.
Vicky mengatakan, setelah para korban terus menanyakan kelanjutan barang dipesan, pada April 2022, akhirnya para korban dipanggil Rihani bersama Rihana. Para korban dikumpulkan dan dipertemukan di kediamannya kawasan Ciputat, Tangerang Selatan.
"Saat itu, kami mengetahui satu sama lain sesama korban yang terlibat di luar nominal kerugian saya dan istri ada yang mencapai kerugian mulai dari ratusan juta, Rp4,6 miliar, Rp2,5 miliar, Rp9 miliar, Rp5 miliar dan angka fantastis yang lainnya," kata Vicky.
Uang Dijanjikan Dikembalikan
Vicky menambahkan, awal pertemuan tersebut si kembar mengatakan bahwa semua pesanan korban akan dikembalikan dalam bentuk uang atau refund sesuai nominal masing masing. Keduanya juga menjanjikan tanggal maksimum dana ditransfer ke rekening para korban pada 30 Mei 2022.
Namun dijelaskan Vicky, sampai hari yang dijanjikan tidak ada penyelesaian. Tidak sampai di situ, si kembar terus menjanjikan tanggal pengembalian dana setelah 30 Mei 2022 tidak direalisasikan.
Setelah 18 Mei itu, Vicky bersama korban lainnya yang sudah mulai curiga lantas melayangkan somasi kepada si kembar. Vicky melaporkan si kembar ke Polresta Tangerang Selatan. Sementara korban lainnya melaporkan si kembar ke Polda Metro Jaya hingga Polres Metro Jakarta Selatan.
Namun hingga hampir satu tahun berjalan belum ada titik terang dari kasus penipuan dilakukan si kembar. Keberadaan pelaku masih diburu polisi.
"Harapan saya sudahlah polisi tangkap aja dulu ngapain kita nungguin janji dia. Tapi ternyata emang enggak bisa dilacak nih anak," kata Vicky.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keberadaan Rihana-Rihani disebut IPW kini berada di Bali. Pelaku kini diburu polisi
Baca SelengkapnyaKorban desak si Kembar Rihana-Rihani kembalikan duit.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita sejumlah barang diduga berkaitan dengan hasil kejahatan saudara kembar berkedok pre order iPhone tersebut.
Baca SelengkapnyaDelapan orang turut mengadukan nasib mereka ke LPSK. Dengan mengajukan mengajukan permohonan perlindungan sebagai korban terkait kasus penipuan si kembar.
Baca SelengkapnyaSi kembar Rihani Rihani diduga menggunakan skema Ponzi berkedok investasi bodong dalam aksi penipuannya.
Baca SelengkapnyaKepolisian akan menggadeng pelbagai lembaga di antaranya PPATK untuk menelusuri adanya tindak pidana pencucian uang.
Baca SelengkapnyaSi kembar Rihana dan Rihani segera diadili dalam perkara dugaan penipuan bermodus penjualan produk Apple. Keduanya telah diserahkan ke penuntut umum.
Baca SelengkapnyaKetika baru pertama kali dijual di Indonesia, harga iPhone 11 64 GB adalah Rp12.999.000,00.
Baca SelengkapnyaRihani, terdakwa penipuan dengan modus pre-order Iphone, menangis tersedu saat membacakan pledoi di Pengadilan Negeri Kota Tangerang, Senin (27/11).
Baca SelengkapnyaPeluncuran dilakukan di 5 kota besar, yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali dan Makassar.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah foto-foto antrian memesan iPhone 15 di IBox di beberapa wilayah.
Baca SelengkapnyaIphone 15 belum ada di pasaran Indonesia, tapi pajak yang dikenakan sudah bikin kaget masyarakat.
Baca Selengkapnya