Cerita penggalian Prasasti Batu Tulis dan hancurnya Kota Bogor
Merdeka.com - Mata Maemunah (75) atau akrab disapa Ibu Ema berkaca-kaca saat kembali mengingat peristiwa penggalian yang dilakukan oleh Menteri Agama era Megawati , Said Agil Husin Al Munawar , di komplek prasasti batu tulis yang dijaganya. Dengan suara lirih namun penuh kegeraman, juru kunci dari 15 prasasti peninggalan Kerajaan Sunda Padjajaran tersebut mulai mengenang kembali cerita penggalian yang terjadi di halaman komplek prasasti pada medio 2002 lalu.
Dengan dalih merenovasi situs bersejarah peninggalan masa kerajaan Padjajaran, namun ujung-ujungnya melakukan penggalian pada salah satu prasasti. Penggalian halaman kompleks tersebut juga membuat Ibu Ema jatuh sakit.
"Waktu itu saya sakit," ujarnya lirih kepada merdeka.com, Senin (19/5). "Katanya mau renovasi, tapi malah ngelakuin penggalian."
-
Mengapa tembok kota dihancurkan? Namun, seiring berjalannya waktu, tembok kota mulai kehilangan relevansinya pada abad ke-16 hingga ke-17, dan akhirnya sebagian besar tembok tersebut dihancurkan pada abad ke-19 saat kota mengalami ekspansi.
-
Bagaimana kerusakan bangunan akibat gempa Bandung? Bangunan rumah yang hancur rata-rata sudah terbuat dari tembok batu bata. Kondisi hancurnya juga beragam, ada yang rusak ringan hingga cukup berat.Salah satu yang mengalami kerusakan parah adalah bangunan SDN Cirawa, di Kertasari, Kecamatan Cibereum, Kabupaten Bandung.Mengutip Jabar Quick Response, dampak dari gempa ini membuat atap dari beberapa ruang kelas roboh.
-
Dimana Rumah Bersejarah itu berada? Rumah sederhana itu berada di lereng Gunung Prau sebelah timur, tepatnya di Desa Purwosari, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal.
-
Dimana reruntuhan kota kuno ditemukan? Situs bersejarah yang dibangun sekitar 1150 - 1350 SM ini terungkap ketika air Sungai Tigris surut drastis akibat kekeringan yang parah.
-
Di mana bangunan ditemukan? Arkeolog menemukan struktur atau bangunan misterius di bawah lapangan bola bangsa Maya di Campeche, Meksiko.
-
Dimana rumah itu ambruk? Viral di media sosial video yang memperlihatkan detik-detik rumah ambruk di Tuban, Jawa Timur.
Barangkali terdengar geli bercampur geram, saat cerita mengenai Said Agil Husein Al Munawar mendapat bisikan dari seorang paranormal yang mengatakan bahwa di area yang diyakini tempat terakhir Prabu Siliwangi berada sebelum menghilang entah ke mana, terdapat harta karun. Harta karun itu diyakini mampu menutupi utang negara saat itu.
Saat itu, ditemani paranormal dan empat penggali, Said Agil membongkar salah satu prasasti yang terletak di halaman kompleks Prasasti Batu Tulis yang terletak di Jalan Batu Tulis, Bogor. Penggalian itu pun langsung mengundang protes banyak warga setempat.
Warga Bogor lainnya yang ikut berang mulai berdatangan di wilayah Batu Tulis. Kecaman protes terhadap tindakan gila Said Agil mulai banyak di spanduk-spanduk yang bertebaran di lokasi tersebut. Tidak hanya warga Bogor yang marah, tetapi langit Bogor juga marah saat itu.
"Waktu penggalian langsung datang angin ribut," ungkap Ema.
Dedi Sasmita, Satpam SDN 02 Batu Tulis mengungkapkan hal yang sama. Dengan sedikit amarah tersirat, nada suaranya mulai menghujat perbuatan yang dilakukan Menteri Agama tersebut.
"Bogor langsung gelap saat itu, anginnya kencang banget." katanya.
Matanya pun menerawang, mengingat kembali peristiwa yang tak mungkin bisa dia lupakan itu. "Kalau kelakuan Menteri seperti itu melakukan penggalian, apa nasib Candi Prambanan dan situs-situs sejarah lainnya kalau dibongkar. Itu kan peninggalan sejarah yang nilainya nggak ada limitnya," ujarnya.
penggalian yang dilakukan Menteri Agama Kabinet Gotong Royong itu dihentikan menjelang malam saat harta karun yang dicari tak juga ditemukan. Penggalian hanya meninggalkan bekas berbentuk parit sepanjang enam meter, lebar satu meter dan kedalaman dua meter.
"Katanya sih karena salah satu penggali hatinya kotor jadi harta karun nggak bisa ditemukan," ujar penjual es podeng yang selalu mangkal dekat prasasti, Ujang dengan senyum gelinya ikut mengenang kejadian penggalian tersebut.
Bagi Ema maupun warga Bogor lainnya, Prasasti Batu Tulis memiliki arti penting dalam sejarah berdirinya Kota Bogor. Prasasti itu dibuat di masa pemerintahan Surawisesa, anak Prabu Siliwangi (1521-1535). Prasasti itu diyakini merupakan tempat penobatan raja-raja, upacara keagamaan, dan tempat bersemayamnya Prabu Siliwangi dalam bentuk Lingga (Lambang kesuburan) tanda kekuasaannya mampu melindungi negara dari ancaman musuh.
Kompleks Prasasti Batu tulis memiliki 15 batu, di mana 6 buah batu cungkup berada di dalam bangunan yang tidak begitu luas, 1 buah di luar teras cungkup, dan 8 buah di serambi dan halaman.
Prasasti Batu tulis sendiri berada di dalam kuncup yang di dalamnya berukiran huruf-huruf sunda kawi atau sunda kuno. Besar huruf kurang lebih 3X3 cm berwarna keputihan.
"Kalau bangunan ini yang dibongkar, Kota Bogor bisa hancur," tutup Ibu Ema sambil mengetukkan telunjuknya pada lantai cungkup atau bangunan yang ditungguinnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Kabupaten Bogor memiliki waktu 14 hari melakukan asesmen rumah warga yang rusak.
Baca SelengkapnyaBatu Basiha merupakan Global Geopark yang terletak di Desa Aek Bolon, Balige, Kabupaten Toba.
Baca SelengkapnyaBatu ini dipercaya mampu menyerap energi negatif dari manusia.
Baca SelengkapnyaHujan deras yang melanda Kota Bogor tadi malam telah menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa lokasi.
Baca SelengkapnyaSelain perannya yang dianggap tidak tergantikan, batu ini konon juga memiliki kisah misteri yang sampai sekarang belum terpecahkan.
Baca SelengkapnyaKepala Desa Palasari, Aip Syarifudin menjelaskan duduk perkara wanita mengadang truk sampah pakai Pajero di Bogor.
Baca SelengkapnyaSaat ini masjid tersebut hanya tersisa ruang mahrab, pondasi, dan menara yang sudah tidak utuh.
Baca SelengkapnyaPrasasti ini sering dikaitkan dengan penemuan situs kampung kuno di Liyangan
Baca SelengkapnyaTembok pos pantau pintu air penyaringan Palmerah, Jakarta Barat ambruk akibat hujan deras
Baca SelengkapnyaBeredar video kerusakan yang diklaim akibat gempa Tuban, simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaBukit lumpur itu sudah berkali-kali meletus dan menelan korban jiwa.
Baca Selengkapnya