Cerita Perantau Asal Banten Tak Berani Keluar Rumah Seminggu Saat Kerusuhan Jayapura
Merdeka.com - Sebanyak 28 perantau asal Banten yang menjadi korban kerusuhan di Jayapura, Papua hari ini kembali ke kampung halaman di Serang, Banten, Minggu (6/10). Para perantau berhasil pulang setelah dijemput tim kemanusiaan Pemerintahan Provinsi Banten.
Pemulangan gelombang pertama sebanyak tujuh orang atas nama, Hatib, Juher, Nurul Huda, Fikri, Rofiudin, Taufiq, dan Aspihani. Mereka merupakan penjual remote televisi keliling di daerah Waena, Jayapura. Ketujuhnya tiba di Serang sekitar pukul 14.30 WIB.
Kemudian gelombang kedua sebanyak 21 orang dijadwalkan akan tiba di Banten sekitar pukul 20.00 WIB malam ini. Total sebanyak 28 perantau asal Banten yang kembali ke kampung halaman.
-
Siapa yang pulang kampung? Yasmine pulang ke Malaysia itu persetujuan kami berdua.
-
Dari mana WNI dipulangkan? Empat di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Bagaimana kerusuhan terjadi di Banyumas? Para suporter menyalakan flare dan kemudian merangsek masuk ke dalam stadion.
-
Siapa yang ditangkap karena kerusuhan? 'Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran,' ujar Kusworo.
-
Dari mana orang Bekasi diberangkatkan? Pemberangkatan orang-orang Bekasi ini dilakukan melalui beberapa gelombang antara tahun 1897 hingga 1929. Seluruhnya diseberangkan menggunakan kapal laut dari Pelabuhan Tanjung Priok maupun Semarang.
Kepala Dinsos Pemprov Banten Nurhana mengatakan sebanyak 28 orang yang berhasil dipulangkan hasil penyisiran tim kemanusiaan Pemprov Banten di setiap posko pengungsian di daerah Jayapura, Papua. Meski demikian, sebagian yang sudah berstatus PNS dan yang memiliki aset lebih memilih menetap.
"Ini keinginan mereka ingin pulang bukan dipaksa, karena ada sebagian seperti PNS memilih tidak pulang," kata Nurhana di Kantor Dinsos Banten saat menerima kedatangan perantau Banten dari Papua.
Taufiq Salah satu perantau Asal Serang menceritakan kesaksiannya kondisi mengerikan saat kerusuhan pertama kali di Jayapura pada 29 Agustus lalu. Ruko-ruko perkantoran pemerintahan hingga kantor Telkomsel dibakar dan dilempari batu.
Pasca kerusuhan, kata Taufiq, hampir satu minggu aktivitas warga di Jayapura lumpuh. Bahkan warga perantau tidak berani beraktivitas di luar karena takut diserang oleh para perusuh.
"Makanya waktu itu selama 1 minggu kalau enggak penting-penting amat enggak berani keluar. kalau mungkin bisa ada transportasi waktu itu mungkin pengen pulang," katanya kepada wartawan.
Lalu, kerusuhan kembali terjadi pada 23 September di daerah Wamena dan Ekspo. Sehingga warga perantau dan masyarakat setempat mengungsi ke Markas Korem.
Bahkan pada saat kerusuhan alat komunikasi terputus. Membuat dia dan teman-temannya panik karena salah satu rekannya yang sedang berjualan remote di daerah Wamena tidak bisa dihubungi.
"Beruntung dia bisa kembali ke Wamena naik pesawat Hercules," katanya. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
olisi mendapatkan lima Rohingya tersebut masih di kawasan Tanjung Pura dan langsung membawa ke penampungan kembali.
Baca SelengkapnyaTak punya karena kecopetan di kapal, perantau asal Magelang nekat jalan kaki dari Surabaya. Kisahnya diketahui oleh Aipda Purnomo saat berpapasan di jalan.
Baca SelengkapnyaVideo mereka minta tolong yang viral di medsos berbuah manis
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI pulang kampung usai tugas di Papua, warga berdatangan dan sambut kepergian prajurit TNI sambil melambaikan tangan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 26 warga Kabupaten Luwu terpaksa jalan kaki 6 jam menuju ke pengungsian setelah desanya terisolasi akibat banjir dan longsor.
Baca SelengkapnyaPuluhan korban kebakaran di Manggarai itu tampak beristirahat dengan beralaskan kardus.
Baca SelengkapnyaSetelah tak ada kabar, keluarga melapor ke polisi. Mereka mengirim pesan singkat agar orangtua tidak mencari karena mengaku sudah bahagia.
Baca Selengkapnya327 warga telah dievakuasi pada gelombang ketiga Tim KRI Kakap-811 atau dari TNI Angkatan Laut. Dari jumlah itu, terdapat 192 wanita dan 135 pria.f
Baca SelengkapnyaTeror KKB membuat warga yang menghuni lima kampung di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Tengah, mengungsi.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta mencatat 80 persen sudah kembali ke ibu kota.
Baca SelengkapnyaDulu Dusun Simonet merupakan kampung yang ramai. Tapi kini tak ada satupun warga yanga bermukim di sana.
Baca SelengkapnyaRombongan polisi menemui pemulung dan memberikan bantuan tali asih untuk modal usaha.
Baca Selengkapnya