Cerita Tewasnya Maulana Saat Ikut Demo Rusuh di DPR
Merdeka.com - Demonstrasi berujung bentrok memakan korban. Maulana Suryadi tewas saat ikut aksi 25 Oktober lalu di Gedung DPR. Keluarga mencurigai pria 23 tahun itu tewas akibat dianiaya.
"Enggak mungkin, masak meninggal karena asma sampai mengeluarkan darah dari hidung dan kuping begitu," kata dia Maspupah, ibu Maulana dilansir dari Antara, Kamis (3/10).
Maspupah mengungkapkan pada jenazah Maulana ditemukan banyak bekas luka benturan benda tumpul serta pada kuping dan hidung juga terus mengeluarkan darah. Bahkan hingga saat akan dikebumikan.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Siapa mahasiswa yang tewas di Bali? Mahasiswa asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Aldi Sahilatua Nababan (23) ditemukan tewas di kamar indekosnya di Bali.
-
Siapa yang tewas akibat penganiayaan di Sukolilo? Kapolda tidak ingin perilaku main hakim sendiri seperti tragedi bos rental mobil inisial BH asal Jakarta yang tewas terulang kembali.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
Jenazah Maulana diambil Maspupah di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Menurut Maspupah, Maulana mengikuti demonstrasi pelajar karena diajak rekannya bernama Aldo. Dia mengaku sempat melarang anaknya itu mengikuti demonstrasi, namun diabaikan.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, belum menentukan langkah yang akan dilakukan terkait salah satu kabar warganya menjadi korban kekerasan saat demonstrasi pelajar beberapa hari lalu.
"Nanti biar saya cari tahu dulu. Saya cek dulu, jadi saya pastikan informasinya lengkap dulu," kata Anies di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis.
Setelah semua informasinya lengkap, kata Anies, barulah dia bisa menentukan langkah dari Pemprov DKI Jakarta. Namun dia memastikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memberikan bantuan jika memang kabar itu benar.
"Setelah lengkap baru kemudian kita bicara tentang langkahnya," ucap Anies.
Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Kombes Edi Purnomo mengatakan Maulana dilaporkan memiliki riwayat penyakit sesak napas.
"Dia (Maulana) meninggal karena sesak napas. Keluarganya bilang, dia punya riwayat sesak nafas," kata Edi saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon di Jakarta, Kamis sore.
Pihak keluarga juga memberikan kesaksian bahwa riwayat penyakit sesak napas yang diderita Maulana, juga dialami oleh sang ayah yang lebih dulu meninggal dunia.
"Kakaknya juga menderita sesak napas, bapaknya meninggal juga karena sesak napas," katanya.
Namun saat tim medis menanyakan apakah sesak napas itu dipicu TBC atau asma, kata Edi, pihak keluarga tidak memberi jawaban. Laporan yang diterima kepolisian, kata Edi, Maulana dikabarkan tidak berniat ikut dalam aksi kericuhan.
"Kalau menurut laporan polisi, Maulana ada di lokasi kericuhan karena baru saja pulang kerja. Bisa saja dia panik, lari-lari hingga sesaknya kambuh," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Koordinator aksi demo kamisan Semarang, Iqbal Alam merinci total 26 orang luka-luka dan 16 diantaranya harus dilakukan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaDepan para anggota dewan di Komisi III DPR, menegaskan bahwa korban penganiayaan Ronald Tannur itu meninggal akibat pendarahan hebat
Baca SelengkapnyaMenurut kuasa hukum keluarga korban, Dimas, pelaku R merupakan anak anggota DPR RI dari Komisi IV.
Baca SelengkapnyaRonald tidak berkata sedikit pun saat dibawa ke ruang jaksa untuk melakukan tahap dua.
Baca SelengkapnyaAnak anggota DPR diduga menganiaya pacarnya hingga tewas. Ada luka bekas ban mobil di paha korban.
Baca SelengkapnyaPolisi berencana melakukan tes urine terhadap Ronald Tannur untuk mengetahui apakah anak anggota DPR itu mengonsumsi narkotika saat melakukan penganiayaan.
Baca SelengkapnyaPara pelaku kesal dengan tingkah laku Dimas di dalam sel.
Baca SelengkapnyaMantan aktivis 98 itu mengaku akan mengadvokasi para demonstran yang ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaDengan demikian, kasus ini segera disidang di Pengadilan Negeri Surabaya.
Baca SelengkapnyaDelapan mahasiswa yang melakukan demo ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dilarikan ke RSUD Sawah Besar untuk mendapatkan pengobatan. Namun sesampai di lokasi, remaja itu dinyatakan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar Irjen Suharyono menegaskan instansi yang dipimpinnya tidak menghentikan atau menutup kasus kematian Afif Maulana
Baca Selengkapnya