Curhat Korban Kena Tipu Pre-order iPhone si Kembar Rihana Rihani, Rp5 M Lebih Raib
Merdeka.com - Korban penipuan pembelian iPhone dilakukan si kembar Rihana-Rihani buka suara. Salah satu korban, Vicky Fachreza mengaku kepincut membeli handphone dengan terduga pelaku setelah mendapat rekomendasi dari teman istrinya yang merupakan pegawai di Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Teman istrinya tersebut dikatakan Vicky, sebelumnya mengaku sudah lebih dulu membeli iPhone kepada rekannya kerjanya sesama di Kemendag bernama Rihani. iPhone yang dibeli sahabat istrinya dari Rihani itu bergaransi resmi Indonesia namun dengan harga lebih murah dari pasaran.
Berhubung sang istri sedang mencari handphone yang telah usang, Vicky tanpa pikir panjang mengikuti rekomendasi teman istrinya tersebut. Terlebih selama ini, latar belakang teman istrinya di Kemendag itu tidak bermasalah. Vicky kemudian membeli iPhone kepada Rihani. Semua transaksi dengan Rihani dilakukan melalui istri Vicky.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? 'Saya bukanlah orang yang ada dalam berita ini. Saya tidak melakukan transplantasi wajah,' katanya kepada saluran tersebut, seraya menambahkan ia telah menjalani operasi yang berbeda empat tahun lalu.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
"Yaudah saat itu yang dibeli 12 Pro 128 tuh harga pasarnya Rp17 juta, istri saya dapat Rp15.500.000 juta," tutur Vicky saat dihubungi merdeka.com, Selasa (6/6).
Menurut Vicky, estimasi setelah pemesanan dua minggu. Namun tidak sampai dua minggu, pesanan iPhone untuk istri Vicky sudah bisa diambil.
Kemudian Vicky melakukan cash on delivery (COD) kepada Rihani. Pertemuan dilakukan di kediaman Vicky kawasan Ciputat, Tangerang Selatan. Saat melakukan unboxing, Vicky mengatakan nomor identitas ponsel atau IMEI terdaftar di Kemenperin dengan kondisi barang masih disegel dan bergaransi.
"Jadi saya masih skeptis waktu itu, saya mau cek ini handphone apakah bener BNIB apakah benar garansi Indonesia apakah terdaftar IMEI-nya kan gitu ya. Ternyata pada saat itu pas saya cek benar mas itu handphone keluaran Era Jaya terdapat di Kemenperin," kata Vicky. Era Jaya dan Digimap sepengetahuan Vicky merupakan garansi resmi iPhone di Indonesia.
Ditawarkan Menjadi Reseller
Setelah pertemuan itu, Vicky mengaku ada percakapan antara Rihani bisa menjadi reseller dan mendapat komisi Rp800 ribu dari setiap pembelian barang. Namun saat itu Rihani mengatakan tidak semua handphone produk apple bisa dijual.
Contohnya Rihani hanya menawarkan jual iPhone 12 pro yang memorinya 128 gigabyte atau iPhone 12 pro max 128 gigabyte dengan warna spesifik.
"Saya juga enggak tahu. Nggak nanya lebih dalam kenapa yang bisa dijual spesifik itu saja, asumsi saya aja mungkin dia dapat barangnya itu aja," cerita Vicky.
Vicky mengatakan, iPhone yang dipesan berjalan lancar mulai dari Juni 2021 sampai dengan Oktober 2021. Semua iPhone yang pre order telah dikirim Rihani. Total ada 500-600 unit barang dikirim.
Namun pada transaksi selanjutnya, tepatnya mulai November 2021 sampai Maret 2022, pesanan barang dengan total keseluruhan mencapai Rp5,8 miliar tidak kunjung dikirimkan Rihani hingga saat ini.
"Yang nyangkut ya pesenan dari November sampai Maret 2022 kurang lebih 435 unit," kata Vicky.
Rupaya bukan hanya Vicky yang menjadi korban penipuan Rihani. Korban lain dengan nilai transaksi dalam kurun waktu antara Oktober 2021 sampai dengan Maret 2022, juga banyak dengan taksiran total kerugian korban mencapai Rp35 miliar.
Vicky mengatakan, setelah para korban terus menanyakan kelanjutan barang dipesan, pada April 2022, akhirnya para korban dipanggil Rihani bersama Rihana. Para korban dikumpulkan dan dipertemukan di kediamannya kawasan Ciputat, Tangerang Selatan.
"Saat itu, kami mengetahui satu sama lain sesama korban yang terlibat di luar nominal kerugian saya dan istri ada yang mencapai kerugian mulai dari ratusan juta, Rp4,6 miliar, Rp2,5 miliar, Rp9 miliar, Rp5 miliar dan angka fantastis yang lainnya," kata Vicky.
Uang Dijanjikan Dikembalikan
Vicky menambahkan, awal pertemuan tersebut si kembar mengatakan bahwa semua pesanan korban akan dikembalikan dalam bentuk uang atau refund sesuai nominal masing masing. Keduanya juga menjanjikan tanggal maksimum dana ditransfer ke rekening para korban pada 30 Mei 2022.
Namun dijelaskan Vicky, sampai hari yang dijanjikan tidak ada penyelesaian. Tidak sampai di situ, si kembar terus menjanjikan tanggal pengembalian dana setelah 30 Mei 2022 tidak direalisasikan.
"Ternyata di 30 Mei itu tidak ada penyelesaiannya, enggak ada realisasi dengan alasan dari bulan April sampai 30 Mei itu kita semua itu rusuh karena uang korban gede-gede kan jadi wajar aja kita follow up nanya gimana. Tapi mereka dengan alasan itu mereka tidak mengembalikan di tanggal 30 Mei sehingga pada akhirnya muncul lagi kita 18 Juni 2022," kata Vicky.
Setelah 18 Mei itu, Vicky bersama korban lainnya yang sudah mulai curiga lantas melayangkan somasi kepada si kembar. Vicky melaporkan si kembar ke Polresta Tangerang Selatan. Sementara korban lainnya melaporkan si kembar ke Polda Metro Jaya hingga Polres Metro Jakarta Selatan.
Namun hingga hampir satu tahun berjalan belum ada titik terang dari kasus penipuan dilakukan si kembar. Keberadaan pelaku masih diburu polisi.
"Harapan saya sudahlah polisi tangkap aja dulu ngapain kita nungguin janji dia. Tapi ternyata emang enggak bisa dilacak nih anak," kata Vicky.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keberadaan Rihana-Rihani disebut IPW kini berada di Bali. Pelaku kini diburu polisi
Baca SelengkapnyaSi kembar Rihani Rihani diduga menggunakan skema Ponzi berkedok investasi bodong dalam aksi penipuannya.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita sejumlah barang diduga berkaitan dengan hasil kejahatan saudara kembar berkedok pre order iPhone tersebut.
Baca SelengkapnyaSi kembar Rihana dan Rihani segera diadili dalam perkara dugaan penipuan bermodus penjualan produk Apple. Keduanya telah diserahkan ke penuntut umum.
Baca SelengkapnyaDelapan orang turut mengadukan nasib mereka ke LPSK. Dengan mengajukan mengajukan permohonan perlindungan sebagai korban terkait kasus penipuan si kembar.
Baca SelengkapnyaKorban desak si Kembar Rihana-Rihani kembalikan duit.
Baca SelengkapnyaKepolisian akan menggadeng pelbagai lembaga di antaranya PPATK untuk menelusuri adanya tindak pidana pencucian uang.
Baca SelengkapnyaSi kembar, Rihana-Rihani diduga melakukan penipuan barang barang branded seperti tas hingga sendal.
Baca SelengkapnyaSetelah sebulan kasus ini terungkap, bagaimana kelanjutan kasus penipuan Iphone ini?
Baca SelengkapnyaSi kembar Rihana-Rihani menjalani bisnis menggunakan skema ponzi. Mereka awalnya memposting produk-produk apple di media sosial seperti instagram
Baca SelengkapnyaSi Kembar Rihana Rihani ditangkap di Apartemen M Town Residence, Gading Serpong, Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaRihani, terdakwa penipuan dengan modus pre-order Iphone, menangis tersedu saat membacakan pledoi di Pengadilan Negeri Kota Tangerang, Senin (27/11).
Baca Selengkapnya