Curhat nelayan di perbatasan Malaysia, aksi perompak bikin mereka takut melaut
Merdeka.com - Nelayan di perbatasan Malaysia tepatnya di Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara dibikin menjerit. Sebabnya, keberadaan perompak membuat mereka takut melaut.
Hasbi (36), nelayan asal Sebatik, mengaku sudah kesekian kalinya menjadi korban perompakan saat mencari ikan di perairan wilayah Kabupaten Bulungan.
"Kejadian ini yang ketiga kalinya, saya dirompak," kata Hasbi, dalam perbincangan bersama merdeka.com, Rabu (6/12).
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Apa yang terjadi pada nelayan Aco? Belum lama ini viral seorang nelayan terombang-ambing selama 3 jam di tengah laut bersama dua putra dan iparnya. Kapal yang mereka tumpangi dihantam ombak dan badai saat mencari ikan.
-
Bagaimana sang pembajak mengancam penumpang? Pembajak yang diketahui mantan Korps Komando Angkatan Laut itu mengancam akan meledakkan pesawat dengan dua granat dan satu tas mesiu.
-
Apa yang dikeluhkan nelayan Indramayu kepada Ganjar? Mereka mengeluh harus menyetor uang keamanan kepada preman.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
Seingatnya sudah tiga kali dirinya ganggu perompak. Peralatan melaut di perahunya dirampas pria bersenjata dan bertopeng. Kejadian itu nyaris membuatnya putus asa kembali melaut. Padahal, untuk menghidupi keluarganya dia cuma bisa melaut.
"Kerugian saya Rp 12 juta, mesin 15 PK diambil lagi. Tidak ada keringanan atau bantuan dari pemerintah. Ini saja majikan juga susah mau beli lagi karena kredit di bank tidak bisa dikasih kalau (kreditan) mesin cas sebelumnya belum lunas," ungkap Hasbi.
"Bukan saya saja yang sering kena musibah, juga ada nelayan lain. Misalnya paman saya. Baru 6 bulan melaut, sekarang juga mesinnya diambil (perompak). Belum bayar lunas, diambil (perompak) lagi," sambungnya.
Hasbi berharap kepolisian segera menindak perompak karena sudah sangat meresahkan.
"Selain itu juga, saya hanya ingin kebijakan pemerintah bagian kelautan dan perikanan. Jangan hanya surat-surat kami harus melengkapi tapi kalau nelayan kena musibah, tidak ada bantuan atau keringanan. Nelayan orang susah," ucapnya lirih.
Peristiwa perompakan itu terbaru terjadi Senin (4/12) malam. Dua orang tak dikenal bertopeng dan bersenpi, menghampiri Hasbi dan dua rekannya yang sedang mencari ikan. Mesin perahu, dirampas perompak sambil menodongkan senpi.
Peristiwa itu juga dibenarkan Kepala Pengawas Pelabuhan Perikanan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Kecamatan Sebatik Wira Hadi Susanto. Para nelayan korban perompakan, melapor ke Polsek Sebatik.
Namun sayang, upaya merdeka.com mengonfirmasi Kapolres Nunukan AKBP Jepri Yuniardi terkait peristiwa itu, belum berhasil. Sambungan telepon belum mendapatkan respons.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Potret kehidupan nelayan di tengah laut saat mencari ikan. Terombang-ambing saat hujan badai.
Baca SelengkapnyaUpaya pencurian itu terjadi saat kapal lego jangkar di perairan Dumai
Baca Selengkapnya'Saya suami istri, dimintai ongkos Rp500.000 buat berdua. Padahal biasanya cuma Rp100.000."
Baca SelengkapnyaKapal yang ditangkap berkapasitas di bawah lima Gross tonnage (GT) dan alat tangkap yang digunakan pancing.
Baca SelengkapnyaCuaca buruk menyebabkan gelombang tinggi di perairan Tasikmalaya, Satpolairud minta nelayan tak melaut dulu.
Baca SelengkapnyaPria paruh baya ini berhasil melawan tiga begal yang hendak merebut motornya. Meski motornya berhasil dipertahankan, korban dilarikan ke IGD rumah sakit.
Baca SelengkapnyaMasuknya modal asing dan kapitalisme modern mendorong munculnya pranata ekonomi baru di kalangan masyarakat nelayan.
Baca SelengkapnyaMenjadi nelayan merupakan sebuah profesi yang memiliki resiko., tidak jarang harus berjumpa dengan badai di tengah laut.
Baca SelengkapnyaPetugas sampai melompat ke atas perahu motor, mengambil alih kemudi, dan mengamankan dua pelaku di atas perahu.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Ubud, Bali. Pelaku berjumlah tiga orang. Sopir nekat melompat keluar mobil saat ditodong.
Baca SelengkapnyaSadis, Preman Tebas Jari Nelayan Makassar hingga Putus Gara-Gara Tak Diberi Jatah Ikan
Baca Selengkapnya